6

30 8 2
                                    

Hidup itu seperti permainan jika kamu tidak pandai memainkannya maka kamu yang akan di permainkan

Meliani

Happy reading guys

Kringgg

bel pulang sekolah berbunyi mei langsung membereskan buku nya ke tas, ira memanggil mei karna ingin menanyakan mei jadi pulang bareng pacarnya atau tidak

"Mei" mei menengok sambil mengangkat kan sebelah alisnya tanda ia bertanya kenapa lalu ira menjawab

"lo pulang bareng ilham?" Mei yang mendengar pertanyaan itu hanya menghela nafas sambil bilang iya

"huh iya gue pulang bareng ilham"

ira hanya manggut manggut

"selesain masalah lo baik baik jangan suka menghindar dari masalah" mei yang mendengar itu hanya menganggukan kepala nya

Bibil penasaran dengan apa yang di bicarakan oleh mereka berdua bibil langsung mendatangi mereka

"kalian ngomongin apa sih? Jahat banget kalian ga ngasih tau gue" mei yang mendengar itu menghela nafasnya ia harus sabar dan ira memutar bola nya malas

"Nanti malem lo berdua ke rumah gue aja, sekalian nginep terus omongin masalah ini"

ira hanya membalas dengan deheman saja

"hmmm" sedangkan bibil sangat antusias mendengar itu karena bibil berencana ingin menghabisi snack yang selalu ada di kamar mei

"Gue duluan kayanya ilham udah di depan" mei pamitan pulang ke temen temennya dan segera keluar kelas untuk menemui pacarnya

"maaf lama tadi ngobrol dulu sebentar" ilham yang mendengar suara mei langsung menengok sambil senyum

"gapapa aku juga baru sampai kok" mei yang mendengar itu hanya manggut manggut saja

"ayo pulang, motor kamu biar temen aku aja yang bawa jadi kamu naik mobil aku"

mei hanya mengangguk karena mei masih canggung untuk membalas perkataan ilham. Lalu mereka berjalan dengan beriringan sampai parkiran

Setelah sampai di parkiran mereka berdua selalu menjadi bahan omongan bagi warga SMAN 1 PARAKANSALAK karena mereka berdua terkenal akan prestasi nya

"Silahkan masuk tuan putri" ilham membuka kan pintu untuk mei lalu mei masuk terlebih dahulu dan ilham langsung memutari mobilnya dan masuk. Tak ada percakapan diantara mereka berdua karena mereka sama sama hanyut dalam pikiran masing masing

Setelah beberapa saat mei menyadari bahwa ini bukan jalan kerumah nya lalu mei menengok ke arah samping yang dimana terdapat pacarnya yang lagi fokus ke jalan, seakan mengerti dengan tingkah pacarnya itu ilham langsung menjelaskan bahwa dia ingin membawa mei ke suatu tempat

"aku mau bawa kamu ke suatu tempat yang pastinya kamu suka"

"emm okay" mei membalas dengan singkat

Sesampainya di suatu tempat yakni danau yang amat bersih dan terjaga bahkan banyak bunga bunga yang tumbuh disana mei berpiki bahwa danau ini milik pribadi dikarenakan tidak ada seorang pun disana hanya mereka berdua di danau itu

Mei dan ilham berjalan dengan beriringan sambil ilham menggandeng tangan mei. Ilham membawa mei ke tepi danau mereka duduk lesehan disana

Lagi lagi tidak ada percakapan diantara mereka tetapi lama lama ilham membuka suara nya

"emm aku mau ngomongin soal kemaren"

mei langsung menengok ke samping

"gimana kamu masih marah soal aku disuruh masuk pondok?"

Mei mengalihkan pandangan nya ke arah danau sambil berucap

"sebenarnya aku ga rela buat ngelepas kamu masuk pondok tapi itu juga buat kebaikan kamu lagian orang tua kamu yang nyuruh aku bisa apa? Aku ga berhak ngatur kamu sejauh itu"

mei menundukan pandangan nya setelah mengucapkan itu

"heyy jangan nunduk nanti mahkota kamu jatuh" ilham memegang dagu mei supaya mei tidak menundukan pandangan nya

"kamu berhak ngatur aku sejauh manapun, kalo kamu emang gamau aku masuk pondok aku akan usahain itu semua demi kamu"

mei langsung menengok ke arah samping dengan cepat

"engga kamu harus turutin apa yang orang tua kamu ucapin, aku disini gapapa aku akan menunggu kamu"

ilham yang mendengar itu langsung bahagia berarti pacarnya ini merestui dia masuk pondok

"Kamu gapapa kalo aku masuk pondok?" Ilham bertanya lagi karen dia takut salah pendengaran nya tapi lagi lagi mei menjawab seperti tadi dia memberi izin ilham untuk masuk pondok

"iya gapapa, aku izinin kamu masuk pondok karena aku sadar ga seharusnya aku ngelarang kamu apalagi ini untuk kebaikan kamu"

mei menjawab dengan tenang dan itu membuat ilham bahagia bahwa pacarnya ini menghargai keputusan orang tuanya

"makasih, makasih sayang makasih. Walaupun kita beda tempat tapi hubungan kita tetep lanjut titik ga pake koma dan ga terima penolakan!!"

Mei yang mendengar itu senang sekaligus kesal sama pacarnya ini selalu saja mengucapkan kalimat keramat nya itu yakni tidak terima penolakan

Mereka di danau sampai menjelang sore, dikarenakan daddy mei sudah menyuruh nya pulang jadilah ilham membawa mei pulang walaupun ilham sedikit tidak rela karena harus berpisah dengan pacar nya ya walaupun nanti pasti tidak akan ketemu ketemu makanya dia ingin memuaskan waktu bersama mei

Mereka sampai di rumah mei saat mei membuka pintu untuk keluar tetapi ilham mencegah nya sampai membuat mei heran karena malah ilham yang keluar terlebih dahulu tetapi keheranan nya itu sirna setelah melihat ilham membukakan pintu untuknya dan itu membuat geleng geleng kepala karena merasa lucu melihat tingkah laku pacarnya itu

Mei keluar dari mobil sambil mengucapkan makasih dan ilham langsung berpamitan untuk pulang dan mei pun masuk kedalam rumah nya

Mei masuk kerumah nya tetapi dirumahnya terasa sepi mei menebak pasti orang tua nya sedang pergi pacaran, mei langsung masuk ke kamar nya dan mandi karena tubuhnya terasa lengket setelah selesai mei langsung tidur dan melupakan bahwa sekarang ke dua teman nya akan menginap dirumahnya .

Jan lupa vote dan follow yahh hehe vote dan follow mu bahagia untuku hehe

Sampai jumpa di part selanjutnya

cinta terhalang tembok pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang