Setiap orang selalu punya tempat favoritnya sendiri, entah untuk menghabiskan waktu, membunuh kejenuhan, ataupun sekadar menghela napas lelah di suatu tempat sambil menatap jendela yang berhadapan langsung dengan jalan beraspal yang lumayan penuh sesak kendaraan.
Phuwin salah satunya. Tapi, dia punya alasan sendiri mengapa memilih toko buku di depan rumah sebagai spot favoritnya merenung sendirian.
Toko buku itu sendiri bernama Melody Bookstore. Tidak banyak yang Phuwin tahu tentang toko buku itu, kecuali interiornya yang luas, banyak buku pendukung pelajaran yang Phuwin butuhkan untuk belajar, dan juga kasir paruh waktunya yang bernama kak Mix.
Melody bookstore sendiri baru berdiri 2 tahun lalu, tepat ketika Phuwin hampir menjalani ujian nasional sekolah menengah pertama. Bangunannya tidak terlalu megah, tapi Phuwin suka. Suka sekali malahan. Phuwin biasanya mampir ke toko buku itu satu minggu sekali. Terkadang untuk membeli buku, terkadang juga hanya untuk membaca buku-buku yang plastik pembungkusnya sudah terbuka.
Kak Mix yang baik hati selalu memberi izin Phuwin untuk berlama-lama di toko buku, karena Phuwin ini hanya tingggal di seberang jalan. Orang tua Phuwin sendiri punya minimarket yang kerap dikunjungi kak Mix untuk membeli makanan atau minuman dingin.
Singkatnya, mereka sudah kenal baik.
Selain kak Mix, pegawai paruh waktu yang lain di Melody Bookstore juga ada. Namanya kak Neo dan kak Drake. Mereka berdua juga baik sih, tapi hobinya main game terus. Phuwin tidak terlalu akrab dengan dua laki-laki itu. Kak Mix tetap menjadi yang nomor satu di hati Phuwin. Apalagi kalau kak Mix sudah memberi rekomendasi novel-novel baru padanya, meski Phuwin sendiri tidak terlalu suka membaca novel. Apalagi novel romansa.
Ah, ternyata Phuwin tahu banyak juga tentang toko buku ini.
"Phuwin, sudah di sini?"
Phuwin membalikkan tubuhnya yang sedang jongkok di depan rak buku. Wajah ramah kak Mix langsung menyapa kedua mata kecilnya.
"Eh, kak Mix? Baru datang?"
Mix langsung mengangguk sambil tersenyum. "Iya, Phuwin. Kelasku tiba-tiba diundur tadi. Dosennya kena macet di jalan."
Garis lembayung yang mulai menyilaukan mata, dan jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Phuwin bisa langsung memahami kenapa wajah kak Mix kelihatan kusut sekali.
Pasti berat untuk kak Mix kuliah sambil kerja paruh waktu.
Phuwin memandangi kak Mix yang langsung berjalan menjauh darinya menuju meja kasir, bicara sebentar dengan kak Drake yang langsung kelihatan gembira karena shift kerjanya berakhir.
Phuwin sendiri langsung menekuri kegiatannya kembali, membaca buku kumpulan idiom bahasa inggris. Bacaannya sering berubah-ubah, ini semata-mata dia lakukan karena tuntutan orang tuanya yang ingin Phuwin selalu menjadi nomor satu di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting • PondPhuwin ✅
Fanfiction[COMPLETE] Your dazzling smile melts the cold heart of mine. A Pondphuwin Fanfiction [Note: Hanya cerita random] Storyline©lullabyinthenight, 2021 ⚠️ Republish / edited version ⚠️