Hermione menerobos kerumunan orang yang kebingungan, mendengarkan gumaman pertanyaan dan teori semua orang dengan harapan dapat memahami apa yang telah terjadi. Dari apa yang wanita itu tahu, semua orang sama bingungnya dengannya. Sebagian besar pegawai Kementerian hanya berdiam diri di aula departemen mereka masing-masing sementara pegawai yang lebih senior mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi. Tetap saja, mereka menghalangi dan Hermione dapat merasakan dirinya harus menahan emosi ketika harus mendorong seseorang yang tampaknya tuli.
Draco memperhatikan bagian belakang kepala Hermione saat menerobos kerumunan. Wanita itu membelah lautan manusia dengan tergesa-gesa dan Draco mengikutinya dari dekat, melirik ke bawah dan menyadari bahwa wanita itu pasti telah melepas sepatu haknya. Gerombolan penyihir semakin banyak dan Draco tahu itu berarti mereka semakin dekat dengan sumber dari semua keributan ini. Pria itu baru saja menyadari mereka berada di Department for Magical Games & Sports ketika sebuah suara yang tidak asing meneriakkan namanya.
"Draco!"
Malfoy melihat sekelilingnya, menolak untuk berhenti dan kehilangan Granger saat bergegas menuju keributan. Pria itu melihat siapa orangnya, dan Blaise ikut menerobos agar bisa berjalan di samping temannya.
"Blaise?" Draco menyapa penyihir berkulit gelap itu dengan kebingungan. "Apa yang sedang kau lakukan di sini?"
"Rapat," Blaise menjelaskan, berusaha mengimbangi saat penyihir pirang itu mengikuti Granger. "Mereka memintaku untuk datang dan membahas sponsor untuk Piala Qudditch."
"Benar," gumam Malfoy, mempercepat langkahnya ketika menyadari jaraknya dengan Granger semakin dekat.
"Apa yang terjadi?" Blaise bertanya, dan Draco bisa melihat temannya yang biasanya tenang itu sedikit panik.
"Aku tidak tahu," jawab Draco, memutuskan bahwa lebih baik temannya tetap bersama kerumunan. "Blaise, tetaplah di sini. Aku harus membantu Granger."
Draco mendengar Blaise memberikan jawaban 'Baiklah' dengan cepat, tetapi suara itu tenggelam oleh seorang pria yang muntah di sebelah kirinya. Si penyihir dapat mencium baunya sekarang, bau busuk darah. Draco kemudian menyadari ada banyak orang berkerumun di sekitar dan pria itu melihat seorang penyihir membantu penyihir yang histeris dan berusaha menjauh dari area tersebut. Orang-orang di sekelilingnya terlihat terganggu serta ngeri lalu Draco bergerak mendekati punggung rekannya saat mereka semakin dekat.
"Minggir," desak Hermione saat mencoba untuk melewati kerumunan, dan akhirnya mereka sampai di ruangan itu. Wanita itu ingin mengeluarkan jeritan, tetapi menghilang karena tercekat. Wanita itu merasakan Draco melewatinya, tetapi hampir tidak menyadarinya. Terlalu banyak yang harus diserap oleh otaknya.
Wajah Draco mengernyit karena khawatir saat mencoba memahami penampakan di hadapannya. Seorang penyihir, yang pria itu sangat yakin dirinya kenali, tergeletak di lantai di depan meja. Mati. Benar-benar mati. Ada berbagai macam barang berserakan di lantai, terlihat jelas karena suatu perlawanan. Di dinding yang dibelakangi korban, dengan huruf-huruf besar dan berdarah tertulis kata 'Mudblood'. Mata Draco tertuju pada huruf-huruf itu sejenak, menyadari bahwa kata itu dicoret di atas poster-poster Quidditch. Malfoy kemudian kembali menatap korban yang babak belur, mata korban terbuka lebar menatap langit-langit. Kemeja korban robek di bagian tengah dan terbelah hingga ke lengannya sehingga Draco dapat dengan jelas melihat huruf 'V' yang terukir di dada korban.
Satu lagi.
Pria iru melirik sekeliling ruangan, mencari petunjuk apa pun. Mungkin catatan lain? Tapi tidak, tidak ada apa-apa. Hanya pemandangan kekacauan murni yang berteriak mengejeknya. Tatapannya tertuju pada nama yang terukir di pintu dan Draco merasa ngeri.
Justin Finch-Fletchley
Teman Granger. Wanita itu beberapa kali bertemu Justin untuk makan siang sejak mereka bekerja bersama. Draco tahu rekannya sudah mengenal Justin di Hogwarts dan mereka telah bersahabat kembali sejak wanita itu kembali ke London, kemudian Draco memejamkan matanya sejenak sambil memikirkan kesedihan si kelahiran Muggle. Penyihir itu mendapati bahwa dirinya tidak suka membayangkan Hermione bersedih. Pria itu menoleh ke arah Hermione, berharap wanita itu akan berduka, tetapi sang Auror hanya berdiri di sampingnya, hanya diam. Draco menatap wajah saingannya yang membeku, memperhatikan bibir wanita itu yang sedikit terbuka karena terkejut dan mata yang akan beralih ke arah lain setiap beberapa detik.

KAMU SEDANG MEMBACA
HUNTED [Terjemahan]
Misterio / SuspensoDiizinkan alih bahasa oleh Bex-chan Diterjemahkan oleh wiltshirre Cover art oleh Flyora Dipaksa untuk bekerja sama ketika teman-teman sekolah lama mereka mulai meregang nyawa, Hermione & Draco harus mengatasi perbedaan mereka untuk memecahkan kemati...