In part-nya aku kasih panjang biar kalian puas bacanya.
Agar silaturahmi tidak terputus,
Jangan lupa kasih vote.😁🍑🍑🍑
"Hm, siapa anda sebenarnya? Aku anak tunggal dan tak mungkin memiliki seorang kakak. Aku juga, belum pernah melihat anda sebelumnya."
Pertanyaan itu berhasil membuat wajah Li Hua berubah datar, juga suasana berubah serius.
"Ternyata, kau benar-benar melupakan ku, Annchi." Ucap lelaki itu tersenyum simpul dengan suara nyaris tak terdengar.
"Yah, wajar kau melupakan ku, sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat untuk tetap mengingat hal yang tak penting." Jelas lelaki itu lagi, mulai sayu.
"E-eh, kok jadi dramatis begini. Maaf deh ya, bukan bermaksud sombong dan pura-pura lupa seperti tukang ngutang, tapi aku benar-benar tidak ingat sama sekali tentang anda."
Jujur Jihan.Ia sedikit merasa bersalah pada lelaki yang terlihat lebih dewasa dari nya itu. Bukannya lupa, tapi Jihan memang tak tahu lelaki itu karena dia bukanlah Xin Qian.
"Tapi aku berjanji, aku tak akan pernah melupakan anda lagi saat aku terlahir di kehidupan berikutnya." Ucap Jihan membujuk, menunjukkan 3 jari tengah disampaing wajah.
Sepertinya bujukannya berhasil, karena lelaki itu kembali tersenyum mendengar penuturan asal Jihan.
"Nama anda, siapa?"
"Li Hua, panggil saja kakak Hua." Jawab lelaki itu membuat Jihan membulat kan mulutnya.
Oek oek oek...
Suara bayi tiba-tiba menginterupsi percakapan dan membuat kedua manusia itu mulai kelabakan.
"Bayi itu menangis. Apa yang harus kita lakukan kak Hua?" Tanya Jihan bingung, menatap bayi merah jambu yang semakin mengeraskan suaranya.
"Sepertinya dia lapar, atau mungkin juga haus. Dia harus diberi, susu!"
"Susu?"
"Hei, Kemana mata anda tertuju?" Jihan menyilangkan tangan menutupi dada, sadar Li Hua dengan santai memandangi asetnya.
"Bukankah kau memiliki nya, ayo cepat susui dia!" Ucap santai lambe kurang ajar itu pada anak perawan.
Ia kemudian menyodorkan bayi dalam genggamannya pada Jihan.
"Anda gila! Mana mungkin bisa menyusui bayi? Ingat, aku masih berumur 18 tahun." Pekik Jihan panik dan masih setia menutupi dadanya.
Ya, perawan. Walaupun tubuhnya tak lagi menyandang status itu, tapi jiwanya tetaplah gadis yang masih suci dari adegan percintaan.
"Walaupun sebenarnya usiaku 25 tahun. Tapi tetap saja, tidak bisa. Bagaimana mungkin, orang yang tak pernah hamil dan melahirkan bisa menyusui bayi? Dasar, pria dewasa yang aneh, begitu saja tidak tahu. Aku memang memiliki wadah nya tapi tidak dengan susunya." Gumam Jihan kesal.
🍑🍑🍑
Setelah beberapa menit sibuk mondar-mandir memeras susu kambing, Jihan terkulai lemas kehabisan tenaga.
"Huft, bayi ini akhirnya terselamatkan." Ia membaringkan setengah tubuhnya diatas meja.
Seorang wanita cantik tersenyum geli melihat Jihan yang lelah setelah mengambil susu, langsung dari pabrik nya.
"Syukur, Bibi datang di waktu yang tepat." Ucap Li Hua pada ibu Xin Qian.
Mereka akhirnya berhasil memberi makan makhluk mungil itu dengan saran yang diberikan ibu Xin Qian, memberikan susu kambing pada binatang spiritual itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jihan Dan Dinasti Ming
Fantasy(FOLLOW_SEBELUM_MEMBACA) "Hoam... Astaga!" Saat membuka mata, Jihan terkaget karena seorang wanita berdiri dihadapannya. "Nona, minumlah obat ini." Ucap wanita itu. "Hah?" Tanggap Jihan masih terbingung. Kisah ini menceritakan seorang gadis dari ab...