19

18 3 0
                                    

Jarak menuju portal galaksi sculptor tinggal seratus meter lagi. Namun, tampaknya penjaga portal yang menaiki tabung emas tidak mengizinkan mereka masuk.

"Dade, sebelah kanan" Castelio berteriak dari belakang. Ia baru saja terpental ke bagian belakang bintang saat manuver tajam beberapa saat yang lalu.

Belum sempat Castelio duduk di bangkunya, bintang sudah manuver tajam lagi. Membuat Castelio dan Reynand kembali terjerembab kebagian belakang.

Kini ada dua tabung yang menghalangi mereka mendekati portal. Di kursi kemudi, Caisar mencengkram setir kuat.

Ia melirik keadaan penumpang. Vanayya dan Ganish berpegangan tangan, guna menyalurkan kekuatan satu sama lain. Mereka membantu membungkus bintang dengan selaput pengaman dari luar. Braloe fokus menatap luar, Jooshandra membantu memperkuat lapisan selaput Vanayya dan Ganish dengan lempengan perak yang menyelimuti bintang.

Serangan bertubi tubi juga terus datang dari dua tabung diluar. Lantera duduk disebelah suaminya. Ia ikut membantu menghalau tembakan bola api dari tabung penjaga.

"MENJAUH DARI PINTU PORTAL!! SCULPTOR TIDAK MENGIZINKAN SIAPAPUN MASUK!" Tiba-tiba sebuah suara terdengar dari speaker didalam bintang.

Semua penumpang terkejut. Pasalnya, gelombang sinyal itu tidak terdeteksi di layar hologram, menandakan itu merupakan sinyal asing.

"Wahai, siapapun itu. Tolong izinkan kami masuk. Anak kami diculik dan terperangkap di sana" Caisar menjawab dengan tegas.

"TIDAK ADA ALASAN APAPUN! SEKARANG PERGI DARI SINI!!" Suara itu semakin meninggi.

"Wahai penjaga, kami datang hanya untuk menyelamatkan putra putri kami. Mereka diculik oleh penduduk Sculptor" Lantera ikut menyuarakan permohonan.

"INI ADALAH PERINGATAN TERAKHIR. JIKA MASIH BERUSAHA UNTUK MENDEKATI PORTAL, KAMI AKAN BERTINDAK LEBIH JAUH"

"Paman, mereka datang dari belakang" Kini suara Reynand terdengar dari bagian belakang.

Belum sempat menggapai kursi duduk, Reynand dan Castelio kembali terjungkal dan menyeruduk pintu ruang kemudi, karna bintang menukik tajam.

"Castelio, Reynand bantu aku menghadapi mereka!" Teriakan Caisar membuat kedua remaja itu langsung berdiri dan berlari ke kursi masing-masing, sebelum bintang manuver lagi.

Tujuh bangku di desain khusus oleh seorang ilmuwan terkemuka dari klan bulan di galaksi Bima Sakti, untuk para remaja yang selalu ikut berpetualang bersama menyusuri ruang angkasa.

Namun, sekarang hanya dua bangku yang terisi. Castelio dan Reynand. Berjuang untuk mengembalikan empat remaja lainnya agar bisa duduk bersama di bangku ini lagi.

Kedua remaja lelaki itu mengaktifkan programnya masing-masing. Layar hologram dan kacamata hologram terpasang rapi di wajah mereka.

Cahaya biru dari pengaktifan program tembus hingga luar bintang. Dengan ligatnya, Castelio sudah memindai tabung emas penjaga portal.

"Tabung emas itu diisi oleh dua penumpang, lengkap dengan baju besi yang memiliki elektromagnetik. Permukaan tabung itu juga didesain dengan teknologi super canggih dari sub klan galaksi. Kombinasi antara lempengan batu asteroid dan pencampuran bebatuan dari galaksi sculptor" Castelio cepat membaca informasi singkat tentang tabung itu.

"Cari kelemahan tabung itu!" Reynand sibuk membuat pertahanan di bagian belakang. Dengan kaca mata hologram itu, ia bisa melihat bagian luar bintang secara menyeluruh.

"Data yang berhasil gue retas dari tabung itu, sama sekali tidak menjelaskan kelemahan atau apapun sisi negatif dari tabung"

Bintang berkali kali terkena hantaman dari luar. Membuatnya terkadang harus terpental jauh dari pintu portal.

"Selaput kami menipis" Vanayya berteriak memberi tahu yang lain.

Dengan cepat saat sedang meretas data yang lebih lengkap, Castelio membuat tameng perak untuk melindungi bintang dari kerusakan.

"Fokus bertahan, bintang tidak boleh mengalami kerusakan di sini" Caisar meneriaki dua pemuda disana.

Duuuuaaarrr

Sreeeeeettttt

Duaaaaarrrr

Buuummmmmm

Sreeeeeetttt

Jual beli serangan dari transportasi luar angkasa itu membabi buta. Tiga lawan satu. Banyak sisi bintang terkena serangan. Tapi sejauh ini belum ada tanda kerusakan mengenai mesinnya.

Buuuummmmm

Buuuuummmm

Duuuuaaaaarrr

Bola-bola api itu terus berhamburan mengejar bintang. Castelio sampai harus banjir keringat saat menjalani dua tugas sekaligus. Meretas semua data tabung dan memberikan serangan perlawanan untuk para penjaga.

"Castelio, fokus bagian kanan dan kiri. Reynand pertahankan bagian belakang. Aku akan mencoba mendekati portal"

Kedua pemuda itu mengangguk pasti. Sembari menunggu data dilayar hologram selesai terinstal, Castelio membantu memberikan serangan untuk tabung emas diluar.

Buuuuummmm

Buuuuummmm

Srrreeeeeetttt

Duaaarrr

Pertahanan tabung mulai goyah dengan formasi baru dari bintang. Senapan petir yang dikendalikan Castelio berhasil menghalau dua tabung. Reynand juga berhasil menghindari serangan bola api dari belakang.

"Sepertinya, aku berhasil menemukan kelemahan tabung!" Gumam Castelio.

Data menunjukkan sebuah titik dimana pusat pengendalian tabung emas berada. Semua kekuatan dan pertahanan tabung bersumber dari titik putih. Titik itu ada dibagian bawah tabung.

"Dade, turunkan bintang hingga bisa melihat bagian bawah tabung!" Teriak Castelio. Tangannya sibuk menarik tuas dan menekan beberapa tombol.

"Untuk apa. Dibawah kita akan terancam!" Caisar terkejut mendengar permintaan sangat anak.

"Prosesor tabung ada dibagian bawah, paman" Castelio ikut berteriak.

Caisar segera paham dan menarik tuas hingga membuat bintang menukik tajam. Tak hanya itu, Caisar juga mematikan lampu dan menghidupkan mode hilang atau biasa mereka sebut raib program pada bintang.

"Hancurkan otaknya! " Castelio menatap bagian bawah tabung.

Ada sebuah lingkaran yang diberi corak batik. Pinggirannya berwarna keemasan saat gelap. Seketika pertarungan itu berhenti. Tidak ada suara tembakan dan serangan. Tiga tabung diatas mengambang gelisah. Mereka kehilangan mangsa.

Tiga

Dua

Satu

Buuuuuummm

Buuuuuummm

Buuuuuummm

Duuuuuaaaaarr

Tiga suara tembakan memekakkan telinga terdengar. Tembakan itu sangat kuat hingga membuat dalam bintang bergetar. Tabung itu meledak dan berubah menjadi puing puing yang melayang di angkasa. Enam penjaga ikut terpental dari dalam tabung yang pecah berserakkan diudara.

Bintang kembali muncul dari bawah puing-puing. Terbang meluncur menyelamatkan enam penjaga yang dilapisi baju besi. Akibat ledakkan hebat itu, para penjaga tak sadarkan diri.

Sebuah bola transparan mencul dari bagian belakang bintang dan menangkap penjaga-penjaga portal.

"Hebat juga lo! " Puji Reynand kepada Castelio

"Ya titisan dewa masa bloon" Ucap Castelio menyebalkan.

"Semua bersiap, kita memasuki portal" Seru Caisar dari bangku kemudi.

Seratus meter dari portal mereka merasa seperti ada tarikan yang kuat. Bintang tersedot kedalam portal. Menyisakan cahaya putih terang pada pintu portal galaksi Sculptor.

.......

_Hai buat kalian yang udah baca sampai part ini, terimakasih yaa.. Luv buat kalian. Salahnya aku tolong sampaikan di kolom komentar. Sekian, thank_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MaldicionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang