S e l f : 3 (H e)

424 40 30
                                    

******

Pria berambut pirang itu berjalan ke toko roti yang dia kunjungi beberapa hari yang lalu–Kedai Roti Akimichi. Saat itu pukul lima sore,  sesampainya di sana, ia hanya disambut oleh pria dan wanita gemuk berkulit eksotis. Dia melihat sekeliling dan tidak menemukan wanita musim semi yang menjadi tujuannya saat ini.

“permisi, aku ingin membayar rotiku beberapa hari yang lalu..” kata Naruto di depan meja kasir.

Karui terlihat bingung, dia dan suaminya saling bertukar pandang beberapa kali. “maaf tuan, membayar apa?” tanyanya.

"Hari itu, aku kehilangan dompetku, jadi aku meminta roti gratis pada Sakura-chan. Dia memberiku roti isi daging, dan aku ingin membayarnya."

"Oh Sakura, hahahaha..." Choji terkekeh. "tidak perlu membayar, Tuan."

"itu hutang, terimalah." Naruto menyerahkan uang itu padanya.

Choji tersenyum. “aku akan lebih suka jika kau menyumbangkannya ke kotak amal yang disana” pria tambun itu menunjuk sebuah kotak dengan lubang kecil di atasnya seperti sebuah celengan. 

Naruto meliriknya sebentar, “baiklah…ngomong-ngomong, kemana Sakura-chan?”

“shift Sakura dimulai dari jam enam, dia akan datang kesini sejam lagi” tutur Karui.

Pria pirang itu mengangguk-angguk, dia datang cepat. “baiklah, aku pesan roti isi daging dengan jus lemon.” katanya.

“pesanan anda akan siap”

Sakura berhenti di persimpangan jalan, keningnya mengerut. Dia menyentuh paha dalamnya yang perih dan menyakitkan. Dia merasa tulangnya tergeser di beberapa tempat, terutama pinggang. Tubuhnya sakit, dia merasa akan jatuh.

Dua pria gila itu benar-benar tak memberinya istirahat, dia bahkan terlambat masuk kerja.

Sakura beberapa kali berhenti untuk menarik nafas, berjalan dengan iritasi di kedua selangkangan bukanlah hal yang mudah.

Dia datang jam tujuh malam, kedai tampaknya sedang ramai. Dia yakin Choji dan Karui sedang sibuk sekarang. Kebanyakan yang datang adalah para gadis-gadis belia, sepertinya mereka anak SMA. Tidak biasanya, mereka cenderung menghindari daging karena bisa menghancurkan program diet mereka.

Saat melangkahkan kaki di restoran, kedua mata emeraldnya terpaku pada pria pirang yang duduk di ujung ruangan. Ada banyak piring dan botol minuman kosong di mejanya. Apa yang dilakukannya disini? sepertinya penyebab ramainya toko roti karena dia. Para gadis-gadis berebut mengambil meja terdekat dengannya.

“Pria itu mencarimu”

Wanita merah jambu itu hampir melompat saat Chouji sudah berdiri di belakangnya. “Apa?”

“Hai Sakura-chan!”

Sakura bisa melihat pria pirang itu melambai padanya dengan senyum lebar. Di terlihat bersemangat.

“kau, apa yang kau lakukan disini?!” tanya Sakura, dia terlihat terkejut.

“menemuimu tentu saja..”

Sakura terkesiap, di kepalanya menyimpan pertanyaan. Kenapa pria yang tadinya dia pikir gelandangan itu kemari, mengapa dia mencarinya. Ah dia ingat pria itu memang bilang dia ingin bertemu dengannya lagi, dia tidak menyangka akan datang hari ini.

“Maaf sebelumnya, tapi aku tidak bisa berbicara denganmu sekarang…aku harus bekerja” tutur Sakura.

“Aku tahu, dan aku akan menunggu” balas Naruto.

Sakura tidak menjawab lagi dan menuju ke ke dapur untuk berkutat dengan daging dan roti saat pelanggan semakin banyak.

“Dia wanita tangguh, kan?” gumam Chouji.

S  E  L  FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang