Chapter 6

4.7K 367 5
                                    

Ao terbangun dengan masih mengenakan yukatanya. Dia terlalu lelah untuk menggantinya tadi malam. Sehingga dapat di pastikan apa yang terjadi. Dia pulang dan langsung merebahkan dirinya di kasur.

Beberapa lama setelah dia bangun dan selesai mengganti bajunya, Kai masuk ke dalam kamarnya.

Dia nampak sangat khawatir. Ao memiringkan kepalanya pertanda tidak mengerti.

"Dia akan segera bertindak" ucap Kai. Ao tertegun sejenak. Dia tahu apa yang akan terjadi.

"Tanggal berapa sekarang?" tanyanya.

"10 Agustus"

"Sebentar lagi upacaranya akan dimulai"

"Kita harus segera bertindak. Dia tidak mungkin hanya berdiam diri"

"Tentu. Ayo kita beritahukan pada mereka"

Ao dan Kai segera keluar dari dalam ruangan. Mereka bergegas menemui ketiga teman mereka.

Reika yang sedang duduk di ruang tengah terkejut ketika melihat Ao dan Kai yang berlari menuju kearahnya.

"Ada apa?" tanya Reika.

"Dimana yang lain?" balas Kai bertanya balik.

"Riku sedang di kamar mandi dan Kazuki sedang mengurunh diri di perpustakaan, seperti biasanya. Sebenarnya ada apa?"

Kai dan Ao saling menatap satu sama lain memberikan kode. Lalu segera berlalu.

"Ku jelaskan nanti" ujar Ao sebelum akhirnya dia pergi menuju perpustakaan.

Langkah kakinya terhenti ketika melihat Kazuki sedang duduk tenang di kursi perpustakaan. Dia kelihatan sangat serius.

Ao memelankan suara kakinya. Berjalan perlahan menuju kearah Kazuki.

"Hei!" sapa Ao sambil menepuk pundak Kazuki. Membuat pemuda itu terkejut dan hampir terjungkir dari kursinya.

"Kau mengagetkanku."

"Maaf, kau sedang membaca buku apa?"

"Cara mengembalikan ingatan orang"

Ao terkejut. Dia lalu mengambil buku itu perlahan.

"Biar kulihat" ucapnya pelan.

"Kau tahu, kita mungkin bisa menggunakan cara ini." usul Kazuki sambil menunjuk sesuatu yang tertulis di buku itu.

Lili merah di puncak bukit wilayah barat dapat memulihkan ingatan semua orang.

Itulah yang tertulis di dalam buku itu. Ao membacanya dengan seksama.

"Mungkin kita bisa menggunakannya. Tapi, lili merah hanya tumbuh satu setiap tahunnya"

"Kalau begitu bukankah kita bisa menggunakannya?"

"Kau tidak mengerti. Untuk mengalahkan Diolysus, kita membutuhkan lili itu"

"Apa maksudmu?"

"Diolysus yang sekarang bukanlah dirinya. Maksudku, dia sedang dikendalikan oleh seseorang yang menyebabkan ingatannya menghilang. Itu sebabnya dengan lili merah kita dapat menyembuhkannya."

"Tapi bukankah kau mengatakan bahwa ketika kita berhasil menyadarkan Diolysus kita bisa mengembalikan ingatan semua orang?"

"Ya, aku memang berkata begitu. Tapi, kemungkinannya sangat kecil"

Lost PrincessWhere stories live. Discover now