Ngantuk berujung baper.

316 7 3
                                    

Helo semuaa...
Ain kangen readers semuaa..

Dipart ini kayaknya kebanyakan gus Arkham bucin. Jadi siapin guling buat digigit ya..wkwkwk..

" Kecantikan tak membuat saya terpesona,sejatinya hanyalah kesabaran dan cantiknya hatimu saja yang membuatku terpesona, sayang."

- Muhammad Arkham Hafidz said.

《¤HAPPY READING¤》

.
.
.
.
.
.
.

Semua santri telah berkumpul didepan aula. Santriwati yang berada dikanan dan Santriwan berada disebelah kiri dengan kain hijau menjadi pembatas antara perempuan dan laki-laki.

Kini waktu masih menunjukkan pukul setengah delapan. Namun, sedari tadi mata Zahra sangat berat untuk sekedar terbuka, Keenan yang berada disampingnya hanya menggelengkan kepalanya, sedangkan Nadin berusaha membangunkan Zahra, karena Keamanan tengah berkeliling memeriksa para santrinya.

" Aduh, ra. Itu si Nilam mau kesini, kalo dia tau kamu tidur bisa-bisa terjadi perang dunia ketiga! " Celoteh Nadin, tapi Zahra tetaplah Zahra yang tak mudah untuk berkompromi.

" Jangan berisik! " Nilam telah berada didepan Zahra dengan membawa rotan. Tak disangka, tangan Zahra yang menyangga dagu menjadi puncak sasaran Nilam.

" Bangun, atau saya siram wajah kamu! " Dengan malas, Zahra membuka matanya dengan tatapan menajam kearah Nilam. Meskipun Zahra telah menjadi seorang ning, tapi kata Gus Arkham ' bersikaplah kepada Zahra seolah dirinya adalah santri biasa disini' itu lah pesan sang gus.

" Ck! ganggu aja " Jawab Zahra sinis.

" seharusnya kamu bisa menahan kantukmu, jika kau tidak ingin mengikuti acara, silahkan ke pos Keamanan dan minta hukuman untukmu "

" Waduh, Zahra dilawan. Yo ndak mandek disini " Gumam Nadin.

" Males. Gue males berdiri " Zahra menatap sinis perempuan didepannya.

" Silahkan kepos keamanan, Ning " ucap Nilam sekali lagi. Dirinya berusaha sabar menghadapi istri gusnya tersebut.

" Kuping lo butuh pengorek? udah gue bilangkan, Gue males berdiri! " Tekan Zahra. Nilam tak tinggal diam, dirinya melapor ke bu Nyainya untuk meminta bantuan.

Umi Hafsah yang sedang khusyuk mendengar sholawat pun lantas menghentikan kegiatannya, sebab Nilam memanggil Nyainya untuk meminta bantuan.

" Assalamualaikum, bu Nyai " Nilam menunduk sopan didepan Umi Hafsah. Sedangkan Umi Hafsah yang awalnya memejamkan matanya, pun membukanya.

" iya, mbak Nilam? "

" Afwan, bu Nyai. Tadi, ning ketiduran waktu acara, tapi waktu saya tegur malah marah-marah " Nyai Hafsah pun mengangguk paham.

" Yaudah, sekarang kamu kembali ketempat dudukmu, biar saya serahkan urusan ini ke suaminya "

" Yasudah kalau begitu, assalamualaikum "

" waalaikumsalam "

Perempuan paruh baya yang kini telah menjadi mertua dari Zahra itu pun membuka sedikit celah antara perempuan dan Laki-laki. Kebetulan juga dibalik kain tersebut, langsung terdapat Arkham yang sedang sedikit berbincang dengan santrinya.

" Le. " Arkham menoleh kesamping. Lalu, mendekatkan telinganya kearah umi Hafsah. Tumben sekali uminya memanggil dirinya saat acara ini, sebab kata umi Hafsah jika ada acara harus khusyuk dengan acaranya. Tapi tadi Arkham sedikit berbicara. Tandai SEDIKIT.

ISTRI NAKAL UNTUK GUS ARKHAM|| ON GOING ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang