9

269 28 6
                                    

Matahari mulai menghilang di sisi barat. Kondisi istana Adomind yang masih tegang dan dilanda kepanikan menciptakan aura yang mencekam dan memenuhi ruang-ruang megah dengan ketegangan yang tak terbantahkan. 

Kedua Raja tengah berada di ruang kerja Raja Leeteuk. Sementara Ratu dari Tarca tengah menemani Ratu Adomind yang masih menangis sembari berbaring di kamarnya. Mencoba menenangkan wanita hamil tersebut.

Sementara ke-enam Pangeran tengah sibuk dengan pikirannya masing-masing di ruang santai. Ada Seungcheol yang berdiri di dekat jendela seperti hendak menunggu sesuatu. Jun yang tampak sibuk dengan lamunannya—lebih tepatnya ia tengah berdiskusi dengan Yue menggunakan telepati. Soonyoung yang duduk di kursi baca sambil menggoyang-goyangkan kakinya, Seokmin yang sibuk mondar-mandir. Mingyu sendirian di balkon sambil sesekali mengacak-acak rambutnya. sementara Hansol duduk di sebelah Jun. Dia yang tampaknya paling terpuruk, karena kelalaiannya tadi sore.

Seungcheol yang sedang berpikir keras melirik tajam ke arah Seokmin yang mengganggu konsentrasinya. "Bisakah kau berhenti mondar-mandir?"

"Aku sedang memikirkan putri-"

"KITA SEMUA MEMIKIRKAN PUTRI!"

"Kak!" Jun angkat bicara. "Tolong Izinkan aku pergi mencari putri." Ucapnya masih sambil menunduk.

Seungcheol menatap Jun. "Kemana kau akan mencarinya, hah? Kita tidak punya informasi apapun. Aku tidak akan membiarkanmu bertindak sembarangan kali ini, Jun."

"Aku tau dimana mereka, kak. Aku- Aku hanya tidak bisa menjelaskan padamu-"

"Kau tau lokasi putri tapi kau tidak bilang sejak tadi?Apa maksudmu?"

"Ini— kau tidak akan percaya jika aku katakan yang sebenarnya. Yang bisa aku katakan hanya mereka saat ini dalam bahaya dan aku harus menemukan mereka, kak."

"Memangnya apa yang terjadi pada para putri? Kalimat mu hanya membuatku makin pusing, Jun."

"Kak, aku—"

"Para putri di culik siren, kak."

"SOON!"

"KAU TERLALU BERTELE-TELE, JUN. Apa salahnya jika mereka tau?" Soonyoung berdiri dari kursinya. "Percaya tidak percaya inilah yang terjadi saat ini. Para putri dalam bahaya."

Semua pangeran terdiam dengan kalimat yang diutarakan Soonyoung. Soonyoung sudah tau mengenai ramalan itu karena Jun bercerita padanya sebelum menuju ke Istana Adomind.

"Tolong biarkan aku pergi mencari mereka, kak." Pinta Jun lagi pada Seungcheol.

Seungcheol yang masih berusaha mencerna ucapan kedua adiknya itu mengurut keningnya. "Tunggu! Aku masih tidak percaya dengan apa yang kau maksud. Aku, aku tidak mengerti. Maksudku, siren?"

"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, kak. Percaya saja padaku seperti biasanya kau mempercayai instingku."

"Aku rasa Kak Jun betul,Kak." Mingyu yang baru saja dari balkon mulai ikut bergabung. "Selama ini kita selalu percaya dengan Kak Jun dan semua baik-baik saja. Aku pikir tidak ada salahnya kita juga mempercayai yang satu ini."

Vernon yang berada di sebelah jun ikut berdiri memandang kakak-kakaknya. Mengangguk setuju. "Aku juga merasa alasan ini sepertinya cukup masuk akal untuk kehilangan para putri yang agak janggal. Aku akan ikut dengan Kak Jun."

"Aku juga akan ikut." Sahut Seokmin.

Semua mata kini tertuju pada Seungcheol selaku calon raja dan pengambil keputusan tertinggi di antara mereka.

Seungcheol terdiam.Menghela napas berat. Masih belum bisa mencerna apa yang sedang terjadi. "Kalau begitu... kita berenam akan mencari para putri. Tapi, Jun yang akan memimpin misi ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Six (svt gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang