Perth kembali memperhatikan seluruh mahasiswa yang ada di kelas, namun tak dia jumpai adanya Mac. SMS tidak dibalas, dia telepon juga tidak diangkat.
"Mungkin dia tidak masuk kuliah hari ini." Ucap Joong seraya merangkul pundak Perth lalu mengambil tempat duduk di dlpojok depan.
Baru saja Perth meletakkan tasnya, Perth melihat Dunk masuk bersama dua orang teman barunya yang tadi pagi ikut-ikutan membully Mac.
"Kau berteman dengan Mac bukan, apa kau tahu dimana Mac? Kami sudah janji makan siang bersama. Jika kau mau ikut, boleh." Tanya dia langsung dengan wajah berbinar-binar, dia pikir dia bisa mendapatkan jawaban yang baik dari Dunk.
Dunk tercekat, segera dia lirik dua orang temannya itu yang sudah berbisik-bisik. "Apa kau berteman dengan Mac?" Tanya pria yang tadi pagi meminta Mac beli jus mangga. Dari name tagnya, dia bernama Benz Atthanin Thaninpanuvivat, sedangkan pria di sebelahnya bernama Ohm Thanakrit Chiamchunya.
Perth mengangguk semangat di saat Joong datang lalu dia merangkul pundak Perth. Yang dirangkul segera menurunkan tangan Joong, "Aku gak suka dipegang-pegang." Ujar Perth pada Joong yang tetap menatap tiga orang pria dihadapannya ini, dia bahkan memperhatikan gelagat mahasiswa mahasiswi lainnya yang menatap Perth sambil berbisik-bisik.
"Sebaiknya kau jauhi Mac, dia pria yang tidak baik." Ucap Dunk segera menyeret dua orang tuk segera mencari tempat duduk.
Perth tertegun, tapi karena pak dosen sudah datang, lantas dia segera kembali ke tempat duduknya.
Lalu, selama kuliah berlangsung, ada beberapa orang mahasiswa yang melempar kertas yang sudah mereka bentuk seperti bola kearah Perth. Tapi tidak kena karena ditangkap oleh Joong kemudian dia lempar lagi kearah mereka.
Joong menggerakkan tangannya, dia mengancam mereka dengan bahasa isyarat. "Berani kalian menyentuh Perth, say goodbye pada hidup kalian yang indah." Itulah bunyi ancamannya.
Baru saja dia selesai mengancam mereka, Perth menggeplak kepalanya dengan pulpen. "Fokus Joong, ini pelajaran anatomi tubuh manusia. Nanti kamu gak ngerti!" Omel Perth hanya dibalas cengiran oleh Joong. Dia kembali fokus, tapi sebelum itu dia mengirim pesan kepada leadernya mengenai ada beberapa orang mahasiswa mahasiswi yang menganggu tuan muda mereka.
⏩⏩
"Apa kapten sudah lama menjaga tuan muda?" Tanya Boun pada Meta yang memiliki nama lengkap Metawin Opas-iamkajorn.
Meta mengangguk ringan seraya memasukkan ponselnya kedalam jas hitamnya. Mereka sudah sampai di restoran tempat mereka janji temu dengan client dari atasannya.
"Selamat datang!" Garfield menyambut kedatangan dua orang itu.
Meta membalas salam Garfield, di sana sudah ada Pooh sementara Supanut baru masuk. Dia dari toilet.
"Apa kalian sudah lama menunggu?" Tanya Meta dia rasa, mereka tidak telat. Pas malah.
Garfield menggeleng, "Mari duduk!" Dia mengajak mereka duduk lantas pelayan restoran datang. Mereka berada di ruangan VVIP, sehingga di ruangan ini hanya ada mereka.
Setelah memesan makanan, mereka langsung masuk ke topik pembicaraan. "Sebelumnya saya menyampaikan permintaan maaf dari tuan Bible yang tidak bisa datang ke sini untuk bicara langsung dengan kalian." Meta yang bicara, Boun hanya berdiri dibelakang Meta.
Supanut mengangguk, lantas dia melirik Boun. "Apa tuan Meta tidak akan mempersilahkan teman anda tuk duduk?"
Meta menggeleng, "Ini pertemuan untuk pekerjaan bukan pertemuan biasa. Anggap saja itu hierarki dalam keluarga kami."
Pooh lebih banyak diam memperhatikan, dia dibawa kesini untuk belajar.
Ini pertemuan yang memakan waktu lama, sebab butuh waktu lama bagi kedua pihak untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beggin'
Fanfiction⏩ Joss Wayar Sangangern ♥️ Perth Tanapon Shukumpantanasan serta beberapa kapal lainnya. ⏩ LGBT Area ☠️ ⏩ Mature Area ☠️ ⏩ MPreg Area ☠️ ⏩ Typo dan kata yang hilang bertaburan ✔️ ⏩ Slow Update