Hyunjin itu mafia, sedangkan Felix cuma murid SMA biasa.
...Benarkah?
Hyunlix
Hyunjin! Mafioso Student
Felix! Foreign Student
Shounen Ai
Fluff PG-13
1# Hyunlix 22.6.22
1# Hyunlix 22.11.2
1# Hyunlix 23.1.5
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Sibuk UTS kawan-kawan😭🙏🏻)
. . . . . . . .
Di dunia yang tidak adil ini.
Dunia yang setiap kehidupannya tidak setara ini.
Di negara bernama Jepang, berdirilah kelompok organisasi ekonomi yang disebut yakuza. Dan kelompok yakuza terbesar sekarang adalah sang angsa hitam.
Semua anggotanya memiliki tatto di punggung, bergambar burung. Namun hanya para pemimpin dan pewaris lah yang berhak mendapat tatto angsa.
Hyunjin, putra kedua keluarga yakuza itu, tidak memiliki tatto di badannya. Yah, karena ia belum resmi masuk dalam anggota organisai.
Masih SMA pula, belum legal.
Hyunjin juga, tidak tertarik untuk mengikuti jalan para yakuza. Dia tidak suka dipaksa memilih jalan hidup. Pada asalnya Hyunjin adalah pemuda yang menyukai kebebasan.
"Hey Felix," si arogan itu senang sekali memanggil manusia favoritnya.
Felix hanya tersenyum canggung dan terus membaca buku kosa kata bahasa Koreanya.
Hyunjin berdiri di sebelah Felix, "berhenti baca buku". Katanya sambil menampar buku itu sehingga jatuh ke bawah meja.
"Hei, itu buku penting."
"Nggak penting," putus Hyunjin.
"Ambilkan," kata Felix. "Kalau tidak kamu ambil, nanti aku marah".
"Marah saja," Hyunjin gak peduli.
Awalnya dia tidak tertarik pada semua orang di tempat ini, toh nanti juga mereka berada di dunia yang beda jauh dengan Hyunjin. Tapi, lelaki ini. Lelaki yang bahasa Jepangnya lumayan dengan selipan bahasa Inggris itu, berbeda dari yang lain.
Entah apanya.
Ketika melihat wajah Lee Felix, tidak ada perasaan lain kecuali khawatir. Hyunjin merasa harus berada di sisinya setahun 365 hari, sehari 24 jam. Dari jauh Hyunjin selalu memandangnya, diam-diam. Tentu saja dia tidak ingin membawa lelaki semengkhawatirkan itu ke masalahnya yang berbahaya, oleh karena itu dia selalu memandang dari jauh.
Lalu setelah sekian lama, Hyunjin jadi bertemu dengan Felix, empat mata yang tidak mungkin dia sia-siakan. Hyunjin berusaha menolak pemikiran itu, namun egonya berkata lain.
Dia sengaja membawa-bawa lelaki itu dalam masalahnya kah? Atau hanya keberuntungan berdasar kesalahpahaman dengan takdir?
Dan lelaki itu malah semakin menariknya seperti magnet pada besi, mengikatnya dengan simpul mati. Hyunjin tidak ingin memotong ikatan ini, sama sekali.
Ah, mari sudahi bagian mellow kali ini.
"Hyunjin," Felix memperingati.
Hyunjin ngebungkuk, ambil buku kosa kata milik pemuda Lee dan dia bawa pergi.
"Heh, tuh orang! Buku penting eh!"
. . .
Hujan, Felix nggak bawa payung.
Ini salah Renjun yang mancing ikan pake payung Felix, kenapa juga anak itu mancing ikan, sudah tahu tidak bakat.