Suara mengeong kucing membuat Draco tersadar kembali ke dunia nyata dan dengan cepat menarik tangannya dari pipi wanita itu seolah-olah seperti habis disengat. Si darah murni merasakan, lebih dari sekadar melihat, Hermione menarik wajahnya menjauh dari pria itu, dan Draco melakukan hal yang sama. Wanita itu menarik diri dengan sangat cepat hingga tersandung ke belakang dan membanting punggungnya ke meja kopi, mendesis melalui giginya saat rasa sakit menjalar ke tulang punggungnya.
Draco menenangkan diri dan menilai situasinya dengan mengingat untuk mengutuk dirinya sendiri nanti karena bersikap bodoh. Pria itu memperhatikan saat Hermione berusaha menjangkau punggungnya yang sakit dan pria itu mempertimbangkan untuk memberikan bantuan, tetapi memutuskan bahwa jarak sekarang lebih aman. Ya, jaraknya bagus.
Hermione menatap rekannya, dan Draco melihat rasa malu di mata wanita itu. Draco menyadari dirinya sedang menatap wanita itu, menunggu Hermione untuk mengatakan sesuatu, tetapi pria itu tidak peduli karena si kelahiran Muggle juga melakukan hal yang sama. Jika sebelumnya Draco mengira akan ada keheningan yang canggung di antara mereka, momen ini bisa saja menghabiskan seluruh waktu mereka tanpa tersisa.
"Maafkan aku," gumam Hermione dengan cepat, napasnya sedikit tidak teratur. "Aku hanya sangat lelah-
"Kau mengalami hari yang berat," kata Draco dengan tajam, mengerutkan kening ketika wanita itu tersentak mendengar suaranya.
"Ya," si penyihir mengangguk tanpa suara, bangkit dari duduknya di lantai.
Draco bangkit dari sofa, memutuskan bahwa dirinya tidak suka si penyihir berdiri di depannya. Hermione melingkarkan lengannya ke tubuhnya sendiri dan pria itu menyadari pipi rekannyag masih berkilau dengan air mata segar setelah kejadian hari ini. Hermione benar-benar mengalami hari yang buruk. Apa alasannya?
"Apa kita perlu membicarakan hal ini?" Hermione bertanya tiba-tiba, sambil mengelus lengannya sendiri.
Pria itu mencoba untuk tidak merasa ngeri memikirkan apa yang hampir saja mereka lakukan. Draco tahu dirinya ini adalah tipe orang yang terus terang. Si darah murni menyukai hal-hal yang terbuka dan ingin segala sesuatu yang menantang, tetapi dengan ini, pria itu tidak begitu tertarik. Draco tidak tahu bagaimana untuk mulai mendiskusikannya! Apa yang bisa pria itu katakan? Apa yang Hermione ingin pria itu katakan?
"Tidak," kata Draco singkat, menyadari nadanya terdengar kejam.
"Baiklah," Hermione memberikan anggukan bingung. "Aku hanya berpikir-
"Kita berdua kelelahan, Granger," Draco menghentikan, bergerak melewati wanita itu untuk berdiri di dekat perapian. "Jangan memikirkan hal ini."
"Baiklah," si penyihir setuju dengan ekspresi risau. "Tapi tidakkah kau berpikir-
"Tidak," kata Draco dengan cemberut. Bisakah wanita itu tetap diam? "Biarkan saja, Granger. Aku akan menemuimu dihari Senin-
"Hari Minggu," Hermione mengoreksi. "Kita sudah sepakat akan mengerjakan kasus ini diakhir pekan. Kita harus bertemu dihari Minggu. Aku akan mengabarimu."
"Baiklah," gumam Draco, mengambil bubuk Floo.
Dan kemudian pergi.
Hermione menatap perapian selama beberapa saat setelah rekannya menghilang yang kemudian meratapi dirinya sendiri. Hermione merasa ada yang menatapnya dengan mata yang ingin tahu dan wanita itu berbalik untuk melihat Crookshanks dengan tatapan tajam. Hewan peliharaannya bahkan tidak memiliki keberanian untuk mencari kesalahan.
"Aku mencintaimu," kata Hermione yang setengah berlutut pada kucingnya dengan nada tidak setuju. "Tapi terkadang kau itu menyebalkan."
OOO
KAMU SEDANG MEMBACA
HUNTED [Terjemahan]
Mystery / ThrillerDiizinkan alih bahasa oleh Bex-chan Diterjemahkan oleh wiltshirre Cover art oleh Flyora Dipaksa untuk bekerja sama ketika teman-teman sekolah lama mereka mulai meregang nyawa, Hermione & Draco harus mengatasi perbedaan mereka untuk memecahkan kemati...