Chapter 1 (Escape)

280 15 0
                                    

Hyunjin kini sedang bermain di taman yang ada di halaman rumahnya bersama dengan anjing peliharaan kkami. Ketika dia tengah asik bermain tiba-tiba dia merasakan aura aneh yang berasal dari luar gerbang rumahnnya. Ketika dia menoleh melihat ke arah sumber aura itu berasal, hyunjin seketika melihat seperti siluet dua orang laki-laki dewasa yang terlihat tengah sedang memperhatikannya dari jarak jauh. Hyunjin tidak bisa begitu jelas melihat ke dua sosok itu mengingat jarak keedua orang itu terbilang cukup jauh untuk bisa di jangkau oleh mata manusia biasa.

Ya kalian tidak salah dengar, hyunjin bukanlah seorang manusia sejak kecil dia diberitau oleh ayah dan ibunya bahwa dia sangat istimewa dan dia harus bisa berusaha untuk menahan kekuatan yang ada dalam dirinya dan juga belajar untuk mengendalikannya. Namun hal itu sangat sulit dilakukan mengingat usia Hyunjin saat ini yang masih sangat muda. Hyunjin juga tidak tau kenapa ayah dan Ibunya sangat berusaha untuk menyembunyikan kekuatannya bahkan Hyunjin rasa mereka menyembunyikan keberadaannya dari dunia luar.

Hyunjin tidak tau ada hal apa saja di luar sana. Dia ingin merasakan dunia luar, merasakan aroma hutan saat air hujan menetes ke wajahnya, merasakan hangatnya matahari ketika dia berlari menelusuri hutan serta lapangan luas bersama temannya, ataupun merasakan aroma laut dan angin yang menerpa wajahnya. Hyunjin ingin merasakan itu semua, seperti apa yang dia baca di buku ayahnya mengenai lautan, aroma hujan di tengah pepohonan yang luas, air terjun yang mengalir dengan deras namun tampak mempesona. Hyunjin ingin merasakan itu semua, namun yang dia bisa lakukan hanyalah melihat dunia luar melalui kemampuan matanya yang bisa melihat dari jarak yang cukup jauh. Meskipun dia bersyukur bisa diberkati dengan kemampuan penglihatan yang cukup tajam dari semenjak dia dilahirkan, namun dia ingin merasakan semua hal itu secara langsung bukan hanya melihat dengan kedua matanya saja.

Ketika Hyunjin tengah disibukan oleh pikirannya, dia mendengar pintu depan rumahnnya terbuka dengan ayahnya yang tiba-tiba menghampirinya dan menyuruhnya untuk segara kembali ke kamarnya. Hyunjin merasakan seperti ada yang tidak beres dengan ayahnya. Dia melihat tatapan mata ayahnya yang terlihat takut dan khawatir akan sesuatu. Hyunjin tidak tau apa yang sedang ayahnya khawatirkan namun dia melihat ayahnya seperti tengah menatap ke arah dimana kedua sosok pria itu tadi berdiri. Hyunjin segera menaiki tangga rumahnya dan menuju ke kamarnya saat dia melihat ayahnya membalikan badan dan menutup pintu rumahnya dan menguncinya. Lalu dia mendengar suara ayahnya yang seperti tengah memgucapkan sebuah matra dan juga hyunjin melihar lingkaran berwarna hijau keemasan yang terukir di pintu rumahnya. Ketika ayahnya selesai mengucapkan matra itu cahaya itu menghilang. Melihat ayahnya seperti akan menoleh kearahnya Hyunjin segera bergegas menuju kamarnya dan menutup pintunya.

Hyunjin saat ini berada di kamarnya, dia duduk terdiam di kasur miliknya sambil memeluk kedua kakinya dan berusaha untuk memahami kejadian tadi siang. Lamunannya seketika buyar ketika dia merasakan kedua tangan anjing peliharaannya yang sedang berdiri menyentuh kedua lututnya. Dia bisa merasakan sepertinya kkami tengah berusaha untuk menghiburnya. Hyunjin tersenyum kecil dan merasa gemas melihatnya, lalu dia mengelus-elus anjing peliharaannya. Hyunjin mendengar suara ketukan di pintu kamarnya, dan suara pintu kamarnya yang dibuka. Dia melihat ibunya yang sudah berpakaian rapi. Meskipun ibunya selalu terlihat rapi dan elegan namun kali ini berbeda. Belum sempat hyunjin bertanya, ibunya menyuruh hyunjin untuk bersiap-siap dan mengemasi barang bawaan yang dibutuhnya sesegera mungkin. Dia tidak tau alasannya kenapa namun dia melihat ibunya seperti sedang terburu-buru untuk pergi ke suatu tempat.

Setelah selesai mengemasi barang-barang yang dibutuhkannya dia membawa anjingnya kkami turun ke lantai bawah, di tengah-tengah ruangan dia melihat ibu dan ayahnya yang sudah rapi serta dia melihat sebuah tas yang cukup besar di samping tempat sofa tempat ayahnya berdiri. Hyunjin menebak di dalam tas itu berisi barang bawaan ayah dan ibunya, apakah keluarganya akan pergi liburan? Kurasa tidak, meskipun hyujin senang berpikir bahwa dia akan melihat dunia luar bersama ayah dan ibunya, namun sepertinya bukan hal itu yang tengah terjadi saat ini, jika mengingat dari kejadiaan pagi tadi.

Home [Chanjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang