08. Preman

168 11 11
                                    

Balik lagi dengan aku wulan...
Udah siap baca cerita I'M NOT ZEVANYA...
Let's go...
Selamat menikmati cerita nya ...

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW DAN KOMEN CINTA..❤️
THANK YOU...........

______________(⁠┛⁠❍⁠ᴥ⁠❍⁠ ┛)______________

Siang sudah berganti malam. Kini zeva terbaring di tempat tidur nya dengan gelisah. Entahlah, zeva kali ini seperti cacing kepanasan yang tidak ada tenaga.

"Aaaaa... Bosen banget sumpah." Kesal zeva.

"Keluar aja kali ya cari makanan atau gak cemilan." Ucap nya.

"Iya deh keluar aja, sekalian cari cogan gitu."

Dan akhirnya zeva memutuskan untuk pergi keluar. Mungkin dia ingin mencari angin atau ..malah mencari cogan .

Zeva bersiap untuk turun tapi, belum sempat melangkah menuruni tangga suara seseorang yang sangat dia kenal memberhentikan langkah nya.

"Mau kemana lo?" Tanya Frans.

"Urusan nya sama lo apa?" Tanya balik zeva.

"Lo gak sopan banget ya,Lo itu adek gue dan gue Abang lo kalo Lo lupa." Ucap Frans.

"Hah..apa? Gak salah denger gue. Abang? Sejak kapan lo ngakuin gue sebagai adek lo?gak salah denger gue?"tanya zeva dengan menatap mata Frans.

Diam. Frans hanya bisa terdiam mendengar ucapan zeva. Ya..zeva benar sejak kapan dia mengakui zeva sebagai adik nya. Bahkan dulu setiap zeva ingin ngobrol dengan nya saja di usir oleh Frans dan sekarang, Frans mengakui zeva sebagai adik nya?

"Kenapa Lo diem? Gak bisa jawab?Abang mana yang diem aja saat adik nya di bentak oleh orang lain. Abang mana yang tega ngeliat adik nya di tampar oleh orang lain. Bahkan Lo, gak pantas di sebut Abang Frans." Tunjuk zeva tepat didepan dada Frans.

Deg..

Frans bergeming, hati nya begitu sakit saat mendengar ucapan dari zeva. Apa selama ini diri nya sudah keterlaluan? Bahkan Frans tidak pernah mendengar ucapan kasar zeva kepada nya selama ini. Dan sekarang,zeva mengucapkan kata-kata yang membuat hati nya sakit.

Tanpa menghiraukan Frans yang masih bergeming. Biarkan saja Frans berdiri seperti patung di sana. Biarkan Frans sadar atas segala kesalahannya itu. Zeva lebih memilih pergi dan melanjutkan niat nya untuk pergi keluar. Jangan tanya kemana Daddy dan mommy zeva. Mereka pergi untuk menemui kliennya untuk mendiskusikan kerjasama mereka.

"Kesel bener gue, udah mah mood gue ancur karena bosen di tambah si Frans yang banyak tingkah." Omel zeva.

Kini zeva sudah berada di sebuah taman. Niat zeva sekarang mencari abang-abang yang menjual bakso.

Di tengah perjalanan zeva melihat 3 orang dengan tubuh besar sedang memukuli seorang cowok. Preman...satu kata yang terlintas dalam otak zeva.

"Wahh...gila tuh preman, tiga lawan satu coy... Mati anak orang itu." Gumam zeva.

"Tolongin kagak ya? Tapi, kalo gue nanti ikutan di pukul kek mana lah."

"Dahlah bismillah aja. Niat baik pasti kembali baik."

Akhirnya zeva memutuskan untuk membantu cowok itu. Kasian kan kalo dia mati di tengah jalan kan gak lucu. Mana jalan nya sepi lagi.

"Oy om lagi ngapain." Teriak zeva.

I'M NOT ZEVANYA || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang