Masih di hari yang sama, pukul sepuluh malam. Sekarang semua member sudah kumpul meski dengan aktivitasnya masing-masing.
Yoshi sedang memperbaiki radio usang yang dia temukan digudang, kata Haruto sih itu bekas anak kost sebelum mereka. Ditemani dengan kegaduhan HaJeongwoo yang masih meributkan soal paket kemarin lusa.
"Maksud lo apa anjir beli buku kayak gitu, hah?!"
"Serah gue dong!"
"Itu belom lu ganti ya anjir duitnya."
"Pelit lo!"
"Masalahnya lo beli buku buat godain gebetan gue!"
"GEBETAN KITA SEMUA KALI!" mulut mercon Mashiho kambuh jika berhubungan dengan si gebetan.
Memang, satu kost ini naksir orang yang sama. Sejak setahun yang lalu sih, awal mulanya keluarga si gebetan ini pindah ke komplek mereka. Jika di ceritakan panjang dan berlibet, jadi kapan-kapan aja.
"Sumpah kalian ribut gak mutu banget!" Yoshi terganggu dengan suara-suara yang bagaikan dihutan itu.
"Bang Ochi yang sementara ini masih jadi kandidat terkuat yang bakal dipilih si Dita, ngalah dong bang!"
Yoshi langsung mendelik setelah mendengar nama gebetan bersama mereka disebut oleh Junghwan. "Dih? Sorry yee!"
"Tuhh! Paslon pilihan kalian aja udah beda bang!" Haruto ternyata masih berusaha membuat Yoshi supaya mundur.
"Enggak! Gue Ahn-nis juga, bukan Park Boowoo ataupun Gang-Jar."
"Gue pilih pak Park, tapi gue tetep merjuangin si Dita!" Jihoon ternyata ikut-ikutan dalam perdebatan.
"Gue udah dapet restu kakak ceweknya gara-gara gue milih pak Park Boowoo." Yedam ternyata gercep juga ngedeketin gebetan lewat kakaknya.
"Tapi bapaknya juga pilih Ahn-nis!"
"Gue juga Ahn-nis."
"Gue pilih Gang-Jar, dan Abangnya yang satu pilihan juga Gang-Jar, udah pasti gue dapet restu duluan!"
"Ahh gak mau ngal--"
"Stooppp anjir! nanti kita gak dapet job lagii gara-gara chap ini kontroversial!" Junkyu berusaha men-stop perdebatan sensitif diatasi. Dia udah rada tobat ngebuayain anak gadis orang, semenjak punya pacar baru sih.
Doyoung yang sedari tadi makan kripik singkong punya Junghwan itupun hanya menonton perdebatan tentang perebutan gebetan itu. Dia santai aja, udah sering nobar debat dia sama bapaknya si gebetan yang namanya Dita itu.
Perdebatan malah semakin ramai setelah Junkyu melerai. Sementara yang lain ribut, Asahi sedang memperhatikan antena radio lama yang bergerak-gerak seperti mencari sinyal.
Kresekk kresekkk
Bukan.
Bukan itu lagi suara televisi rusak, itu suara radio tua tadi. Namun sepertinya, tidak ada yang sadar akan hal itu. Tentu saja kecuali Asahi.
"AWOKAWOKAWOKAWOK!"
Semua yang ada disana menoleh pada suara tawa yang menggelar, ternyata itu Asahi. Dia tertawa tidak jelas dan sedikit creepy.
"Sa? Asaa!!" Jaehyuk nyamperin Asahi yang udah nyakar-nyakar lantai gak karuan, "Lo kenapa oy Sa?"
"Gapapa, pengen aja garuk tembok hihihihihi!" Asahi malah cekikikan.
"Waduh, kayaknya bang Asa kesirupan deh!"
"Kesurupan Wan."
"Itu maksudnya!"
Di ke adaan seperti ini, sempat-sempatnya Junghwan typo dan dibenarkan oleh Jaehyuk yang awalnya tadi sedang menahan Asahi supaya tidak kabur, sekarang dia sudah melepas Asahi dan malah duduk di sofa yang tadi di duduki Doyoung, dengan kurang ajarnya memakan kripik singkong Doyoung. Cape abis ngebayangin lari marathon sejauh 1 cm. Pikiran Jaehyuk serandom itu:)
Doyoung sedang berusaha menelpon pendeta, Junkyu lari ke rumah si Dita soalnya bapaknya kan ustadz, Jihoon juga sedang memanggil pastor. Suka-suka mereka aja lah.
Sementara itu Asahi yang tengah kesurupan itu semakin barbar sambil joget poco-poco, dengan gaya energiknya. Sambil sesekali kayang.
like this 👇👇
"Aduh, tokoh keagamaan pada gak bisa dateng pas di DM. Lagi banyak yang kesurupan katanya."
"Hooh, gak ada yang mau. Sekarang kayaknya setan lagi party, makanya pada keluar terus nyasar di badannya bang Asa."
Yang lain makin resah mendengar penuturan Jihoon dan Doyoung.
"Yaudah gue bacain Ayat kursi aja," untungnya kita memiliki Yoshinori disini.
Akhirnya Yoshi mulai membacakan Asahi, tapi sampai beberapakali pun tak terjadi apa-apa pada Asahi yang sekarang ganti gerakan menjadi goyangan Munaroh bang Ocit datang.
"Hhhh! Ini mah kayaknya setan yang kesurupan Asahi." kata Yoshi karena sudah menyerah untuk meruqyah Asahi.
Jeongwoo yang tadi hanya diam saja akhirnya berinisiatif pergi ke toilet, mules.
Byurrr
Hyunsuk dan Haruto dengan santainya menumpahkan seember besar air dari lantai dua, yang mana membuat Asahi basah kuyup, dan juga membuat yang lainnya marah karena mereka ikut kuyup.
Tapi syukurlah Asahi setelah itu sadar, dan mulai mengejar 2H(Haruto Hyunsuk). Yang lain juga ikut mengejar dan mengeroyok, tapi sambil bawa bantal sofa.
Meanwhile didepan pintu kost..
"Kayaknya yang kesurupan semuanya deh.." kata Junkyu yang baru pulang untuk memanggil ustadz a.k.a bapaknya Dita.
Junkyu yang baru pulang ke kost malah lihat teman-temannya saling tindih dan sikut dengan Haruto dan Hyunsuk diposisi paling bawah.
"Jangan-jangan kamu juga?"
"Hah? iya kah? Astaga ruqyah saya sekarang pak!"
Disisi lain juga..
"Kripik singkongnya gak pedes, huhahh emm tapi enak huuuhh!"
Jaehyuk sebenarnya ikut basah, dan tapi dia gak ikut keroyokan. Karena dia masih sibuk dengan keripik singkong Doyoung yang kata dia gak pedes, dan alasannya kebahasaan adalah makannya sambil bermandikan keringat karena kepedesan.
Terserah Jaehyuk aja deh.
•••
tbc
coba jejak:)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAWA SANTUY || TREASURE ot.12
FanficKosan anak Trejo yang selalu rame tiap harinya... jangan lupa feedback, aku liat ada yg baca aja seneng apalagi klo ada yang vote plus komen:)) Start: 12 April 2023