Chapter 12

3.9K 287 11
                                    


Kazuki berjalan dengan langkah pelan. Pemuda itu berjalan menyusuri gua yang gelap dan lembab tersebut. Tapi sejauh ini dia belum menemukan jalan keluar dari gua ini. Kazuki hanya terus berjalan tanpa meperhatikan sepasang mata yang sedang melihatnya lekat-lekat.

"Anak itu masih harus banyak belajar" gumam seseorang di dalam ruangan gelap. Dia duduk sambil mengamati pergerakan Kazuki yang tertampang di sebuah layar transparan miliknya.

Tap! Tap! Tap!

Suara langkah kaki terdengar menuju ruangan itu. Seorang gadis cilik berdiri di ambang pintu ruangan tersebut.

"Upacaranya akan segera dimulai" ujarnya dengan nada datar.

Srett!
Terdengar bunyi gesekan kaki-kaki kursi di lantai. Orang itu berdiri sambil tersenyum sinis.

"Sudah waktunya" gumamnya lagi. Kemudian berbalik dan menatap gadis cilik yang berdiri tepat di hadapannya.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan, kan?" tanyanya.

"Tentu saja." jawab gadis itu sembari berlutut di hadapan orang itu dan menyegerakan dirinya untuk segera pergi dari tempat itu. Orang itu menatap kepergian gadis tadi dengan senyum yang masih mengembang di wajahnya.

"Kau benar-benar membuatnya berubah, Alex..."

•••
Buk!
Kazuki memukul dinding gua dengan kerasnya. Dia begitu kesal. Entah sudah berapa lama dia berjalan menyusuri gua itu tapi dia tidak menemukan jalan keluar.

Mungkin ini sudah yang ke-100 kalinya dia berjalan dan selalu berakhir di tempat yang sama.

Kazuki merebahkan dirinya di lantai gua.

Capek.

Itulah yang kini dirasakan olehnya. Belum lagi dia harus menahan sakitnya memar yang memenuhi badannya.

Tap! Tap!

Lagi-lagi Kazuki mendengar langkah kaki menggema di dinding gua. Kazuki sudah bisa mengetahui siapa yang akan di jumpainya.

"Lagi-lagi kau" gerutu Kazuki pelan. Pemuda itu segera bangkit dari posisi duduknya dan berusaha untuk berdiri tegak.

"Aku sangat berterima kasih bahwa kau dapat mengenaliku dengan mudah."

"Kau!! Dimana teman-temanku??!!" bentak Kazuki dengan geram.

"Aku tidak tahu."

"Dasar kau gadis menyebalkan!!"

Seketika itu juga sebuah pisau kecil mengarah kearah Kazuki dan berhasil membuat goresan kecil di bahunya.

"Oh, aku meleset" gumam gadis itu sambil memperlihatkan seringaian menakutkan.

"Kau seharusnya beruntung aku hanya memberikanmu goresan kecil. Aku bisa saja membuatmu mati sekarang. Tapi itu akan melanggar perintah." lanjutnya.

"Kau!! Sebenarnya apa yang kai inginkan dari kami??!!!"

Gadis itu diam. Menatap lurus kearah Kazuki. Perlahan dia mulai berjalan mendekat.

"Kau ingin mengetahuinya?" tanyanya sambil terus melangkah.

"Aku sendiri pun tak tahu apa tujuannya"

5 langkah lagi...

"Aku hanya menjalankan perintah"

3 langkah lagi..

"Hanya menjalankan kontrak yang sudah di buat. Jadi..."

Gadis itu berhenti tepat di hadapan Kazuki. Jarak mereka hanya beberapa senti. Gadis itu mendekat lagi.

Lost PrincessWhere stories live. Discover now