12

25 4 0
                                    

"Apakah aku harus merelakanmu sedangkan kamu adalah orang yang aku tunggu selama ini"

Meliani

Haloo semua maaf yahh aku baru update lagi soalnya kemaren tuh ga sempet terlalu sibuk (sibuk tidur) hehe jadi maafin aku yahh

Happy reading guyss

*****

Rehan membangunkan mei dkk yang tertidur pulas mungkin karena perjalannya jauh

"Kalian bangun hehh"

"Mei bangun sayang ini udah sampai"

Mei menggeliat dari tidur nya dia langsung mengecek jam yang berada di tangan nya

"Udah sampai kak?"

"Iya udahh, bangunin tuh temen temen kamu"

Mei menengok kebelakang ternyata teman teman nya itu masih terlelap lalu dia melirik kearah rehan dan sepertinya rehan tau lirikan itu maka dari itu dia langsung menutup telinganya

"BIBIL, IRAA BANGUNNNNN"

Dan yah mereka berhasil bangun karena mendengar teriakan yang sangat membahana dari temannya ini

"Berisik anjing"

"Tau tuhh ganggu orang tidur aja"

Mei hanya memutar bola matanya malas

"Liat tuhh orang nungguin kita keluar ogeb"

"Udah udah kalo kalian tetep ribut yang ada kita ga akan keluar keluar, sekarang rapihin pakaian kalian lalu setelah itu keluar"

Setelah mengucapkan itu rehan keluar dari mobil nya dan memutari mobil untuk membuka kan pintu untuk mei

"Makasihh kakaku yang gantengg"

"Hm"

Mereka berjalan mendekati rombongan

"Maaf telah menunggu"

"Mumpung semuanya sudah kumpul kita masuk ke ndalem untuk berjumpa dengan pa kiyai"

Mereka berjalan beriringan dan dari tadi ilham terus menerus menatap mei tetapi mei mengabaikan nya karena entah kenapa dia malas untuk interaksi dengan pria itu bahkan untuk berkontak matapun ia malas

"Asalamualikum"

"Waalaikumussalam, wahh kalian ternyata sudah datang mari masuk masuk"

Abi muslih mempersilahkan untuk mereka masuk dan duduk tetapi hanya keluarga yang masuk karena mereka rombongan walaupun muat tetapi mereka merasa tidak enak untuk ikut masuk

Abi muslih merupakan pimpinan pesantren al hikmah

"Lo ga ke ikut masuk mei"

Farel bertanya pasalnya dia heran kenapa mei tidak ikut padahal ilham pasti mengharapkan mei untuk ikut

"Males"

Mei menjawab dengan datar

Mereka yang mendengar itu hanya menghela nafas nya karena mereka mengerti dengan perasaan mei

Mereka menunggu ilham dan keluarga nya keluar dengan lumayan lama

"Mei"

Mei menengok ke arah suara karena terasa ada yang memanggil nya dan ternyata ilham memanggilnya

"Kenapa?"

"Ikut aku yu sebentar aku mau ngobrol"

Mei yang mendengar itu langsung beranjak dari duduk nya dan berpamitan

"Bang minjem mei sebentar"

"Hmm, mei kalo ada apa apa bilang sama gue"

Mei hanya mengangguk dan pergi disusul ilham

"Mau ngomong apa?"

"Kamu mau nunggu aku kan?"

"Aku akan nunggu kamu tapi dengan satu syarat"

"Apa"

"Jangan pernah khianatin aku karena aku ga akan pernah percaya lagi sama kamu dan aku akan pergi sejauh jauhnya jika kamu mengingkari itu"

Glekk

Ilham terdiam setelah mendengar pernyataan itu lalu setelah itu dia menyetujui nya walaupun dalam hatinya dia merasa gundah

"Udah kan? Kita kembali lagi kesana kasian mereka nungguin"

" iya ayo"

Mereka berjalan beriringan bahkan banyak santri yang memerhatikan mereka berdua karena merasa aneh dua orang berjalan beriringan dengan lawan jenis lagi

Banyak dari mereka yang menatap memuja bahkan sebaliknya tapi mei dan ilham mengabaikan nya

"Nah itu mereka"

Semua menengok ke arah yang di tunjukan bunda tasya

"Udah sayang ngobrolnya?"

"Udah bun"

"Yaudah sekarang kita pulang aja udah siang banget trus ayah harus balik ke kantor"

Mereka yang mendengar itu langsung beranjak dari sana dan langsung pamitan kepada ilham dan keluarga ndalem

"Kami pamit yah pa kiyai, saya titip anak saya"

"Iya pak marvin"

"Kami pamit pa kiyai asalamualaikum"

Mereka satu persatu keluar dari rumah keluarga ndalem dan langsung menghampiri ilham untuk memberikan nya wejengan sedikit

"Lo harus betah ham disini, tapi jan sampe lo lupa sama gue dan yang lain apa lagi mei gue akan musuhin lo"

Ilham yang mendengar farrel berbicara hanya dibalas dengan deheman karena dia males untuk meladeni

Bara menepuk pundak ilham

"Jaga diri lo baik baik nanti gue akan sering sering kesini sama yang lain"

"Walaupun lo disini gue akan selalu pantau lo dan jangan pernah khianatin adek gue karna gue yang akan langsung bawa dia pergi jauh dari lo"

Ilham mengangguk

"Aku pulang kamu baik baik disini"

"Kamu juga baik baik disana, sering sering kesini yahh"

Mei hanya mengangguk setelah itu menyusul rehan dan kedua temannya ke mobil

Mereka semua pulang setelah berpamitan

Ilham memperhatikan mereka sampai mereka menghilang dari pandangannya lalu setelah itu dia menghela nafasnya karena dia akan tinggal di tempat yang berbeda dari biasanya

Ilham pergi dari gerbang dan diarahkan oleh santri laki laki untuk menuju kamarnya

Jan lupa vote dan follow yahh hehe vote dan follow mu bahagia untuku hehe

Sampai jumpa di part selanjutnya

cinta terhalang tembok pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang