"Pantas saja dia terlihat dekat dengan wanitamu, ternyata mereka tinggal bersama." Mario berucap tiba tiba.
"Ditempat yang sama bukan tinggal bersama." Sangkal Dion menjawab.
"Sama saja bodoh...!" Tukas Mario
"Jelas berbeda. Kalau tinggal bersama itu satu atap, satu kamar, satu pintu. Ini mereka berbeda kamar dan berbeda pintu. Hanya dilingkungan yang sama." Ketus Dion.
"Terserah kau saja...!! Terserah itu mulutmu berbicara." Balas Mario tak kalah ketus.
"Kau ini, sudah tau dia manusia macam apa..?? Kau masih saja coba coba berdebat dengannya." Timpal Jefry.
"Ya, aku menyesal sudah memulai obrolan dengan bajingan ini." Balas Mario seraya melempar potongan kentang goreng kearah Dion. Sementara Elang hanya diam seribu bahasa dengan sesekali meneguk minuman dan memakan camilan yang tersedia dimejanya seraya menatap Yura yang ada dimeja tak jauh darinya.
"Maaf tuan, aku tidak bisa mengkonsumsi alkohol." Ucap Yura dengan lembut kepada pelanggan yang menyodorkan gelas berisi wine kepadanya.
"Ini beralkohol rendah dan minuman ini sangat enak, kau tidak akan mabuk jika hanya meminum sedikit." Jelas sang pelanggan. Yura yang tak enak hati pun dengan ragu ragu menerima gelas pemberian pelanggan itu dan meminum seteguk wine dari dalamnya. "Enak kan..??" Tanya pelanggan dan dijawab oleh Yura dengan senyuman. "Kau ini kaku sekali..!! aku bukan pelanggan yang jahat, yang akan membuatmu mabuk lalu memperkosamu. Aku hanya mencari hiburan saja disini, karena aku sangat lelah dengan pekerjaan juga rumah tanggaku." Keluh sang pelanggan jujur.
Obrolan mereka pun terus berlanjut, sang pelanggan nampak sangat nyaman berbincang dengan Yura. Tutur kata Yura yang lembut serta sopan juga kemampuan Yura menimpali semua ucapan sang pelanggan, menjadi alasan sang pelanggan betah untuk berlama lama ditempat itu. Sampai obrolan mereka harus terganggu dengan suara suara menjijikan dari sofa sebelah.
Yura dan pelanggan itu serempak memusatkan mata mereka keasal suara, terlihat jelas disana, sang wanita yang sudah tidak memakai kain penutup dibagian atas tengah duduk dipangkuan sang pria seraya menggerakkan bokongnya dengan erotis. Payudara sang wanita juga nampak tengah dihisap dan diremas remas oleh sang pria yang terlihat sudah sangat bernafsu itu.
Yura langsung memalingkan wajahnya kearah lain, ia nampak begitu malu menyaksikan adegan itu. Walau Yura tidak lah bodoh dalam hal seks, karena ia sering membaca buku atau novel yang berkaitan dengan seks. Apalagi saat ia memutuskan untuk bekerja ditempat ini, Yura banyak mencari tau seluk beluk dunia malam, salah satunya tentang seks. Tapi untuk menyaksikan secara langsung tentu ini baru pertama kalinya.
"Seperti tidak bisa menyewa kamar saja..!" Gerutu pelanggan yang ditemani Yura. "Apa kau menerima jasa servis plus plus seperti itu...?" Tanya sang pelanggan kemudian kepada Yura. Dengan cepat Yura pun menggelengkan kepalanya."baguslah kalau begitu...!! Kau harus berhati hati bekerja ditempat seperti ini, karena semua laki laki yang datang kemari itu bajingan, termasuk aku." Tukas sang pelanggan.
Yura tersenyum "tak banyak orang yang mau mengakui jika dirinya tak baik, tapi banyak sekali orang yang tidak mau dianggap jika ia tidak baik." Yura menjeda ucapannya "seperti masalah yang tuan alami, aku juga memiliki masalah. Tapi dibalik semua itu, aku selalu berfikir dari mana masalah itu datang. Yaa ternyata sedikit banyaknya itu dari diriku sendiri. Seperti sekarang, aku sudah tau tempat apa ini, tapi aku malah berada disini sekarang. Bukan kah aku sedang mencari masalah..?" Yura tersenyum.
Pria yang berada disebelah langsung mengalihkan pandangannya kepada Yura yang ternyata tengah menatapnya "tanya pada diri tuan sendiri, kenapa dan apa penyebab masalah itu datang menghampiri tuan. Pasti tuan akan menemukan jawaban dan juga penyelesaian dari semua masalah tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH GENGSTER & WANITA MALAM
Romancearea khusus dewasa mengandung cerita adegan dewasa Jangan lupa tinggalkan koment serta votemu jika menyukai cerita ini