Tak banyak yang tau hubungan apa yang kini tengah dijalani oleh Elang dan Yura. Bahkan para sahabat mereka pun tak tau pasti. Yang mereka tau hanya Elang dan Yura menghabiskan malam bersama. Sementara Yura, ia berharap keputusannya untuk mejalani hubungan dengan Elang tak akan menyakiti siapa pun nantinya, baik dirinya sendiri atau pun Elang.
Kali pertama Yura memiliki kekasih, namun hubungan itu tercipta dengan cara yang salah. Tanpa cinta dari Yura, dan dari sebuah tragedi hingga harus mengorbankam kesuciannya. Tak bisa dipungkuri Yura nyaman berada disisi Elang saat menghabiskan waktu bersama. Dibalik sikapnya yang dingin, ternyata Elang pribadi yang cukup baik, dari segi perhatian juga dalam memperlakukan Yura.
Tapi yang akan terjadi didepan nanti, semua tidak akan ada yang tau. Yura hanya berharap kalau pun semua harus berakhir, berakhirlah tanpa harus meninggalkan rasa sakit. Sedangkan bagi Elang justru ia tak mau semua kebahagiaan yang baru ia dapatkan ini berakhir. Apapun akan Elang lakukan untuk membuat Yura tetap berada disisinya.
"Izinkan aku bahagia bersamanya Tuhan, jangan lagi Kau ambil dia dariku seperti yang sudah sudah"
Sepenggal harapan Elang dari sebegitu banyaknya harapannya akan Yura. Elang tau apapun bisa terjadi, tapi ia sudah bertekad tak akan pernah menyerahkan kebahagiaannya begitu saja kepada nasib dan takdir, bahkan jika Elang harus menyeberangi neraka sekali pun demi untuk hidup bersama dengan Yura selamanya, Elang pasti akan lakukan.
"Aaaa...!" Pekik Yura saat tiba tiba saja ada yang menarik tangannya memasuki sebuah ruangan yang diperuntukan bagi karyawan untuk beristirahat. "Sayang...!" Ucap Yura saat tau sang pelaku. "Apa kau mau aku bertemu dengan malaikat maut karena serangan jantung..??" Cicit Yura kesal.
"Jangan bicara sembarangan..!" Bantah Elang, lalu memasukan tubuh Yura kedalam pelukannya "aku merindukanmu." Yura tersenyum dan membalas pelukan Elang "baru sehari tidak bertemu." Ucapnya.
Elang melepas pelukannya dan menatap wajah Yura yang selalu terlihat cantik dimatanya "aku sebenarnya ingin sedikit menggombal, tapi aku tidak bisa." Yura mengerutkan keningnya dan setelah mengerti apa yang dimaksud Elang, ia pun terkekeh geli.
"Dua hari kedepan aku tidak bisa menemuimu, ada yang harus aku lakukan diluar kota. Tapi nanti akan ada Mario dan Dion yang menjagamu. Jika kau membutuhkan apa apa, katakan saja kepada mereka." Terang Elang sembari ngesup pipi Yura perlahan dengan punggung telapak tangannya.
Yura tersenyum "berhati hatilah, jaga kesehatanmu dan tidak perlu mencemaskan diriku, aku pasti baik baik saja." Ucapnya lembut.
Dan lagi, Elang memeluk tubuh Yura dengan begitu posesifnya, seolah olah ini adalah pertemuan terakhir mereka "Kapan kau akan pergi..??" Tanya Yura yang masih betah berada didalam pelukan Elang. "Tengah malam nanti." Sahut pria tampan itu. Yura menganggu perlahan tanda mengerti.
Setelah puas bercengkrama, mereka pun keluar dari ruangan itu. Beruntunglah tak ada yang melihat mereka. Elang langsung menuju ketempat dimana teman temannya sudah menunggu, sementara Yura kembali duduk bersama Clara dan Tiara, sebelum akhirnya ia dihampiri oleh madam Siska dan berjalan bersama untuk menemui pelanggan yang memilihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH GENGSTER & WANITA MALAM
Romancearea khusus dewasa mengandung cerita adegan dewasa Jangan lupa tinggalkan koment serta votemu jika menyukai cerita ini