Selamat membaca🥰
-🌹-
Karena Grez dan Rere adalah orang yang extrovert maka kini mereka sudah sedikit akrab dengan mahasiswa yang baru mereka kenal tadi pagi. Kini mereka berbincang-bincang ringan tentang pertanyaan yang di lontarkan masing-masing dari mereka. Anak Sulawesi yang memang baru di sini, apalagi Jawa pasti merasakan hal baru yang belum pernah mereka rasakan di kota mereka. Walaupun Grez dan yang lain juga terbilang baru di Jawa ini, tapi mereka sudah sedikit terbiasa dengan keadaan disini, apalagi Grez yang memang ayahnya dulu orang jawa pastinya sudah sedikit terbiasa dengan keaadan dan tidak kaget lagi. Namun semenjak ayahnya meninggal, kini ia tak pernah lagi ke Jawa.
"Gua gaboleh keluar, kalau keluarpun harus izin dulu sama dosen yang jaga." Jawab cewe bernama sandra saat di ajak keluar oleh Rere.
"Ih kok gitu banget sih? Emang kenapa?" Heran Grez.
"Gatau juga sih sebenarnya, mungkin karena kita semua yang dari Palu baru pertama kali kesini, dan ga ngerti juga daerah sini takutnya malah bawa masalah. Karena orang Palu itu ga sama, orang jawa lembut kami kasar." Jelas Sandra.
"Tapikan harusnya gapapa sih, cuma main doang deket. Kos ku depan rumah sakit ini, ntar kita main." Bujuk Rere tidak menyerah.
"Tetep gak boleh, susah pembimbing ku itu, galak lagi kaya harimau. Temen kita ada kemarin yang di marahi sampe di hukum juga karena keluar ga izin, nanti kalo kita kaya gitu pasti nasibnya sama. Ih ngeri banget bayanginnya." Cerita Sandra.
Grez hanya berdiri diam mengamati keduanya mengobrol, sebenarnya disini ada 5 orang yaitu Grezia, Rere, Sandra, Keisya, dan Jeffin.
Yap, cowok bermata sipit yang selalu mengintai Grez kemarin bernama Jeffin Algerian.
Jeffin sedari tadi diam mengamati mereka mengobrol ria tanpa ada niat menimbrung, ia hanya mendengarkan dan menganggapi sesekali saat di tanya, namun hanya seperlunya. Namun sedari tadi matanya tak lepas dari cewe yang berdiri di sampingnya. Posisinya sekarang kini mereka tengah berdiri di balkon rumah sakit yang menampakan view depan rumah sakit, berbincang sembari melihat orang yang berlalu lalang.
Cukup Grez mendengarkan perbincangan antara mereka, kini ia menyimpulkan bahwa mereka terlalu patuh pada pembimbing. Ya walaupun ada satu dua yang membangkang namun hampir seluruhnya patuh pada mereka. Mungkin kalau teman temannya yang diperlakukan seperti itu, pasti sudah tidak berhenti menghujat dosen mereka.
"Gapapalah nakal dikit, ayo nanti malem ke kos ku, kita main main bentar." Ajak Grez karena kebetulan nanti malem mereka juga free.
"Gaboleh kita, nanti di makan sama harimau."
"Gapapa, ayo tak ajarin nakal. Mumpung kita lagi disini." Ucap Grez lagi yang langsung mendapatkan geplakan di bahu kanannya.
"Jangan gitu goblok, takutnya nanti mereka gimana gimana. Mereka bukan kaya kita yang bandel bandel," Bisik Rere geram.
Namun setelah Grez berucap, respon mereka hanya tertawa sumbang.
"Eh minta username ig kalian dong," Ucap sandra sambil menyerahkan ponselnya pada Rere.
"Boleh, nanti ta follback," Balas Rere mengembaikan posel setelah mencari akun miliknya dan Grez.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grezia
Teen FictionMenjadi mahasiswi kesehatan semester akhir adalah hal yang merepotkan. Ia harus menjalani masa prakerin di rumah sakit berbeda setiap 2 bulan sekali, dan harus mengerjakan laporan setiap hari yang pastinya itu membuat sakit kepala. Di tempat baru, b...