Argumen

68 10 0
                                    

Draco menatap wanita di depannya dengan banyak pikiran yang beputar di kepalanya. Pria itu menganalisa pakaian Muggle-nya, yang terdiri dari rok ketat berwarna biru tua, blus krem berlengan panjang, dan sepatu hak kecil yang mengilap. Draco teringat kembali pada celana jeans dan sweater jelek yang selalu dikenakan Hermione di Hogwarts, mungkin wanita itu juga berlangganan beberapa majalah mode mengerikan yang disukai Narcissa. Meskipun begitu, penampilan Hermione mengalami sebuah kemajuan. Perjalanan di Eropa telah mempengaruhi penampilan wanita itu, dan ia melihat rambut Hermione sedikit lebih terang dan kulit yang bersinar karena sinar matahari.

Efek dari pubertas, meskipun agak terlambat, jelas telah mengubah tubuh wanita itu dan Draco menyadari dirinya setengah berharap Hermione terlihat seperti gadis yang dikenalnya dan dibencinya di Hogwarts. Namun, Hermione seorang wanita dewasa sekarang dan itu tidak terlihat buruk. Hermione jauh dari kata cantik, tetapi tidak akan sulit untuk menarik perhatian banyak orang. Tentu saja, surai yang dulunya berantakan dan keriting, yang selalu pria itu hina, telah dirawat menjadi rambut ikal yang lumayan bagus. Namun, kerutan di kening Hermione tetap sama, dan bibir mengerucut dengan kebencian yang sering dilihatnya di Hogwarts. Ya, ternyata Narcissa lagi-lagi benar. Hermione pasti sudah dewasa.

"Kau tahu," Hermione mematahkan pikirannya, dan ia memperhatikan bahwa Hermione hanya berdiri di sana, mengamatinya dengan curiga. "Jika ada yang memberitahuku kalau kau akan bekerja untuk Kementerian dan suatu hari nanti aku harus bekerja denganmu, aku pasti akan tertawa di depan wajah mereka."

"Ya, baiklah," Draco menghela napas, tidak menemukan humor dalam nada suara wanita itu. "Itu tidak direncanakan-

"Jika kau melakukan satu kesalahan," Hermione memulai, suaranya penuh dengan kebencian. "Aku akan mengeluarkanmu dari kasus ini, Malfoy. Aku tidak peduli jika kau telah berubah, Kementerian ada di pihakku. Kau masih punya reputasi yang buruk dan aku tidak akan membiarkanmu membahayakan kasus ini."

"Kau sudah selesai?" Draco bertanya, mendadak menyadari semua perilakunya di Hogwarts bisa dibenarkan.

"Aku serius, Malfoy," penyihir itu berjanji. "Aku tidak akan menerima omong kosong darimu."

"Aku tidak pernah memintamu," gerutu penyihir berambut pirang itu, sedikit marah dengan ucapan Hermione. "Aku tidak pernah meminta kau dan aku untuk melakukan ini bersama-

"Percayalah kalau kubilang aku sudah memprotes," bentak Hermione, mendekap dokumen-dokumennya lebih erat. "Ini akan menjadi bencana-

"Yah, kau hampir tidak membantu sekarang," Draco menghentikan, menatap wanita itu dengan tidak sabar. "Mengapa kau tidak duduk saja, Granger?"

Hermione tampak mempertimbangkan permintaan itu selama beberapa menit, menatap Draco dengan tajam seolah-olah pria itu akan menerkamnya begitu ia duduk. Si penyihir meletakkan berkas-berkas yang dibawanya ke atas meja dan perlahan-lahan duduk di kursi. Tubuhnya kaku karena kecurigaan dan tangannya terkatup erat di pangkuannya. Ia menatap mata Draco sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke sesuatu yang tidak penting di dinding.

"Kau sudah melakukannya dengan baik," ucap Hermione, membuatnya mendapatkan tatapan bingung dari rekannya. "Aku membaca catatanmu semalam dan aku tahu kau sudah bekerja keras untuk ini."

"Itu tugasku," jawab Draco dengan jujur, sambil menopang dagunya dengan telapak tangan.

"Aku tahu itu," Hermione memutar bola matanya. "Aku hanya berpikir kita harus mulai dengan ini."

"Setuju," si pirang mengangguk ragu-ragu, masih menatap Hermione dengan tidak percaya.

"Jadi," Hermione memulai, merasa ini mungkin momen paling canggung dalam hidupnya. "Apa pendapat awalmu?"

HUNTED [Terjemahan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang