Hidup sebatang kara tanpa tempat tinggal, tanpa adanya pendidikan yang mampu menunjang agar mendapatkan pekerjaan yang layak, tentu saja membuat Yura sangatlah frustasi. Tak banyak yang bisa Yura lakukan untuk saat ini, selain tetap bersabar menyusuri jalanan seraya menenteng tas hitam dimana disitu terdapat baju baju murah miliknya. Harapannya kini hanya satu, segera mendapatkan tempat tinggal dan pekerjaan untuk kelanjutan hidupnya.
Yura Kusuma, gadis berusia dua puluh tiga tahun yang sudah tak memiliki orang tua sejak berusia sembilan tahun akibat tragedi kecelakaan bus. Sejak saat itu Yura diasuh oleh kakek dan neneknya yang seorang buruh tani didesa tempat ibunya dilahirkan. Diusia sebelas tahun, Yura harus kembali berduka karena sang kakek meninggal dunia, dan Yura harus rela untuk tidak melanjutkan pendidikannya kesekolah menengah pertama lantaran upah sang nenek sebagai buruh tani hanya cukup untuk kebutuhan sehari hari saja.
Dengan sang nenek, setiap harinya Yura akan pergi kekebun milik tetangga tetangganya untuk menawarkan tenaga mereka demi selembar upah yang hanya cukup untuk makan sehari. Jika tak ada yang mau memperkerjakan mereka, Yura terpaksa harus pergi kehutan yang tak jauh dari desanya, untuk mencari kayu bakar atau pun jamur serta apa saja yang bisa dijual untuk mendapatkan uang.
Akan tetapi walau kehidupan Yura tak seberuntung anak anak seusianya, yang bisa sesuka hati bermain dan juga menikmati pendidikan tanpa dipusingkan dengan besok bisa makan atau tidak, Yura sangatlah bahagia. Ia sangat bersyukur karena masih memiliki nenek yang sangat menyayanginya. Bagi Yura tak ada yang lebih berharga dari sang nenek didunia ini.
Sampai dimana pil pahit harus Yura telan kembali, karena sang nenek satu satunya orang yang ia miliki harus menghembuskan nafas terakhirnya lima bulan yang lalu akibat sakit. Belum lagi airmata itu kering dari pipi Yura, ia harus kembali merasakan kejamnya dunia ini, setelah sang bibi juga pamannya merampas paksa rumah juga tanah milik sang nenek yang selama ini ditempati oleh Yura.
Dengan hanya berbekal uang seadanya, Yura terpaksa meninggalkan desa yang selama ini sudah ia tempati. Kini Yura hanya bisa pasrah mengikuti arah angin serta langkah kaki yang entah kemana akan membawanya, untuk mendapatkan kehidupan baru yang mungkin jauh lebih baik atau bahkan jauh lebih menderita lagi.
Sampailah disini, disebuah daerah yang menjadi pusat tempat hiburan malam berada dikota. Dari hiburan kelas bawah hingga kelas atas, karaoke, club, kasino, bahkan hanya sekedar warung tenda kecil, semua berpusat ditempat ini. Yura yang memang sudah sangat lapar, ia pun mencari tempat untuk mengisi perutnya dan tanpa sengaja bertemu dengan seorang wanita pekerja disalah satu club kelas atas bernama Clara.Dan perbincangan mereka pun terjadi.
🕊 Hai sahabat, masih belajar nulis nih. Bantu dukungannya ya....!!!
🕊 kirimkan kritik dan saran kalian ya...!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH GENGSTER & WANITA MALAM
Romancearea khusus dewasa mengandung cerita adegan dewasa Jangan lupa tinggalkan koment serta votemu jika menyukai cerita ini