Chapter 7 (Royal blood Bag III)

146 16 0
                                    

Hyunjin kini berada di sebuah ruangan baru, ruangan dengan nuasa serba putih serta banyak peralatan medis yang terpasang di tubuhnya, kaki dan tangannya kembali di rantai. Beberapa selang dan juga jarum-jarum terpasang di tangan dan tubuhnya membuatnya merasa sakit dan lemas. Kini dia tidak tau sudah berapa lama dia kehilangan kesadaran karena harus kehilangan banyak darah karena diambil secara terus menerus, meskipun terkadang seseorang akan datang membawakan segelas darah dan beberapa makanan untuk dirinya namun itu semua tidak sebanding dengan banyaknya darah yang mereka ambil dari tubuhnya. Hyunjin masih tetap merasa sangat lemas dan bahkan terkadang sampai kehilangan kesadarannya.

Hyunjin saat ini sedang menatap kosong ruangan yang ditempatinya. Tempat ini seperti sel namun dengan banyaknya fasilitas medis di dalamnya. Banyak perawat serta penjaga yang lalu lalang melalui jendela selnya. Dia sudah tidak tau lagi bagaimana caranya dia kabur dari sini, dia hanya berharap gurunya dan orang tuanya menyadari kehilangan hyunjin saat mereka pulang ke rumah gurunya itu. Dia bahkan teringat dengan kkami yang dia tinggal di rumah gurunya apakah dia baik-baik saja dirumah itu sendirian.

Saat tengah sibuk dengan lamunannya tiba-tiba dia mendengar suara pintu dibuka secara perlahan, dia mengira dokter itu kembali untuk mengambil darahnya. Namun tebakannya salah,dia melihat seorang wanita dengan pakaian perawat, namun yang berbeda dari perawat lainnya dia bisa melihat sebuah anting kecil berwarna merah di telinga kirinya. Wanita itu masuk secara perlahan ke ruangan itu, wanita itu terlihat sedikit waspada saat akan memasuki ruangannya, dia memperhatikan sekelilingnya memastikan semuanya aman sebelum benar-benar masuk ke ruangan itu.

Wanita itu kini berada di hadapannya, dia lalu mendekat dan melepaskan rantai-rantai yang mengikat tubuhnya dan juga melepaskan peralatan medis yang terpasang di tubuhnya, hyunjin menatap wanita itu dengan heran. Kenapa dia melakukannya? Dia hanya bisa menatap wanita itu tanpa mengucapkan apapun dia terlalu lemas untuk bisa mengeluarkan suaranya. Setelah selesai dengan pekerjaannya dia lalu mencoba membopong tubuh hyunjin untuk berdiri dari tempat tidur yang ditempatinya. Hyunjin ingin berbicara namun dia melihat gesture wanita itu yang mendekatkan jari telunjuk ke bibirnya mengisyaratkan agar hyunjin tidak berbicara apa-apa.

Saat keluar dari ruangan itu hyunjin melihat para penjaga dan juga para pelayan lainnya sepertinya tengah tertidur atau bisa hyunjin katakan 'dipaksa tidur', dia melewati lorong-lorong itu dan sampailah dia disebuah tempat yang mengarahkannya ke arah hutan untuk keluar dari kastil itu. Setelah sampai di sebuah tembok yang cukup besar wanita itu melepaskan bopongannya pada tubuh hyunjin dan berjalan mendekati tanaman-tanaman rambat yang tumbuh memenuhi tembok itu. Saat wanita itu menyikap tanaman rambat itu, hyunjin bisa melihat sebuah lubang yang hanya cukup untuk dilewati satu tubuh wanita dewasa. Dia lalu menatap mata hyunjin dan berbicara kepadanya.

"Jalan ini mengarahkanmu ke dalam hutan untuk keluar dari sini, ini (dia menyerahkan sesuatu kepada hyunjin) kuharap itu bisa membantumu"

Hyunjin hanya bisa melihat sebuah kalung yang sudah hancur ditangannya dan juga sebotol kecil gelas kaca yang berisi cairan berwarna merah gelap di dalamnya, hyunjin kini tau isi dari botol itu dan botol yang sama yang selalu di berikan ibunya kepadanya berisi darah dari seorang vampire dia baru mengetahuinya semenjak dia berada di ruang sel itu. Dia sebelumnya berpikir cairan di botol itu berisi ramuan karena cairan dari botol yang selalu ibunya berikan berwarna hitam pekat dia tidak pernah menyangka bahwa cairan itu merupakan darah dari ibunya sendiri. Kini dia melihat botol yang sama dengan isi yang sama ditangannya bedanya cairan yang ada di botol itu berwarna merah gelap bukan berwarna hitam, dia lalu mengambil botol itu dan langsung meminumnya, efeknya setelah meminum cairan itu dia kembali mendapatkankan tenaganya kembali, namun efek dari darah di botol ini tidak sekuat dengan darah yang diberikan ibunya, mungkin karena mereka berdua memiliki hubungan darah yang sama maka efek dari darah ibunya memberikan efek yang lebih ampuh namun dia tidak bisa menerima lebih dari satu botol kecil setiap bulannya kalau tidak dia akan merasakan kekuatannya semakin menjadi tidak terkendali hingga rasanya seperti tubuhnya dicabik-cabik dan diremukan sampai tidak tersisa.

Home [Chanjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang