chapter 0 (prolog)

512 26 0
                                    

Orang-orang menjauh dari mereka karena kita memiliki alasan untuk takut pada mereka dan akan mengusir mereka. Kami tidak ingin para shifters dan penghisap darah seperti mereka memburu siapa pun. Mereka bisa berubah menjadi serigala dan juga meminum darah manusia bahkan jika mereka berwujud anak² disini dikatakan bahwa diantara mereka ada anak yang dilahirkan membawa kutukan. Namun kini tidak ada yang tau bahwa shifters dan penghisap darah seperti mereka ada. Mereka seperti tiba-tiba tertelan bumi keberadaan mereka sulit untuk diketahui. Para shifters pada umumnya mereka memiliki mates namun tidak dengan para penghisap darah, kebanyakan dari mereka berdarah dingin dan tidak punya perasaan ataupun empati terhadap orang lain. Mates bagi pra shifters sama saja seperti pernikahan bagi para manusia. Para shifters hampir semuanya laki-laki bahkan diantara mereka bisa memiliki seorang bayi, tergantung pada jenis mereka. Lalu bagaimana dengan jika shifters yang terlahir dari rahim manusia atau vampire? Disini dikatakan bahwa mereka semua tidak akan bertahan sampai usia mereka berusia 5 tahun. Hanya itu apa yang tertulis di buku, saya yakin buku-buku yang kamu baca telah menjelaskan tentang semua hal itu. Adapun di sekitar daerah ini, tidak ada shifters yang terlihat di sini selama bertahun-tahun. Ketika saya masih muda, ada beberapa shifters yang terlihat dan mereka menyerang beberapa petani di pinggir kota, namun hal itu sudah lama sekali, sekarang mereka menjadi sulit untuk ditemukan bahkan mengenai keberadaan mereka saja sudah sangat jarang orang yang tau tentang mereka. Kalaupun jika mereka datang ke sini, kami tidak akan benar-benar tahu. Setiap malam terkadang kamu akan mendengar perkelahian serigala di hutan, tapi itu sudah sangat jarang terjadi.

Jadi pada dasarnya tidak ada harapan baginya untuk menemukan orang lain seperti dirinya dan bahkan jika dia menemukannya, mereka mungkin berbahaya. Bahkan diantara mereka mungkin akan langsung membunuhnya tanpa pandang bulu. Mungkin beberapa diantara mereka ada yang bisa diajak bicara, namun setelah mendengar penjelasan gurunya beberapa dari mereka mungkin sangat-sangat berbahaya Chan ingin menghela napas. Dia berharap setidaknya bisa mendengar ada beberapa kelompok di sekitar sini. Berharap dia bisa menyelinap keluar di malam hari dan mencoba menemukan mereka, tapi sepertinya hal itu tidak akan terjadi. "Keren. Terima kasih sudah memberitahuku, Bu."

"Mereka benar-benar menjadi hobimu, ya?" Dia bertanya dan Chan mengangguk.

"Mereka terdengar ajaib dan keren." Dia menjawab.

"Sangat mudah untuk mengetahui mengapa kamu berpikir seperti itu, tapi jangan lupa bahwa mereka berbahaya, nak." Dia berkata lagi dan Chan hanya mengangguk.

"Terima kasih, Bu. Saya akan kembali sekarang."

"Pulanglah dengan selamat sayang." Wanita itu tersenyum hangat padanya dan dia pergi ke tempat yang dia anggap sebagai rumahnya, meskipun dia tidak pernah merasakan seperti apa rumah yang dia bayangkan tentang 'rumah'.

Chan menyelipkan buku-bukunya di bawah lengannya dan mulai berjalan menuju kamar asrama tempat dia tinggal.

.
.
.
.
.
.
____________
Hello this is my first story, sebenernya cerita ini terinspirasi dari another story about skz werewolf au cuz i cant get the permission to translate their story so i make a whole new one, so enjoy it^^

Home [Chanjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang