Pukul 6:15 pagi Jion telah rapi mengenakan seragam abu-abu berlogo serigala khas Sunshine City School dengan amat rapi. Tidak lupa ia membawa kado untuk sesi tukar kado nanti malam.
Saat ia membuka pintu kamarnya, K dan kawanannya telah berdiri tepat di depan pintu kamar Jion. Pagi-pagi sudah disuguhkan oleh pesona tampan kesembilan loup-garou.
"Sudah siap Jion?" tanya K seraya mengelus surai halus Jion.
"Tentu!"
Dengan cepat mereka menuruni anak tangga dan berpamitan dengan Giri. Sengaja mereka berangkat dari penginapan, untuk sekedar jalan-jalan pagi.
Gerbang sekolah telah terbuka. Siswa-siswi yang tidak menginap di asrama dengan cepat menyerbu area gerbang sekolah. Pedagang-pedagang kecil pun telah siap menjual dagangan mereka.
Sapaan demi sapaan dilontarkan satu sama lain kepada sesama murid Sunshine City. Namun, semua tertuju para Jion dan kesembilan loup-garou. Jarang sekali ada seorang gadis yang bisa langsung begitu dekat dengan para loup-garou.
Menjadi pusat perhatian bukan lah keinginan Jion. Dirinya kurang menyukai perhatian dari orang ramai. Terlebih lagi hanya karena ia dekat dengan sembilan siswa paling populer di Sunshine City.
Maki yang terkenal dengan julukan 'buaya' tidak segan untuk merangkul Jion. Tapi tidak lupa ia juga memberikan fly kiss kepada para penggemarnya. Narsis sekali kakaknya Yuma ini.
K dan Jion saling bertatapan. K mendekatkan wajahnya tepat didepan Jion, begitu dekat. "Jion." panggil K.
"Ah, iya?"
"Jangan lupa nanti malam. Aku akan menunggumu." bisikan yang sangat dekat. Bahkan jarak diantara mereka tidak sampai 5centimeter.
"Tentu, K."
Mereka semua akhirnya berpisah menuju kelas masing-masing. Tidak ada hal aneh sedari tadi. Sampai Harua menyadari bahwa sepanjang lorong siswa-siswi memandang Taki dengan ekspresi tertawa.
Apa yang aneh?
Ah, ternyata. Taki masih mengenakan sandal hiu ungu kesayangannya. Harua hanya membiarkan Taki seperti itu sampai Taki menyadarinya sendiri.
Saat memasuki kelas, semua sibuk berbincang soal kado apa yang mereka bawa untuk acara pesta pukul 5:30 sore nanti.
Ternyata bapak wali kelas telah berada dikelas. Tidak, belum waktunya untuk belajar kok. Hanya untuk mengambil beberapa dokumen yang tertinggal.
Bapak wali melihat Taki dari atas sampai bawah dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Taki menyernyit bingung dengan tingkah pak wali. Tapi akhirnya ia tersadar saat sang wali berkata, "Taki. Kenapa kau mengenakan sandal hiu? Ini sekolah, bukan tempat bermain."
Taki seketika melihat ke arah bawah. Tidak dipungkiri semalu apa Taki saat dirinya sadar bahwa sedari tadi ia telah menjadi pusat perhatian satu sekolahan hanya karena sandal hiu ungu.
Hahahahaha!!
"Astaga, Rua. Bagaimana ini? Malunya." bisik Taki pada Harua.
"Masih sisa 20 menit lagi. Sebaiknya kau kembali ke asrama mengambil sepatu. Dasar ceroboh." ujar Harua yang langsung mengajak Jion duduk.
Dengan waktu yang terbatas, Taki berlari terbirit-birit menuju asramanya hanya untuk mengambil sepatunya.
Kringggg!
Brugh.
Pas sekali saat bel masuk Taki telah tiba di kelas. Hanya saja ia harus menerima gelak tawa dari teman-temannya lagi. Bisa-bisanya Taki tersungkur tepat didepan pintu kelas. Sialnya bagi pak wali kelas, sepatu Taki yang belum terikat malah melayang tepat kewajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BestFriend - andTEAM
FanfictionBagaimana jika kau bertemu untuk pertama kalinya dan langsung merasakan kenyamanan? Itu lah yang dirasakan oleh kesembilan serigala disebuah kota terkemuka di pinggir pantai, Sunshine City. Hidup berdampingan dengan para manusia yang berkepribadian...