Chapter 3

7.3K 439 14
                                    

Mulmed : Shiroi Akai (Kai)

Kazuki, Reika, Ao, dan Kai berjalan menuju markas M.E.O.

"Hahh.. kenapa kita harus pergi ke markas kalian?" Gerutu Kai.

"Aku harus meminta izin dari Itsuko-sama" jawab Kazuki.

"Ck! Siapa lagi Itsuko itu? Kenapa harus memakai embel-embel sama di namanya" gerutu Kai.

"Sudah kubilang dia itu pemimpinku"

"Tapi bukan pemimpinku!"

"Sudahlah kalian berdua tidak bisa diam?!" Bentak Reika kesal.

"Perempuan tidak usah mencampuri urusan laki-laki" cibir Kai.

"Lagi pula kau hanya sendiri. Tidak ada yang membelamu. Satu lawan dua tidak mungkin menang" lanjutnya lagi.

"Siapa bilang aku sendiri. Ao juga mendukungku. Benarkan Ao?" Tanya Reika.

Ao hanya menatapnya.

"Tidak" ucapnya tegas.

"Apa?! Jadi kau membiarkan mereka berkelahi sepanjang hari?!"

"Ya"

"Kenapa?"

"Bukan urusanku"

Reika hanya bisa menggeram dalam hatinya. Tangan kanannya bersiap menerkam Ao yang berjalan di depannya.

"Hahaha... sudah ku bilang kau hanya sendiri" ledek Kai.

"Sampai!" Ujar Ao sambil menunjuk ke arah sebuah bangunan besar yang bertingkat.

Markas M.E.O.

•••

Tok! Tok!

Kazuki mengetuk pintu markas. Haru datang membukakan pintu. Dia masih mengenakan perlengkapan lab-nya.

"Haru, dimana Riku?" Tanya Kazuki.

"Mungkin di kamarnya" jawab Haru asal lalu kembali masuk ke dalam lab-nya.

"Siapa itu?" Tanya Kai.

"Akasaka Haru" jawab Kazuki. Kai hanya ber-oh ria sebelum akhirnya dia mengeluarkan ledekan lagi.

"Orang aneh!" Ucapnya.

•••

"Jadi, kalian ini sebenarnya makhluk apa?" Tanya Kazuki tiba-tiba.

Mereka kini duduk di ruang tengah. Hampir mirip seperti tempat berkumpul para anggota M.E.O.

Kai menatap Ao dengan tatapan ragu. Ragu menjawab pertanyaan itu. Ao yang menyadari tatapan itu segera menarik Kai ke sudut ruangan.

"Apa?" Tanya Ao.

"Apa kita akan memberitahukan identitas asli kita?" Tanya Kai.

"Tidak. Tentu saja tidak"

"Lalu, apa yang harus kita lakukan? Mereka menanyakannya"

"Berbohonglah. Kau pintar dalam hal itu."

"Hei aku punya cara yang lebih mudah. Bagaimana kalau kita segera keluar dari sini. Itu cara yang lebih praktis dan mudah"

"Tidak"

"Kenapa?"

"Buku"

"Buku? Buku apa?"

"Catatan kuno."

"Aku tidak mengerti."

"Buku catatan kuno. Itulah yang diinginkan Ratu Kematian"

"Mereka memilikinya?"

Lost PrincessWhere stories live. Discover now