⋆⁺₊⋆ ☾III - Taman Bunga𖤓 ⋆⁺₊⋆

35 6 0
                                    

Pengumuman untuk turnamen telah di kumandangkan esok tadi. Memang benar, turnamen akan diundur selama beberapa hari. Ej selaku ketua kelas XI'A telah diberitahu bahwa pekan depan mereka baru akan melakukan turnamen di kota Riverfiled. Lalu apakah karena itu Ej tersenyum-senyum sendiri seperti orang sinting sedari tadi?

Ej sebenarnya bukan tipikal orang yang sering bermain hp. Namun entah kenapa hari ini ia full bermain hp, sampai senyum-senyum lagi, sinting.

Maki menarik ujung seragam Ej. "Ada apa dengan mu sih? Apa kau punya pacar?" bukannya membalas pertanyaan Maki, Ej malah sibuk bertukar pesan dengan seseorang. Kalau dengan Nicholas tidak mungkin. Baterai ponsel Nicholas saja habis, bagaimana mau bertukar pesan?

"Kak Ej!" pekikan Jo menyadarkan Ej. Dengan cepat ia memalingkan pandangan kesamping. "Ada apa sih?"

"Kau seperti orang sinting. Tersenyum-senyum. Jangan bilang kamu punya pacar?"

"Hanya teman, jangan berfikiran aneh-aneh." balas Ej sinis. Ej mode sinis telah kembali aktif ya ges ya. Entah nenek sihir mana yang berhasil merebut hati Ej sampai segitunya.

"Sudah pasti! Kak Ej punya pacar!" pekik Maki tanpa adanya rasa jaim. Seisi kelas dengan serentak menatap Ej, si ketua kelas berkacamata.

"Diam lah." itu adalah kata terakhir yang Ej ucapkan sebelum keluar dari kelas.

⋆⁺₊⋆ ☾-Ej Chat-𖤓 ⋆⁺₊⋆
J★

[Ejuju]
Hey.
Apakah hari ini kau akan ada urusan?

[J★]
Benar.
Hari ini aku ingin pergi ke suatu taman.
Ada apa?
Kau mau ikut?

[Ejuju]
Ah, tidak.
Aku hanya ingin bertanya.
Jadi kau tidak akan berada di penginapan dong?

[J★]
Tenang Ej.
Aku akan kembali nanti malam.

[Ejuju]
Baiklah...

⋆⁺₊⋆ ☾-Ej Chat End-𖤓 ⋆⁺₊⋆

Seseorang menepuk bahu Ej. Ej tidak kaget, ia sudah tahu bahwa yang menepuk bahunya adalah kakak kandung Taki. "Ada apa dengan mu Ej? Kau nampak berbeda."

"Hey Nicho! Bagaimana jika nanti sore kita ke taman bunga?"

"Ha? Taman bunga? Untuk apa? Dimana? Kapan?"

"Nanti sore."

Kini waktu telah menunjukan jam makan siang. K dan kawanannya merasa aneh dengan Ej dan Nicholas. Ej sengaja menyenggol lengan Nicholas dengan senyum sumringah.

"Ada apa dengan mereka?" bisik K pada Yuma.

"Entah lah. Setahuku kak Ej bertukar pesan dengan seseorang. Kalau kak Nicho aku tidak tahu." balas Yuma dengan raut wajah tidak peduli.

K hanya mengangguk. Tidak biasanya Ej dan Nicholas seperti ini. Apa mereka memiliki rencana?

Bakk.

Nicholas menggebrak meja dan berdiri. "Nanti sore mari kita ke taman bunga."

Ej menepuk jidat. Padahal rencananya akan dibicarakan nanti sore saat tidak ramai orang. Dasar Nicho. Nicholas dengan penuh semangat mengutarakan keinginannya. Padahal ini semua rencana awal Ej, tapi malah Nicholas yang bersemangat.

Ej melepas kacamatanya dengan senyum kikuk. Sebenarnya ia ragu ingin mengutarakannya secara terang-terangan kepada kawan-kawannya tentang rencana nyeleneh mereka.

"Jadi kita sungguh akan pergi ke taman bunga nanti sore!? Pukul berapa!?"

"Haruskah kita bersiap sekarang?"

"Wah, kak Ej harus membawa kameranya nih."

"Aku setuju!"

Maki, Taki dan Fuma juga nampak sangat antusias dalam rencana ini. Tidak sia-sia Ej berperilaku sok dingin dikelas. Bahkan dengan wajah polos Harua telah menyiapkan karpet dan list bekal.

"Kalian effort sekali..." celetuk K.

"Tapi ini menarik kak K." Louis menyahuti K. "Aku yakin itu adalah tempat yang cocok untuk memandang sore hari yang indah."

Diantara anggota lain yang sibuk membahas piknik sore hari, Jo lebih memilih diam dengan gestur menyilangkan tangan didepan dada. Baginya sebuah piknik adalah rencana bodoh yang membuang-buang waktu.

KAMAR No.56 Lantai 4

Kini hari telah menjelang sore, kesembilan serigala tampan itu kini dengan antusias menyiapkan berbagai bekal untuk piknik.

"Kak Jo." Jo menoleh kearah Taki yang barusan memanggilnya. "Mengapa kau ikut bersiap? Bukannya kau tidak suka piknik?"

"Ah, benar juga. Seharusnya Jo disini saja." timpal Maki tanpa wajah berdosa.

"Heh! Aku juga tetap harus ikut pokoknya!"

Lagi, lagi, dan lagi! Jo dan Taki bertengkar lagi. Apa mereka tidak lelah huh? Untung saja Nicho dan Ruslan sanggup melerai kedua saudaranya itu.

Tanpa lama-lama lagi K dan kawanannya menuju kesebuah mobil van di halaman depan sekolah. Itu adalah mobil van yang dulu kak Giri beli untuk mereka.

Suara mobil mulai menyala. Perlahan K melajukan mobil van itu kearah dimana taman itu berada. Tidak begitu jauh, hanya di bukit Sunshine, ya sekitar arah tenggara dari sekolah mereka.

Mungkin hanya memerlukan 15-30 menit untuk menempuhnya. Bukit yang dulu sering mereka datangi bersama kak Giri suatu masih kecil.
Memang penuh memori...

Ruslan membentangkan tikar dibawah pohon besar. Di antara dahan pohon itu juga terdapat sebuah ayunan, ayunan kayu yang dulu sering mereka mainkan. Jika diingat-ingat memang sudah lama.

"Bunga-bunga indah, akan selalu bermekaran di taman ini." Ej memetik beberapa tangkai bunga dan memotretnya.

Nicholas kemudian menghampiri Ej. Ia menepuk bahu Ej dengan tatapan bertanya. Tanpa menoleh Ej segera membalasnya, "Tenanglah, Jion pasti ada disekitar sini."













⋆⁺₊⋆ ☾-T.B-𖤓 ⋆⁺₊⋆

Halo halo pren!
Part kali ini pendek ajah yaw wkwk
Males nulisnyaw
Mohon maaf kalo ada saah kata, mohon bantu tandain
Ketemu lagi besok ya pren!
Bye bye my pren!

-TBC-

BestFriend - andTEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang