Haloooo...
kembali lagiii.. sebelum baca alangkah baiknya vote dan komen.yang belum baca part sebelumnya, wajib baca, karena ini part lanjutannya..
《••HAPPY READING●●》
•
°
•
°
•
°
•"Ra," panggil Arkham kepada istrinya yang sedari tadi sibuk dengan ceramah didepannya.
"Ra, aku minta maaf, karena tadi udah tatap kamu tajam" Zahra hanya terdiam tanpa berniat untuk mengeluarkan suara.
"A--"
"Drama banget hidupmu,bang. Dulu aja gamau deket-deket sama ningnya. Eh,sekarang kemakan omongan sendiri kan. Makanya, gengsi itu turunin, biar ga kayak sekarang yang ngemis-ngemis minta di maafin sama istri." Adeknya ini sungguh ingin membuat Zahra menjadi tambah membencinya.
"Gausah jadi kompor kamu, Han. Mending kamu sana cari jodoh, biar ga iri aja kerjaannya," balas Arkham sengit.
"Loh, ngapain cari jodoh kalo jodohnya aja udah ada disini." jawaban dari Farhan tentu saja membuat Zahra dan Arkham kaget.
Apa maksudnya?? apakah Farhan sedang menyukai seseorang, lalu akan mengkhitbahnya? itu sungguh tak terpikir dibenak Arkham.
"Kamu suka sama seseorang?"
"Maksudku, ngapain cari jodoh kalo disini aja ada banyak pilihannya. Seperti santriwati,Ustadzah,tuhkan banyak. Tinggal pilih yang cocok buat Farhan, bang."
Ingin sekali Arkham menjitak kepala adiknya satu ini. Sudahlah tadi dibuat tegang, karena dirinya pikir adiknya ini menyukai seseorang. Namun, kenyataan tak sesuai realita. Adik Durhaka!
"Cukup tau aja, sih!"
"Loh? benerkan, bang?" Sungguh, Arkham ingin sekali membuang adiknya ini ke Sungai yang banyak buayanya. Kalau bisa, sekalian menjadi santapan hangat para predator itu.
"Nggak salah, sih. TAPI SALAH!"
***
Pagi harinya Arkham mengajar dikelas Zahra istrinya. Ia sangat bersemangat untuk mengajar gadis itu, dengan begini ia dapat mendapat celah untuk meminta maaf kepada Zahra.
Saat akan memasuki kelas istrinya, Arkham tak sengaja mendapati Zahra yang menatapnya dengan tajam. Arkham meneguk ludahnya susah payah, ini kah yang dinamakan aura menyeramkam seorang istri?
"As-assalamualaikum, semuanya" Arkham mencoba untuk merubah raut wajahnya setenang mungkin, agar tak terlihat gugup.
"Walaikumsalam, Gus!" jawab mereka serempak, tak terkecuali Zahra yang duduk dibangku depan, yang menghadap langsung kearah Arkham.
"Sebelum memulai pelajaran kita dipagi ini, alangkah baiknya kita membaca doa. Berdoa dimulai!" semua santri menunduk untuk melafalkan setiap doa mereka didalam hati.
"Selesai."
"Hari ini saya hanya akan memberi soal dipapan, lalu ditulis dan diberi jawabannya. Bel istirahat berbunyi, silahkan kumpulkan!"
"Na'am, gus!" jawab seluruh Santriwati, termasuk Zahra.
Zahra membuka ranselnya yang berwarna hitam. Ia merabahkan tangannya untuk menemukan buku tulisnya, namun naas, tak ada satu pun buku tulis, yang ada hanya kitab dan kotak pensil saja.
Zahra ingin izin untuk keluar membeli buku tulis. Tapi, gengsinya lebih besar dari pada keinginannya.
"Yaampun,Ra. Bodoh banget sih kamu,kenapa pkek acara ketinggalan pulak!" Zahra memandang punggung Arkham yang terlihat sedang menulis soal dipapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI NAKAL UNTUK GUS ARKHAM|| ON GOING ||
Romanceaz zahra keytania aisyah yang biasa dipanggil zahra. ia tinggal bersama bunda dan ayahnya, bundanya bernama aisyah, sedangkan sang ayah bernama ridwan. zahra sudah biasa dimanja oleh kedua orang tuanya, sampai suatu hari ia ingin dihari ulang tahun...