Chapter 2

9.8K 559 26
                                    

Ao sedang duduk manis di halaman belakang markas. Hari ini mereka akan mengetesnya. Mungkin saja dia memiliki darah monster atau semacamnya. Banyak terdapat kemungkinan.

Belakangan ini, keadaan markas sangatlah sepi. Maklum banyak anggota M.E.O sedang menjalankan tugas.

Gangguan monster memang sudah berkurang. Hanya saja monster kecil seperti ayakashi atau semacamnya masih saja mengganggu.

Jadi hari ini tinggallah Kazuki, Riku, Ao, dan tentu saja Haru. Dialah yang akan memeriksa sampel darah milik Ao.

Ao yang sedang duduk di halaman belakang tidak menyadar bahwa dia tengah di awasi oleh seseorang.

Kazuki.

Pemuda merasa bahwa dia pernah bertemu dengan gadis itu sebelumnya. Wajahnya seperti pernah dilihatnya. Dan cincin itu. Cincin biru yang tersematkan di jari manis gadis itu. Cincin itu yang membuatnya sangat penasaran.

"Kazuki, sedang apa kau disini?" Tanya Haru. Dia baru saja keluar dari ruang lab. Kazuki tersentak tapi kemudian berusaha untuk tenang.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Kazuki. Haru menundukkan kepalanya sembari menggelengkannya.

"Tidak terdeteksi" jawabnya.

"Apa maksudmu tidak terdeteksi?"

"Aku tidak tahu apakah dia memiliki darah monster atau tidak. Setiap kali aku mencoba untuk mendeteksinya, mesinnya selalu rusak. Sehingga aku harus mengulangnya dari awal. Tapi hasilnya tetap saja nihil"

"Tidak mungkin. Apa kau yakin tidak ada cara lain untuk mendeteksinya?"

"Aku tidak tahu cara lain"

Kazuki menghela nafas. Ini kali pertamanya dia mendengar hasil seperti ini. Jadi sebenarnya Ao itu makhluk apa? Kenapa darahnya tidak bisa terdeteksi?

Kazuki berjalan mendekati Ao. Gadis itu menoleh dengan tatapan heran.

"Ao, ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu"

"Apa?"

Satu hal yang membuat Kazuki merasa canggung di dekat Ao adalah karena gadis itu jarang memberikan penjelasan. Dia hanya menjawab satu-dua kata jika ditanya sesuatu.

"Kau berasal dari mana?"

Gadis itu hanya mengangkat bahu dan mengelengkan kepalanya.

"Tidak tahu"

"Kau benar-benar tidak tahu? Kami sangat menbutuhkan informasi itu"

"Tidak"

Kazuki kembali menghela nafas. Rasanya tidak mungkin dia bisa mendapatkan informasi dari gadis pendiam ini. Sekarang dia mengerti bagaimana perasaan Riku jika dia menjawab seperti itu.

Kazuki dia menyangkal jika mereka mengatakan dirinya begitu dingin terhadap orang lain. Tapi setidaknya dia menjawab pertanyaan yang diajukan padanya dengan jelas.

Kazuki tidak menyadari bahwa gadis itu menatapinya dari tadi. Seakan sadar apa maksud dari ekspresi bingung Kazuki, gadis itu bersuara.

"Aku benar-benar tidak tahu. Tapi, aku tahu siapa yang bisa memberitahumu"

"Siapa?" Tanya Kazuki antusias.

"Kai. Shiroi Akai"

"Saudaramu?"

"Ya"

"Dimana kita bisa menemukannya"

"Hutan"

"Hutan? Kau yakin dia berada disana?"

"Ya."

"Kenapa dia bisa berada di hutan?"

Lost PrincessWhere stories live. Discover now