Prologue.

182 15 0
                                    

Aku manusia biasa,

orang biasa,

rakyat biasa,

dan seorang anak yang lahir dari keluarga sederhana.

Yang hanya bisa mendukung apapun yang dikerjakan oleh seorang pimpin terbesar dalam negara.

Tidak boleh berargumen tentang politik,

tidak boleh mengutarakan pendapat mengenai presiden,

tidak boleh berdemo,

tidak boleh mengkritik kinerja pemerintah,

atau bahkan menuntut banyak hal...

Jika iya,

... maka sebuah senapan dipastikan sudah siap menembus isi kepala seluruh anggota keluagamu, termasuk dirimu.

Kakekku adalah seorang politikus, bukan berarti perilakunya seperti tikus penguras uang rakyat.

Beliau orang yang jujur dan tegas.

Beliau tidak pernah menerima suap dalam bentuk apapun.

Beliau adalah seorang pejuang keadilan bangsa.

Beliau juga andil dalam melaksanakan tugas sebagai menteri hak asasi manusia pada saat itu.

Mendengar sedikit saja pendapat tentang keputusan presiden yang buruk membuat para pendukung kakek sepakat untuk melancarkan aksi demo besar-besaran untuk sang pemimpin tertinggi diwakili oleh seluruh mahasiswa di negeri ini.

Berkuasa lebih dari tiga dekade dengan kasus korupsi yang tidak bisa dibilang sedikit membuat seluruh mahasiswa pada zaman itu meledakkan amarahnya. Bertepatan dengan itu, seseorang mencoba melakukan pembunuhan pada seluruh keluargaku.

Aku tidak bisa.

Aku tidak bisa melawan.

Perlawananku tak berarti apapun.

Di saat kakek di bawa oleh segerombol pasukan atas nama presiden, aku hanya bisa diam.

Ibu dan ayah membawaku beserta saudara-saudaraku bersembunyi di balik ruang rahasia di rumah dinas. Diam di sana sementara semuanya menangis, aku hanya diam.

Dan tiba-tiba sebuah ledakan besar terdengar mengelilingi tempat persembunyian kami.

***

{ Not for Sale }

Indonesian Local Story


by iam_starsky

Not for Sale | DdeungromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang