Matahari mulai tenggelam diujung barat. Perlahan bintang indah nampak di langit yang gelap. Api unggun menghangatkan hawa yang amat sejuk.
Maki dan Taki berhasil membuat malam ini nampak hidup. Lawakan terus mereka utarakan. Jion tertawa dengan penuh kebahagiaan, membuat kesembilan manusia serigala itu ikut merasa senang.
Harua tidak lupa menyiapkan camilan. Di sajinya berbagai camilan ringan. Kesembilan serigala itu nampak dengan senang hati menghibur Jion dengan berbagai cara. Bahkan secara diam-diam Jo menggambar kejadian malam itu. Coretan tinta terukir dibuku diary Jo. Dan dengan sangat amat jelas Jo ikut menggambar sosok Jion didalamnya. Ej yang berada di samping Jo tentu merasa senang, baginya Jo telah menerima Jion dengan caranya sendiri.
Disisi lain Nicholas nampak menggeledah sebuah tas miliknya. Ia berusaha menemukan benda yang sudah ia siapkan sejak tadi siang.
Ej pun bertanya. "Hey, sudah ketemu belum?
"Sebentar."
"Cepat, minimal pukul 9 pas."
"Baik baik. Matang sekali rencana mu tadi."
Sekarang kembali pada Taki. Ia menceritakan berbagai kisah seram yang ia dengarkan di potcash cerita horor. Bahkan katanya ada sosok hantu di ruang belakang sekolah mereka. Ngeriiii.
Tapi, hal yang paling mengejutkan ada pada Harua dan Maki...
'Apakah hari ini kau bersenang-senang, Jion?'
"Apa itu tadi!?" Jion dengan terkejut memalingkan pandangan menghadap Harua. Harua pun hanya membalas tatapan itu dengan sebuah senyuman.
Serentak semua paham apa yang telah Harua perbuat. Dengan blak-blakkan Harua mengirim telepati kepada Jion. Maki tentu gak mau kalah. Dia dengan cepat menggandeng tangan Jion dan mengajaknya melakukan 'teleportasi', ke asramanya.
"Kau pasti terkejut kan? Aku tahu. Ambil itu, buku album."
"A-apa ini Maki? Teleportasi? Telepati? Sungguh? Memangnya hal seperti itu nya-"
"Kau akan tahu sebentar lagi." Maki segera mengambil buku yang ia maksud dari rak buku dan segera melakukan teleportasi kembali menuju van.
Swusshh.
"Seru bukan!?" tanya Maki penuh kebahagiaan.
"I-iya."
"HARUA! MAKI!" pekikan itu rasanya begitu kencang di telinga Maki dan Harua.
"Apa-apaan!? Kenapa kau memulainya Rua!?" disini sudah jelas, meski semua berdebat tapi Jo lah yang paling heboh. Bagaimana tidak, hal yang seharusnya menjadi rahasia malah dibocorkan begitu saja dengan entengnya kepada orang baru. Bodoh sekali.
"Sudahlah Jo, tenang." ucap Ej seraya mengusap punggung lebar Jo.
Anggota lain malah semakin berdebat. K sendiri yang merupakan anggota tertua seharusnya bisa melerai, namun kini ia bingung... Perilaku Harua dan Maki barusan bisa dibilang salah, mereka telah membocorkan rahasia kemampuan mereka yang jika para manusia berkepribadian tidak terduga tahu maka dampaknya pun tentu buruk. Tapi disisi lain pula, K merasa bahwa Jion sendiri tidak tahu apa-apa dan malah menjadi tujuan utama. Bagaimana jika Jion kecewa? Takut? Atau malah menyebarkan rumor kemampuan mereka? Ditambah jika Jion tahu identitas asli mereka, pasti akan jauh lebih rumit.
Jion menunduk dalam penyesalan. "Maaf... karena kehadiranku yang telah merusak rencana kalian... Aku tidak akan menyebarkan nya..."
Kesembilannya menatap Jion. Rasa bersalah mulai menyelimuti. Jika mereka tidak bertengkar dan menjelaskannya secara perlahan tentu tidak akan sampai seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BestFriend - andTEAM
FanfictionBagaimana jika kau bertemu untuk pertama kalinya dan langsung merasakan kenyamanan? Itu lah yang dirasakan oleh kesembilan serigala disebuah kota terkemuka di pinggir pantai, Sunshine City. Hidup berdampingan dengan para manusia yang berkepribadian...