Lian || 1

6.6K 329 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Mata yang awalnya terpejam damai itu perlahan terbuka,

Ruangan Asing

Itulah yang ada di pikirannya saat ini

Yah, ia tetap positif thinking aja mungkin ini masih di dalam mimpi, pikirnya

"Mimpi absurd aku kan emang aneh"

Matanya menelisik sekitar, kamar bercat biru laut rapi, juga bersih dan wangi, sepertinya ini tidak asing

"Jendela panjang dengan tirai hitam polos" matanya melirik kearah jendela panjang yang terletak di sudut ruangan

Sama persis dengan ucapan ngawur nya

"Langit-langit bercorak galaxy" ia mendongak

"Wow beneran mirip di novel punya temen kakak dong"

Ia menghela nafas panjang "masa iya gara-gara baca novel lgbt milik temen kakak semalem aku jadi mimpiin gini"

Tok

Tok

"Lian"

Lion yang matanya hampir terpejam kembali sontak terbuka lebar karena celetukan suara berat itu

Oh man seriously!

Padahal ia hampir saja memejamkan matanya,

Dengan ogah-ogahan lelaki itu beranjak duduk, dan berjalan lunglai menuju ke arah pintu

Yeah itu sedikit mengesalkan, dan menganggu baginya, tentu saja.

Cklekk

"What do you—Askar? kenapa kamu masuk ke dalam mimpi aku? "

Yang benar saja, setiap hari berjumpa di dunia nyata dengan Askar sahabatnya, ia juga harus dipertemukan kembali dengan Askar lain dalam mimpinya

You know? itu benar-benar membuatnya heran sekaligus jengkel dengan bayang-bayang Askar yang selalu menghantuinya

"Askar? Siapa? "

"Gua Laskar"

Lion menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal dengan heran, apakah temannya yang muncul pada mimpinya ini sedang bercanda

Lion tertawa "Laskar? Kamu suka banget bercanda ya? "

"Aneh"

Lion melengos pergi meninggalkan Laskar yang masih heran, diambang pintu

Kenapa temannya itu tiba-tiba bertindak aneh pikir Laskar balik

"Lian, lu kenapa dah"

Lion yang baru berbaring kembali langsung menoleh menatap Laskar penasaran

"Lian? Kamu manggil aku Lian? "

Laskar mengangguk aneh "lu kenapa sih, nama lu kan emang Lian anjing"

"Heran deh gue, udah manggil gue Askar, lupa nama sendiri lagi"

Lelaki itu menggerutu sebal, bayangkan saja, temannya yang awalnya baik-baik sebelum tidur, tiba-tiba menjadi aneh dan ngelantur setelah bangun, It doesn't make sense!

'Pasti mimpi!, iya pasti mimpi '

Menyakinkan dirinya sendiri, Lion kembali memejamkan matanya dan mengacuhkan Laskar yang duduk di sudut spring bed seraya menatap heran kearah temannya itu, eh temannya?

Setelah beberapa menit menutup mata, Lion membuka matanya kembali dengan perlahan

"Kenapa masih disini"

Ia bergumam heran dengan situasi sekarang, apa ia benar-benar masuk kedalam Novel itu?

Lelaki itu beranjak duduk, dan mengamati sekitar, miniatur kamar ini memang mirip plek sekali dengan kamar tokoh utama pihak bawah yang bernama Liandra Dirga

Matanya memicing kearah Askar yang mengataskan satu alisnya, tapi kenapa teman peran utama yang bernama Laskar itu sangat mirip dengan temannya di dunia nyata?

Padahal kan penjelasan di Novel mengatakan teman dekat pemeran utama a.k.a Laskar Denandra , yang nantinya bakalan menjadi selingkuhan tokoh utama pihak atas, atau yang bakalan mengkhianati Liandra itu memiliki paras mungil dan lebih enak dipandang daripada pemeran utama,

Well, ia hanya mengingat dialog, tidak melebihkan atau mengurangi naskah itu

"Kamu Laskar beneran? Terus aku Lian beneran? "

"Iyalah cok, habis tidur siang sejenak otak lu ngedrop ya? "

Lian kembali merenung, tokoh Laskar yang ia tau juga pemalu dan lemah lembut, kenapa yang ini sangat ngegas dan nyolot,

Mana kasar lagi

'Novelnya nanti kan sad ending "

'Lian depresi, tokoh utama pihak atas mati karena... Karena apa ya kok lupa sih"

Matanya melirik Laskar 'Laskar juga depresi habis itu nyusul tokoh pemeran utama pihak atas dengan bunuh diri'

'Nama pemeran utama pihak atas siapa sih lupa juga aku'

"Udahlah Yan, lu mending ikut gua refreshing ke taman kota"

"Mumpung sekarang hampir sore, banyak penjual makanan di sono" lanjutnya

Lion yang saat ini dipanggil Lian itu mengangguk walaupun ragu

Tantu saja ia ragu,

"Bentar, Kamu tunggu diluar dulu, aku mau ganti baju"

Laskar mengangguk paham, dan pergi dari kamar milik Lian itu, serta berniat menunggunya diluar

"Yep, mikir juga butuh asupan"

"Mending jajan dulu deh baru lanjut mikir lagi "

...

TBC

Without limit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang