06

253 41 9
                                    






Lisa terbangun saat merasa ada yang menyentuhnya. Ternyata Jennie yang baru saja datang.

Dengan perlahan Lisa melepaskan pelukan Jisoo yang masih tertidur. Setelah berhasil turun dari ranjang Lisa langsung menyusul Jennie yang sudah dulu duduk di sofa.

"Kau pasti belum makan, ini makanlah" Jennie menata makanan yang sudah ia pesan saat pulang dari kantornya.

Lisa melihat jam di ponselnya ternyata memang sudah pukul setengah tujuh malam.

"Makanlah , biar Jisoo aku suapi." Lisa mengambil piring yang sudah Jennie siapkan untuknya. Jennie memang semudah seperti saudara sendiri. Jadi Lisa sudah terbiasa.

Lisa mulai menikmati makannya dan menghidupkan televisi untuk memecah keheningan.

"Ji...Jisoo... ". Dengan lembut Jennie membangunkan Jisoo yang masih terlelap.

"Eughh... Loh— Lisa dimana?" Jisoo langsung panik tidak menemukan Lisa.

"Sedang makan...tuh" Jennie menunjuk mengguman bibirnya kearah Lisa, Jisoo langsung menoleh dan melihat Lisa yang sedang makan sembari menonton televisi.

"Sudah waktunya makan malam, buka mulutku" Jennie menyodorkan makannanya . Jisoo bisan dengan makanan rumah sakit ,bukan hanya bosan tapi tidak berselera.

"Tidak ada chikin?" Tanya Jisoo memelas.

"Jangan harap"

"Yakk... yang sakitkan kepalaku bukan peru—-"

"Cepat tanganku pegal Jisoo!"

"Tidak ! Aku mogok makan" Jisoo bersedekap dada dan memasang wajah merajuknya.

"Aishh... benar-benar bocil kematian." Jennie harus ekstra sabar saat berhadapan Jisoo yang sedang sakit seperti ini. Bayi bahkan akan kalah manja dengannya saat sakit seperti ini.

"Biar Lisa saja kak , Lisa sudah selesai makannya" Lisa mengambil mangkuk yang Jennie pegang.

"Nih... jejal saja jika dia tidak mau" Jennie memberikan mangkuknya dan berjalan untuk di sofa.

Lisa mengehembusakn nafas kasar sekali dan tersenyum geli melihat kakaknya yang sedang memasang wajah seperti itu.

"Kak... Lisa suapi ya"

"Aku ingin chikin Lisa" Jisoo masih belum

menyerah.

"Boleh... tapi setelah keluar dari rumah sakit" Jisoo masih belum mencair.

"Kak... ayolah ...buka mulutnya" Jisoo sedikit kasian mendengar nada memelas dari Adiknya. Jisoo jadi merasa bersalah dan merepotkan.

"Maaf ya ... Kakak pasti ngerepotin Adek —"

"Engga... Jangan minta maaf Kak, Adek enggak pernah merasa di repotkan. Sekarang buka mulutnya" Jisoo akhirnya menurut dan memakasn suapan dari Lisa.

"Cihh... aku seperti sedang menonton drama kelurga secara langsung" Dari sudut kamar Jennie melihat pemandangan adik kakak yang sedang berinteraksi.

"Peluk" Sambil mengunyah Jisoo merentangkan tangannya agar Lisa memeluknya. Lisa bangkit dan menuruti permintaan kakaknya.

"Memuakkan." Jennie sekali lagi memandang sengit pemandangan di depannya.




YELLOW [LISOO X SIBLINGS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang