Chapter 18 : Can't go back when the pain begins to forgive

294 22 14
                                    

—Moth To A Flame—
Kim Jiwoong x Seok Matthew
Can't go back when the pain begins to forgive 🔞

—Moth To A Flame—Kim Jiwoong x Seok Matthew Can't go back when the pain begins to forgive 🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[General POV]

Matthew baru saja keluar dari ruang sekretariat kampus, wajahnya terlihat lega setelah dia menyampaikan keputusannya untuk tidak maju pada perlombaan. Dia juga tidak lagi mengikuti kegiatan kampus sebagai mahasiswa dengan nilai akademik yang sangat bagus, sebenarnya selain lomba dia juga menjadi wajah kampus khususnya pada fakultasnya selama dua tahun ini. Tapi akhirnya dia memutuskan untuk berhenti karena beberapa kali dia absen dalam kegiatan.

Setelah itu Matthew menghampiri teman-temannya di perpustakaan dan mengerjakan tugas bersama. Mereka protes kenapa Matthew kemarin membolos padahal dosen mereka memberi banyak latihan, jadilah kini mereka mengerjakan soal itu bersama sampai malam di perpustakaan kampus.

"Wah sudah, aku tidak kuat lagi." Taerae melepas pen ipadnya dan angkat tangan.

Matthew mengangkat kepalanya dan menatap teman-temannya yang sudah lelah. Satu jam lagi perpustakaan ini juga akan tutup. Jadi merekapun segera beres-beres dan berjalan cari makanan dulu di luar.

Berkali-kali Matthew melihat ponselnya, menunggu kabar dari Jiwoong yang satu jam lalu belum juga kembali dari Incheon. Tapi tadi sore mereka sudah sempat menelepon dan dugaan Matthew tadi pagi benar adanya.

"Makan Matthew, kenapa kau fokus pada ponselmu terus?" Protes Woongki membuat Matthew langsung menaruh ponselnya karena memang tidak ada notif apa-apa, dia hanya sedang mencari jurnal untuk skirpsi Jiwoong.

"Iya, maaf." Matthew mengambil daging yang sudah dibakar oleh teman-temannya.

"Oh iya, aku lupa beritahu, kemarin aku melihat Hanbin di fakultas kita dan melihat ke arah kita berdua terus. Sepertinya dia mencarimu." Taerae berkata dengan wajah penuh curiga dan baru Matthew menyuap makanannya, dia jadi mengunyah dengan pelan.

"Iya benar, masa aneh sekali tiba-tiba dia berkeliaran sendirian. Tapi kami sih langsung pergi saja, kami acuh padanya. Biar tau rasa tukang selingkuh itu." Woongki asik menyuap dan Matthew kembali terdiam dengan banyak pertanyaan di dalam kepalanya.

"Kau cepat cari pacar baru saja, Matthew. Untuk apa berharap terus padanya?" Taerae berkata seperti itu, tapi dalam lubuk hati Matthew dia sulit mengakui bahwa dia sudah melakukannya.

"Mending bener-bener putus dulu deh, biar dia tau rasa." Woongki selalu paling dalam bicaranya dan hati Matthew pun terasa sesak.

Setelah makan malam itu Matthew memutuskan untuk lanjut belajar sambil menunggu Jiwoong seperti biasa. Jalanan malam ini cukup sepi, untuk menuju cafe belajar dia berjalan sendirian di pinggir jalan.

Drtttt

'Ppuppuppu is calling'

Matthew pun langsung mengangkatnya, "Halo hyung? Sudah pulang kan?"

Moth To A Flame (Woongmatt/Ppusamz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang