Chapter 5 : The walls we build around us to keep sadness

455 63 15
                                    

—Moth To A Flame—
Kim Jiwoong x Seok Matthew
The walls we build around us to keep sadness

—Moth To A Flame—Kim Jiwoong x Seok Matthew The walls we build around us to keep sadness

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Jiwoong POV]

Cheers!

Untuk kesekian kalinya aku dan Matthew membenturkan gelas beling kami yang berisi whiskey. Tadi setelah aku mengajaknya lomba minum matanya langsung bersinar dan anggukannya seperti anak kucing menggemaskan. Aku langsung mengambil satu meja tanpa kursi dan meminta banyak sloki untuk variasi cara minum kami.

Karena Matthew berkata Hanbin selalu melarangnya minum banyak, maka aku tidak akan melarangnya, aku juga akan minum sampai salah satu tumbang.

"Wah hyung kuat juga!" Ahh anak kecil ini lucu sekali.

"Memangnya siapa yang lahir lebih dulu?" Aku dengan sombong menuangkan whiskey lagi di sepuluh sloki kami.

"Aiss apa kau seorang ayah? Berbeda generasi denganku hah? Sok tua." Oke, dia mulai mabuk. Tapi dia masih dengan percaya diri mengambil satu gelas dan menungguku untuk cheers bersama.

Oneshot!

"Ayo habiskan dalam 10 detik. Ready, set, go!" Aku mengajaknya balapan dan setelah itu kkta cepat-cepatan meneguk empat sloki dan berdecak dengan suara segar di akhir.

"Aku menang!!" Dia kegirangan sambil loncat-loncat berputar di tempat, yah ampun dia lucu sekali kalau mabuk.

"Sekarang cara baru, kita suit siapa yang kalah harus minum."

"Oke siapa takut!" Dia langsung menarik lengan kaosnya, wah aku jadi terpacu.

Kami memainkan lima putaran dan yang kalah akan meneguk dua sekaligus. Heboh, dia terus bersuara kencang jika menang ataupun kalah.

Tidak sampai disitu bahkan di putaran selanjutnya kami juga punya permainan dengan sentilan kencang di jidat jika kalah. Aku tidak pernah meremehkan kekuatan Matthew, sekali dia menyentil rasanya keningku terbakar, padahal aku sengaja menyentilnya dengan pelan tapi dia tanpa dosa membalasnya.

"Aww!! Aww!!!" Lagi aku kalah dan keningku pasti berbekas merah sekarang.

"Hyung baik-baik saja?? Aigoo uri Jiwoong-ie." Dia menghampiriku karena tubuhku oleng saat dia sentil.

"Perih..." Rasanya efek alkohol yang aku minum tidak bekerja dengan sempurna, sentilan Matthew benar-benar menteralisir.

"Sini aku cium chuuu~" Oh aku suka ini, aku langsung merendahkan kepalaku dan membiarkannya mengecup keningku.

Cup. Cup. Cup.

Tiga kali kecupan lalu dia mengelus keningku sambil tertawa. Aku tidak pernah melihatnya semabuk ini, tapi dia lucu sekali. Aku menatapnya sambil tersenyum dan karena tidak tahan aku menakup pipinya lalu mencubitnya pelan sambil menariknya mendekat untuk mengecup bibir mungilnya.

Moth To A Flame (Woongmatt/Ppusamz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang