3

40 9 0
                                    

"Mang buka gerbang nya" mei harus pulang naik taxi karena dia menolak ajakan ilham untuk pulang bersama, mungkin mei akan sedikit menjaga jarak terlebih dahulu.

"Lohh non kok sendiri mana atuh pacarnya tumben ga bareng"

mang nudri heran tumben anak majikan nya ini pulang ga di anter oleh pacarnya.

"Hehe iya mang si ilham nya lagi sibuk katanya ada acara keluarga jadi aku pulang sendiri" mei menjawab dengan kikuk karena bingung mau jawab apa

"Oalah begitu toh non, yaudah silahkan masuk non" mang nudri mempersilahkan masuk

"makasih ya mang"

"Asalamualaikum mom" mei masuk kedalam rumah tapi ga ada seorang pun di rumah mungkin mei berpikir mommy nya ini sedang pergi arisan

Ceklek

Mei langsung pergi ke tempat tidur karena dia hari ini terasa sangat lelah

"huh gue harus gimana? Atau gue biarin aja dia masuk pesantren tapi gue ga sanggup kalo harus putus tapi gue juga ga berhak ngelarang dia terlalu jauh"

Mei terus melamun sampai sampai dia ketiduran dan masih memakai seragam sekolah

Mei terbangun pada jam 07.00 malam dia langsung bangun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi. Setelah dia mandi dia turun ke bawah karena perutnya terasa keroncongan

"Selamat malam mom dad" mei mengucapkan itu sambil turun tangga

"malam sayang"

"Malam princes"

mei langsung duduk di kursi

"mau makan apa sayang?" Mom menanyakan sambil mengambil piring

"apa aja mom" mom segera mengambil nasi dan lauk pauk nya dan memberikan nya kepada mei

"makasih mom"

"Sama sama sayang"

Mereka makan dengan khidmat tanpa ada yang berbicara hanya mengeluarkan suara dentingan sendok

Setelah mereka makan mereka langsung menuju ke ruang keluarga. Karena sudah rutinitas mereka sebelum tidur untuk berbincang bincang. Cemara sekali bukan?

"Princess kamu lagi ada masalah yah?" Tanya daddy karena tau tabiat anak nya itu kalau lagi ada masalah pasti dia pasti akan diam, walaupun anak nya itu selalu menutupi masalahnya tetapi daddy nya itu selalu tau segala tingkah anak nya dimana pun, bahkan dia sudah tau apa yang terjadi pada anaknya karena mata matanya di mana mana dan sekolah itu pun termasuk keluarga ferdinand.

"Aku gapapa dad" mei gamau orang tua nya tau masalah mereka ya walaupun mei tau dia selalu diawasi, mei berharap mata mata daddy nya itu tidak memberi tau bahwa dia sedang berkelahi dengan pacarnya

"Daddy tau princess"

"Huh mata mata daddy pasti udah ngasih tau daddy" mei berbicara dalam hati

"Em iya dad"

"Emang kenapa sayang?" Mommy nya ini belum tau apa yang sedang dialami anak perempuan satu satunya itu.

"Itu mom calon menantu mommy itu mau masuk pesantren dan anakmu itu galau, bingung katanya harus gimana" daddy nya menjelaskan dengan nada mengejek

"Aaaa daddy, mom daddy ngejek nohh" nah jalan ninja si bungsu itu adalah mommy nya

"udah udah, daddy cepetan minta maaf" mommy langsung memeluk mei dari samping dan mengelus rambutnya karena anak itu ngerengek.

"Iya mom iya, maafin yahh princess daddy yang cantik"

"Iya dad aku maafin tapi pengen ducati pengeluaran terbaru" daddy nya menghela nafas karena anak nya itu selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Iya princess daddy beliin sekarang"

daddy nya langsung mengambil handphone berlogo apel digigit dan menelpon sekertaris nya

"pesenkan ducati pengeluaran terbaru" daddy langsung mematikan telpon nya langsung tanpa mendengar persetujuan bawahan nya itu

"Udah sayang, kalo kata daddy kamu harus ikutin kata hati kamu biar nanti nya kamu ga nyesel" daddy nya langsung mengalihkan topik ke asal lagi

"Huh nanti aku pikirin lagi"

"Iya sayang"

"Mom dad aku mau ke atas mau tidur ngantuk banget soalnya"

"Iya sayang silahkan mommy sama daddy juga mau tidur sekarang"

setelah itu mei langsung mencium kedua pipi orang tuanya

"Mimpi indah mommy"

"Mimpi indah daddy"

"Kamu juga mimpi indah sayang"

setelah mengucapkan itu mei naik ke atas untuk tidur.



Jan lupa vote dan follow yahh hehe vote dan follow mu bahagia untuku hehe

Sampai jumpa di part selanjutnya

cinta terhalang tembok pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang