Pertama-tama, kenalkan namanya Lee Felix. Asli dari Australia, cuma bisa bahasa Jepang sama Inggris.
Umur 18 tahun, tinggal di asrama SMA Internasional paling bergengsi di Tokyo.
Teman sekamar, Renjun dari China.
Keseharian,
Keseharian?
"Ini Lee Felix, dari Australia" kata Renjun, nunjuk Felix. "Felix, ini—" Terus Renjun tunjuk orang di depan mereka berdua.
"AAAAAH!"
Felix nunjuk wajah cowok tinggi di depannya, yang punya tampilan gak ramah pake banget.
"Hwang Hyunjin," Ini kata cowok tinggi itu. Tangannya nurunin jari Felix yang di depan mukanya. Wajahnya kayak ngomong eww tanpa suara. "Udah, aku mau pulang. Awas kalau kamu nggak datang besok buat tugas kelompok!"
Dengan cepatnya, si Hunjin-hunjin itu langsung pakai helm dan naik ke atas motor. Cabut.
Di parkiran sekolah, tinggal dua orang berdiri melongo.
"Kok nggak ngomong kamu kalo aku sekelompok sama biang kerok itu?!" Felix panik.
"Kamunya aja yang keasikan maen gim onlen sama tukang jual es depan sekolah! Makanya kalau guru ngomong tuh didenger!" Renjun ngamok.
"Gimana ya?" Felix mikir-mikir. Tangannya ditaruh di pinggang. "Nggak tahu aku kalau anak itu sekelas sama kita,"
"Itu mah kamunya yang kagak pedulian," Renjun sewot. "Udah jalanin aja dulu, siapa tahu ternyata anaknya nggak se-eh yang kayak orang-orang bilang"
"Sikopat gitu," Felix ini mah nakut-nakutin diri sendiri.
"Tapi lumayan loh, dia yang ngajak aku nyari kamu buat tugas kelompok. Berarti dia rajin lah, mayan" ini Renjun berusaha meringankan ketidaknyamanan di otak Felix.
"Ini ngapain masih di sekolah, PULANG! PULANG!"
Satpam sekolah akhirnya ngusir.
.
.
.Felix natep laptopnya, mumet.
Kata temen-temannya, Hwang Hyunjin itu anaknya agak aneh, anti-sosial, dan sombong. Nggak ada yang bisa ngomong sembarangan ke dia. Katanya dari keluarga kaya makanya anaknya agak begitu, pilih-pilih teman.
Gimana besok dia ngobrolin soal tugas sekolah?
Btw emang tugas sekolahnya apa?
Pelajaran IPA kalau nggak salah, soal gambar sistem saraf manusia dan nama-namanya.
Itu sih nggak masalah, yang jadi masalah itu gimana cara dia ngehadepin si Hwang Hyunjin.
Pertama, cari tahu apa yang disukai orang itu.
Felix akhirnya buka insta.
Ketik nama Hyunjin.
Hyunjin sapa tadi katanya?
Hwang Hyunjin? Huang Hyunjin?
Marganya kok sama kayak punya Renjun? Huang? Jangan-jangan orang Tiongkok?
Akhirnya setelah muter-muter nyari, nemu satu akun.
Dan cuma ada satu postingan di akun itu.
hynjinnnn
8.005.007 suka
hynjinnnn Japanese Korean
komentar dinonaktifkan"Buset, yang ngelike se-Tokyo!" Felix geleng-geleng. "Behh, buseeet!" Geleng-geleng lagi.
"Lix, tidur..." Renjun ngelempar sandal kamar ke Felix.
"Tinggal tidur apa susahnya sih?" Felix lempar balik kena muka Renjun.
"Gak kubangunin nanti pagi," putus Renjun.
"Paling juga aku dulu yang bangun," sindir Felix.
"Serah dah, serah".
Felix mengedikkan bahu, balik sama leptopnya. Dilihat-lihat si Hyunjin ini ganteng juga ya, pantes yang ngelike banyak.
Followernya banyak tapi followingnya cuma satu, siapa ya?
Pelit banget deh.
Felix pun mencari tahu siapa satu-satunya yang di-follow Hyunjin.
"Kayak kenal," Felix ngomong sendiri. "Nggak penting, yang penting sekarang aku tahu kalau Hyunjin itu orang Korea, untung aku keturunan Korea juga, sabi lah ngobrolin drakor."
Felix senyum lega.
"Korea Utara jangan-jangan dia".
Nah, dia nethink lagi.
Ting!
Tiba-tiba ada notifikasi berita harian, padahal masih jam 00.00.
Kayaknya akhir-akhir ini heboh sama golongan preman mafia alias yakuza(?) yang punya masalah sama pengebom, banyak apartemen di Tokyo kena bom. Korban mati syukurnya nggak ada, yang luka-luka ada lima.
Kok feelingnya Felix nggak enak ya?
Lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felix's Hyunjin | hyunlix
FanficHyunjin itu mafia, sedangkan Felix cuma murid SMA biasa. ...Benarkah? Hyunlix Hyunjin! Mafioso Student Felix! Foreign Student Shounen Ai Fluff PG-13 1# Hyunlix 22.6.22 1# Hyunlix 22.11.2 1# Hyunlix 23.1.5