Chapter 4 : Between wanting to stay and being too afraid to let go

530 65 8
                                    

—Moth To A Flame—
Kim Jiwoong x Seok Matthew
Between wanting to stay and being too afraid to let go

—Moth To A Flame—Kim Jiwoong x Seok Matthew Between wanting to stay and being too afraid to let go

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Matthew POV]

Jiwoong hyung benar-benar tidak menyukai perpustakaan, sebelumnya dia tidur disaat aku sedang membaca. Lalu sekarang dia membeli lego dan merakitnya di depanku, katanya dia tidak mengantuk karena masih terlalu pagi.

Walaupun banyak sisi yang baru aku lihat darinya karena kedekatan kami, tapi Jiwoong hyung memang aslinya pendiam dan tidak terlihat banyak tingkah. Maksudku, sebagaimana imagenya seorang playboy tapi Jiwoong hyung bukan orang yang suka berdandan, dia memakai baju apa adanya dan tidak menggunakan skin care sama sekali. Baru-baru ini aku membelikannya toner dan serum karena wajahnya sedikit kusam saat dia pulang main dengan teman-temannya ke Jeju, itu juga harus aku ingatkan untuk memakainya.

Jiwoong hyung juga bukan orang yang trendi memakai ponsel keluaran terbaru, mengikuti gaya rambut kekinian dan sebenarnya dia bukan tipe yang terlalu tebar pesona menurutku karena apa yang dia lakukan semua terlihat natular. Tapi tanpa dia bergaya macam-macam banyak orang yang sudah mendekatinya duluan, dia pintar menempatkan diri dalam situasi manapun dan pendenga yang baik juga, jadi mungkin itu daya tariknya terlihat natural padahal dia bukan orang yang benar-benar baik dalam sebuah sebuah hubungan. Ku akui dia memang tampan walaupun bukan tipeku, tapi aku setuju dengan perkataan tampan itu relatif, terbukti saat aku mengakuinya.

"Tugasmu sudah selesai?" Jiwoong hyung menoleh padaku dan aku baru sadar kalau dari tadi aku hanya menatapnya dan mendiamkan buku yang sudah aku buka dari tadi.

"Belum." Aku tak mengalihkan pandanganku, melihatnya berkedip sedikit bingung ini malah membuatku tersenyum.

"Aku sudah setengah jalan... Kerjakan tugasmu, jangan menatapku terus. Aku tahu aku ini tampan." Cih, percaya diri sekali.

"Hyung tidak ada tugas?"

"Ada."

"Kenapa tidak di kerjakan?"

"Masih ada besok atau senin pagi." Aku hanya berdecak malas mendengarnya, dia selalu menunda mengerjakan tugas kalau tidak aku paksa.

"Hyung memang suka membuat lego?" Padahal hal itu terbilang rumit juga, kenapa dia tidak menggambar saja? Oh iya dia juga pintar menggambar tapi saat aku ajak dia ikut kegiatan melukis lagi-lagi jawabnya malas. Aisss bagaimana mungkin ada playboy yang tidak suka bersosialisasi.

"Tidak juga, aku hanya bosan dan sedang tidak mengantuk." Lalu kenapa dia mau menemaniku?

Aku menghela nafas sesal, "Maaf, aku tidak akan mengajakmu lagi kesini."

"Aku tidak keberatan, jangan minta maaf." Dia tersenyum padaku tapi aku menjadi sedikit tidak enak padanya.

"Tapi hyung tidak suka berada disini dan beberapa kali karena aku yang mengajak." Anehnya kenapa aku baru melakukannya sekarang, harusnya sejak awal dia tidur di perpustakaan aku sudah mengerti dia tidak suka tempat ini.

Moth To A Flame (Woongmatt/Ppusamz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang