⋆⁺₊⋆ ☾X - Tujuh Vampir Decelis𖤓 ⋆⁺₊⋆

23 1 0
                                    

Jo berjalan menuju toilet. Bukan untuk buang air, tapi untuk memastikan siapa dua sosok siswa Decelis itu tadi.

Saat menuruni anak tangga, Jo hampir saja mati karena ilusi vampir Decelis. Jika ia tidak berhati-hati, bisa saja dirinya mati terjatuh dari ketinggian. Salah satu dari mereka membuat pandangan Jo pusing.

"Malam, Jo." sambut Jay kepada Jo dengan tampang sok ganteng.

"Mau apa kalian kemari!?" ya, dia tidak sendiri. Rasanya sungguh memuakkan melihat tujuh vampir datang ke sekolah serigala. Rival secara naluri, dan secara akademi. Maksud akademi di sini adalah sekolah mereka merupakan rival sejak dahulu.

Heeseung, selaku pemimpin lantas mendekati Jo. Tidak ada pandangan merendahkan maupun kejahatan. Heeseung menepuk bahu Jo dan berkata, "Mau kah kau bekerjasama dengan kami?"

"Apa!? Bekerjasama!? Tidak sudi!"

"Tapi ini tentang hal yang begitu penting. Apa kau ini kedua sekolah kita diserang oleh klan vampir yang di pimpin oleh Serah?"

"Se...Serah...?" Jo terdiam sekejap. Mungkin saja yang di katakan Heeseung memiliki kebenaran yang baik. Namun, susah untuk mempercayai rival sendiri.

K dan yang lain datang. Dengan cepat K berharapan dengan Heeseung. "Apa maksudnya? Apa yang akan dilakukan klan Serah?"

"Penyerangan...setahu kami." balas Ni-Ki pelan.

K dan Heeseung saling pandang. Kedua nya sebagai anak sulung harus menjadi penghubung antar ras.

⋆⁺₊⋆ ☾𖤓 ⋆⁺₊⋆

Sunoo langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik Taki tanpa meminta izin.

"Heh! Lancang sekali kau ini dasar nyamuk penghisap darah."

"Kalau aku ini nyamuk, berarti kau itu anjing kampungan! Lagi pula, K sudah bilang kalau anggap saja sebagai rumah sendiri."

"Dasar kau ini!"

Taki dan Sunoo bak anak kecil yang tengah berebut mainan. Saling lempar bantal dan selimut. Ni-Ki yang merupakan bungsu sesungguhnya hanya bisa melihat dan memotret.

Canggung. Vampir dan manusia serigala berusaha untuk bersikap ramah satu sama lain sebagai 'teman.'

Heeseung perlahan menjelaskan apa tujuannya berkata demikian pada mereka tadi. Sedikit sinis, tapi bukan masalah.

"Sekolah kita meski rival tetap harus bekerja sama juga bukan?" celetuk Jake.

"Aku setuju." sahut Maki.

Mungkin...sebagian besar telah setuju dengan rencana itu. Sunghoon pun menambahkan bahwa mereka akan pergi ke bukit Riveryz. Yang dimana terdapat sebuah bangunan tua yang telah terbengkalai. Itu membuat yang lain agak ragu. Terlebih lagi saat Sunghoon menjelaskan bahwa bangunan tua itu bekas panti asuhan.

Seluruh mata tertuju pada Jo, Harua dan Fuma. Mengapa? Semua itu adalah kenangan yang pilu. Jika bisa ketiganya memilih mati dari pada kembali ke masa itu.

"Memangnya ada apa?" tanya Sunoo kepada Taki.

"Masa lalu mereka cukup miris. Terutama kak Jo." jawab Taki pelan pada Sunoo.

Akrab mendadak.

"Jo. Jika kau tidak siap, tidak perlu ikut juga tidak masalah kok." tutur K  penuh kelembutan.

BestFriend - andTEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang