Pagi ini kost terlihat lebih sibuk dari hari-hari biasanya, dimulai dari Hyunsuk yang sudah mondar mandir persiapan konsultasi ke dosennya.
"WOI, INI BERKAS GUE YANG DI MEJA MAP WARNA BIRU DIMANA SIH?"
Junghwan yang sedang makan sereal tersedak, "Anjir bang!"
Mendengar suara batuk adik bungsu kost-nya, Hyunsuk buru-buru ke dapur untuk mengambilkan Junghwan minum.
"Sorry, Hwan! Btw, lo liat map biru gue gak?" Hyunsuk menyerahkan air yang tadi dia ambil pada Junghwan.
Junghwan menaruh gelasnya dan menjawab, "itu lo ketekin Bang!"
Hyunsuk menepuk jidatnya, haduh untungnya ketemu. "Thanks, Wan!" dia kemudian berlari keluar kost, dan lupa membawa motornya.
"Bang Uncuk kenapa sih, Bang Ji?"
"Biasa, deadline."
Kemudian mereka berdua ke kampus bersama, Jihoon sih karena ada beberapa hal sebelum wisuda yang harus dia urusi.
Jeongwoo yang melihat para rekan kostnya banyak kegiatan hari ini, dia menghela nafas. Begini rasanya jadi Haruto si Wibu nolep anak kupu-kupu.
Semua anak kost hari ini gak ada, Yoshi seperti biasa sibuk komunitas keagamaannya, Haruto ikut event cosplay, sisanya sedang cari uang tambahan tanggal tua.
Tanpa sadar Jeongwoo ke rooftop, ada sebuah kursi travel dan sebuah gitar. Selama setengah jam dia bernyanyi sambil menggenjreng gitar milik Jihoon, tiba-tiba sebuah benda runcing terasa menembus jantungnya.
Jeongwoo tiada..
Darahnya berceceran dimana-mana, dan berwarna hitam pekat.
...
Suara sirine terdengar nyaring, Jeongwoo bangun dari posisi rebahannya. Kenapa tubuhnya dikelilingi garis polisi? Kenapa teman-teman kostnya murung? Dan, kenapa tubuhnya transparan?
Kepalanya pening, dan semuanya kembali gelap.
Lalu sedetik kemudian matanya terbuka, ini di kamarnya. Ada seorang gadis bercepol yang terlihat kusut dan berantakan, itu kekasihnya. Nona namanya.
"Baby bala-bala! Ini gue, by!" bahkan suaranya memantul, kesayangannya tidak bisa mendengar mau sekencang apapun ia berteriak.
"Huhu.. Jeje, kita bahkan belum kesampaian ngedate sambil cipok-cipok manja." kata Nona dengan mata dan idung yang terus bercucuran air.
"Anjing, cewek gue tuh?" Jeongwoo malu melihat kelakuan pacarnya.
Diapun keluar dari kamarnya dengan cara menembus tembok. Kan dia setan.
Terlihat Yoshi yang menangis sambil terus beristighfar, Junghwan yang tidak henti-hentinya menangis karena kepergian Jeongwoo dan juga kabar Dita yang akan segera menikah dengan Soobin, Jaehyuk yang memasak mie instan sambil melamun, Haruto yang sedang merebahkan diri dengan lagu Bernadya karena segalau itu dia ditinggal bestie, Mashiho memakan mie lembek buatan Jaehyuk sambil bengong, yang lainnya bengong sambil melihat tayangan kartun oddbods.
Jeongwoo terenyuh, se-terpukul itu semua temannya kehilangan dirinya. Tapi dia bingung, siapa orang yang tega membunuh orang baik budi seperti dirinya in?
Nona turun dari kamar kost Jeongwoo, dengan muka lempeng tapi mata dan hidung memerah.
"Gue cabut." pamitnya singkat.
Para anak kost langsung berhenti menangis dan tidak bengong, lagu Bernadya tidak terdengar lagi.
"Eh, udah mau pulang Dek? Ayok saya antar!" Yoshi menawarkan diri dengan senyuman cerah.
"Datangnya kan sama gue, ayok gue anter, Non," kata Haruto yang udah siap-siap ngambil kunci.
"Udah gue aja yang anter," Junkyu ikut ribut ingin mengantar Nona.
"Gue free aja,"
"Lo lagi makan Ci, udah gue aja!"
"PANCI LO GOSONG JAEHYUK!"
Apa ini? Nona itu pacar Jeongwoo!
Dasar teman biadab! Jeongwoo harus menghadapi laki-laki modelan om Songkang tau biar bisa pacaran sama si Nona.
Oke, sekarang Jeongwoo jadikan semuanya tersangka pembunuhan dia.
Saat terlintas pikiran itu, gelap kembali menjemput Jeongwoo. Dan digantikan oleh sebuah POV kejadian orang ketiga saat pembunuhannya.
Dalam kilas balik itu terlihat seorang laki-laki dengan pakaian santai memegang belati tajam, dan menusukkannya ke punggung Jeongwoo. Dia teman kuliah Jeongwoo, Berent namanya. Belati yang dipakai untuk membunuh Jeongwoo dia lap dengan kaosnya, kemudian dia pergi begitu saja. Dasar psikopat.
Jeongwoo kembali membuka matanya, dia sekarang di pengadilan. Ada Berent sebagai pelaku dan dijatuhkan hukum penjara selamanya.
"Gue heran, kok bisa sih polisi sama penyidik nemuin semua kasus? Emejing!" monolog Jeongwoo saat si Bajingan Berent dimasukkan kedalam sel tahanan.
Terakhir, Jeongwoo pergi ke makamnya. Ternyata semua temannya sedang melayat, ternyata tanpa perhatian orangtua banyak orang yang peduli padanya.
"WOI DENGER GUE GUYS! THANKS YANG ABANG-ABANG SEKALI DAN LO JUNGHWAN, MAKASIH BANGET GUE! GUE UDAH TENANG DISINI!"
Asahi menatap kearah Jeongwoo, tepat kearah mata. Dan mengangguk dengan sedikit senyuman.
"Dia ada disini.." kata Asahi pada seluruh temannya.
"Hah? yang bener bang?"
"Jangan becanda ah, Sa!"
"Bener, dia bilang makasih," kata Asahi tenang.
"IYA SAMA-SAMA GITU, DAH AH MAU PULANG!" itu teriak Yedam yang langsung lari terbirit-birit, disusul ke-9 orang yang lain.
Asahi tertawa ngakak bersama Jeongwoo yang perlahan menghilang dan hidup tenang dialam sana.
...
hehe,, ak cuma pijem nama ya gengs, becndaannn✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
BAWA SANTUY || TREASURE ot.12
FanficKosan anak Trejo yang selalu rame tiap harinya... jangan lupa feedback, aku liat ada yg baca aja seneng apalagi klo ada yang vote plus komen:)) Start: 12 April 2023