⋆⁺₊⋆ ☾IV - Waktu Bersama Teman Baru𖤓 ⋆⁺₊⋆

39 6 0
                                    

K, Fuma, Nicholas, Ej, Jo, Maki, Yuma, Harua dan Taki. Mereka bersembilan merasakan sebuah kesenangan mendalam di sebuah taman penuh bunga.

K sedari tadi hanya mengawasi adik-adiknya, dan minimnya aktivitas untuk K. Ia masih berfikir, kenapa Ej dan Nicho merencanakan ini. Tumben.

Ia mendudukkan diri disebuah ayunan kayu diantara dahan pohon. Rasanya tenang saja, melihat adik-adiknya bersenang-senang bersama layaknya anak kecil. Namun, perhatian K berpindah pada seorang insan yang tengah menyusuri taman bunga itu sendirian.

'Seorang gadis?'

Dihampirinya dengan penuh hati-hati. Dari belakang K dapat melihat surai indah yang di kibasi angin membuatnya terkagum.

"Maaf, apa yang kau lakukan disini?"

Gadis itu segera membalikan pandangan menghadap kearah K. Gadis itu menjawab dengan agak kikuk, "Ah, k-kau K ya? Aku hanya sedang berjalan-jalan menikmati sore kok."

"Omong-omong, kau sendiri sedang apa disini?"

"Hanya mengikuti adik-adikku. Mereka sedari tadi ingin kesini. Nicholas dan Ej yang memberikan inisiatif."

Ej dan Nicholas muncul secara tiba-tiba. "Jion! Wah ternyata kau sungguh disini ya?" Ej segera menghampiri gadis yang ia sebut 'Jion'.

Ej dan Nicholas dengan gembira mengajak Jion untuk bergabung dengan mereka. Tapi sudah jelas si emosian Jo akan mengeluarkan omongan tajamnya. Tapi bagi Ej, Jion sudah dianggapnya sebagai teman sejak pertama kalinya ia dan kawan-kawannya yang lain menyelamatkan Jion suatu berada di gudang Decelis.

Jion dengan ragu mengikuti ketiganya menghampiri yang lain. Jion berusaha agar tidak terlihat canggung dihadapan para loup-garou tampan itu. Meski ia tinggal di penginapan tempat dimana para manusia serigala itu dibesarkan, bukan berarti mereka dekat dan akrab.

Semua menatap Jion. Tatapan yang tidak dapat diartikan baginya. Karena tanpa diduga, kedelapan serigala tampan itu mau mengajaknya dengan penuh suka cita. Kenapa 'kedelapan'? Karena kalian tahu sendiri siapa yang kurang menyukainya. Si paling emosian Jo (modal tampang ganteng doang.)

"Hey kau." Jo memanggil Jion. Ia menatap Jion dengan tatapan tidak suka. "Sebaiknya kau pulang saja. Kami sudah akan memakai tempat ini secara pribadi." cetusnya.

Dengan spontan Fuma membungkam mulut Jo. "Jangan dengarkan anjing cihuahua ini. Bermain lah dengan kami sepuas hati. Kita akan bermain hingga larut pun tidak masalah."

"S-sungguh? Kurasa aku telah merusak rencana kalian."

"Tidak." Ej dengan cepat menyahuti. "Kami kemari karena kami ingin lebih dekat dengan mu. Jadi mari kita berteman akrab, Jion."

Semua menatap Ej kaget. Ia tidak menjelaskan akan hal itu. Nicholas bahkan tidak tahu pasal yang ini, yang ia tahu hanya Ej mengajaknya agar dapat membujuk yang lain untuk menemui seseorang di taman bunga. Sedangkan tatapan Ej kini dipenuhi harapan. Ia berharap teman-temannya mau menerima kedatangan Jion.

Taki merangkul Jion dengan senyuman lebar. "Mari kita bersenang-senang Jion nonna!"

"Apa-apaan ini!? Hey! Apa!?"

Tidak ada yang menggubris Jo. K bahkan hanya mengusap bahu Jo sekilas, lalu kemudian menyusul ke taman. Dalam hati Jo terus mengumpat kesal entah mengapa. Memangnya ada dendam apa kau dengan gadis itu, Jo? Memangnya dia pernah memalakmu?

Ej mengabadikan momen ini dengan mengambil gambar polaroid. Tidak salah sebenarnya rencana Ej untuk mengikuti Jion, hanya saja dengan cara agak licik. Demi bermain di taman itu saja tadi ia harus membuka buku diary gadis itu secara diam-diam. Mencari tahu kesukaan gadis itu.

Hembusan angin halus terasa begitu sejuk. Senyuman manis terukir indah di wajah gadis bernama Jion. Senyuman yang menular. Jarang sekali para manusia serigala ini mau bermain sampai sesenang ini bersama seorang gadis.

"Untuk Jion nonna." Maki memberikan sebuah mahkota yang terbuat dari bunga-bunga kuning. Dipasangnya mahkota itu kepada sang gadis. Dasar anak muda.

"Hey hey! Apa-apaan ini Maki!?"

"Dasar Jo payah. Kau memang tidak tahu cara bergaul dan merayu perempuan." Maki lalu melempar sebuah keranjang. "Lebih baik kau memetik bunga saja ya kak Jo. Ayo, kita ke sana Jion."

Jo meraih keranjang itu dengan penuh kekesalan. Bergaul dan merayu? Baginya merayu hati wanita itu sangat mudah haha (mudah gundul mu, ketemu cewek aja di sinisin.)

K dan Harua menyiapkan kayu api anggun. Katanya nanti malam mereka akan memandang gemintang malam yang diiringi petik-kan gitar. Mobil van telah di tata dengan rapih, perabotan juga telah di rapihkan agar enak dipandang. Dahulu mereka berpiknik dengan kak Giri, dan sekarang mereka telah mengulang hal yang serupa, namun dengan kehadiran teman baru.

Ej mengambil klip penjepit. Ia memasang foto-foto polaroid disebuah tali rami yang di pasang di pintu belakang van. Cantik...

Dari arah agak jauh Jo nampak memasukan beberapa tangkai bunga kedalam buku diary miliknya. Di hiasnya buku itu dengan nuansa bunga yang indah. Jo memang mendapatkan julukan 'si pemarah', namun Jo sebenarnya memiliki jiwa seni yang tersembunyi.

Tanpa Jo sadari, ia menulis nama 'Jion' dengan sentuhan indah dibuku itu. Hanya tulisan biasa sih, namun berhasil membuat Jo tersenyum tipis. Apakah Jo hanya berpura-pura benci?

Tanpa Jo sadari, ternyata Jion berada di belakang Jo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa Jo sadari, ternyata Jion berada di belakang Jo. Gadis itu menatap Jo dengan seksama. Jo memang memiliki daya tarik tersendiri jika sedang kalem. "Buku diary yang bagus."

Jo yang terkejut segera menyembunyikan buku diary nya. Entah kenapa Jo merasa gadis dihadapannya itu begitu menarik. "Apa-apaan kau? Lebih baik kau jangan mendekatiku."

"K memintaku untuk memanggilmu. Sebentar lagi kan gelap, katanya kita akan menyalakan api unggun bersama."

"Memangnya kami mengajakmu? Tidak kan? Jadi kau tidak perlu ikut-ikutan." ucapan Jo barusan berhasil membuat Jion tertegun. Perkataan Jo ada benarnya, ia hanya secara tiba-tiba bergabung tanpa persetujuan pasti.

Melihat ekspresi sedih terukir di wajah Jion, Jo jadi merasa tidak tega. Apakah perkataannya barusan begitu kejam? Tapi jika di lihat, Jion hanyalah seorang gadis manis yang cantik. "Huh, baiklah. Mari, kita menyalakan api unggun bersama."

"Sungguh!?"

"Jika kau mau."

Ya, akhirnya Jo pun mengikuti keinginan Jion dan juga saudara-saudaranya. Sore yang dipenuhi gelak tawa terasa begitu nyaman dan menyenangkan.

K telah menyadari bahwa Jion masih satu ras dengan mereka. Tapi apakah Jion sadar tentang kenyataan bahwa ia merupakan bagian dari ras manusia serigala?













⋆⁺₊⋆ ☾-W.B.T.B-𖤓 ⋆⁺₊⋆

Halo halo pren!
Segini ajah ya part kali ini
Mon maap kalo amburadul wkwkw
Sampai ketemu besok yaw pren
Bye bye my pren!

-TBC-

BestFriend - andTEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang