six- kenal

910 78 1
                                        

"Kau sudah pergi meninggalkan Jisung begitu saja dari 3 tahun lalu, Chenle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah pergi meninggalkan Jisung begitu saja dari 3 tahun lalu, Chenle. Sekarang pergilah, aku yang tidak ingin Jisung melihatmu lagi."

Chenle tertegun mendengar perkataan Renjun, ia tidak percaya bahwa Renjun mengenalinya? Bagaimana bisa?.

"K-kau mengenalku?." Rasanya Chenle ingin menangis ia senang Renjun mengenalinya namun dilain sisi ia juga sedih Renjun memasang ekspresi seakan-akan membancinya.

"Kenapa masih belum pergi? Aku Sudah menyuruhmu untuk pergi kan?."

"A-apa kau bisa memberi tahuku, situasi Jisung yang sebenarnya?."

Renjun menatap Chenle sinis, "Kenapa aku harus memberi tahu orang yang menyebabkan Jisung menjadi penyakitan begini? Orang yang sudah mati seharusnya tenang saja dan tidak usah kembali. Kau itu sudah matipun masih menyusahkan orang lain ya." Renjun menunjuk-nunjuk Chenle masih dengan tatapan sinisnya itu.

Tentu saja Chenle juga tersulut emosi, padahal ia berharap berbicara baik-baik dengan Renjun karena Renjun mengenalinya. "Bukannya perkataan mu berlebihan?." Chenle menghempaskan tangan Renjun.

"Berlebihan? Kau itu penyebab da—"

Ceklek.

"El?." Panggil Jisung lirih. Matanya menangkap sang manager dan kakaknya itu saling berhadapan dengan atmosfer yang tidak mengenakan. "Kak Renjun?."

"Aku datang karena Jaemin khawatir padamu, bagaimana apa kau sudah meminum obat?." Renjun datang menghampiri Jisung dan mengelap keringat yang bercucuran disekitar Jisung.

"Ah iya, El yang memberiku obat dan segalanya." Jisung menatap Elian yang berdiri dengan posisi menundukkan kepala. "Terimakasih ya El, aku akan menghubungi manager Yoon untuk mengatakan bahwa syuting akan diundur."

"Oh, Elian yang melakukan semuanya? El terimakasih ya." Renjun menghadap ke arah Chenle dan tersenyum manis.

"Bukan masalah." Chenle menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu, ia kaget dengan perubahan sifat Renjun padanya.

"Lebih baik kau tidur Jisung, aku sudah memasakan makanan untukmu." Renjun tersenyum dan mendorong Jisung pelan untuk masuk ke dalam kamarnya. "Ayo Elian, aku akan mengantarmu sampai depan."

Dengan begitu Renjun benar-benar mengantarkan Chenle sampai depan pintu.

"Pergilah, Jisung tidak memperlukan bantuan darimu." Ucap Renjun dingin.

"Apa aku berbuat salah?."

"Kenapa masih bertanya? Coba renungkan apa yang kau lakukan sebelum kecelakaan dimulai, sialan!" Renjun berdecak ia mendorong Chenle dengan kasar untuk keluar dan menutup pintu rumah dengan kencang.

"Kak Renjun memang galak tapi apa dia selalu galak sekali seperti ini?."

"Omong-omong Renjun itu, aku pernah mendengarnya entah dimana." Ucap Ian yang tiba-tiba muncul dari tas Chenle.

MY YOUTH || JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang