Rentan

40 8 0
                                    

Pasti pria itu bercanda...

"Kumohon," Hermione memaksakan tawa kecil. "Kau bercanda-

"Aku jarang 'bercanda', Granger," kata Draco yang jengkel dengan ucapan wanita itu. "Kau tidak bisa pulang-

"Yah, aku tentu saja tidak bisa tinggal di sini," Hermione mencemooh.

"Kenapa tidak?"

"Aku rasa sudah cukup jelas alasannya," Hermione menatap pria itu dengan tajam.

"Jika yang kau maksud seperti apa yang kupikirkan," jawab Draco perlahan. "Kalau begitu, kau terlalu berlebihan."

"Tergantung," Hermione memiringkan kepala sambil berpikir. "Menurutmu apa yang kumaksud?"

"Jangan coba-coba menipuku, Granger," pria itu merengut. "Kau tahu apa yang kubicarakan; ciuman kita."

Wanita itu merasa ngeri mendengar ucapan blak-blakan Draco. Wanita itu merasa cukup menarik bagaimana Draco bisa melakukan itu, terdengar tenang dan gugup di saat yang bersamaan. Itu tentu saja merupakan bakat yang membuat Hermione iri. Wanita itu pandai bicara dan brilian, tetapi Draco memiliki kemampuan untuk menakuti cara berpikir wanita itu. Bajingan.

Kuharap wajahku tidak memerah.

"Baiklah," Hermione memulai dengan suara tertahan. "Kalau begitu, jelas kau bisa melihat masalahnya-

"Ada masalah jika kau yang membuatnya," omel Draco. "Aku mengharapkan sedikit kedewasaan darimu, Granger."

"Aku rasa itu tidak pantas," Hermione mengerutkan kening, jelas tersinggung dengan ucapan pria itu. "Aku bisa saja tinggal bersama Ginny, atau di Burrow-

"Tapi kau malah datang ke sini," Draco mengingatkan. "Dengar, aku punya kamar cadangan, semuanya dengan kamar mandi dalam, seharusnya tidak ada masalah dengan tawaranku."

"Malfoy-

"Kecuali," Draco menghentikan, frustasi dengan keengganan wanita itu. "Rasa malumu tentang kecelakaan itu lebih besar daripada kepedulian terhadap keselamatan dirimu?"

"Tentu saja, tidak," Hermione menghela napas karena kalah.

"Kalau begitu, sudah selesai," Draco menyeringai dalam kemenangan. "Aku akan menunjukkan kau ke sebuah ruangan."

Dengan pasrah, wanita itu mengikuti Draco dengan senyum penuh rasa syukur. Hati Hermione terasa sedikit senang ketika mengetahui pria itu khawatir dengan kesehatannya, tetapi wanita itu dengan cepat mengabaikannya. Draco membawa wanita itu ke lantai atas dalam diam dan Hermione mengagumi rumah pria itu, dengan sedikit cemberut menyadari bahwa rumah Draco lebih besar daripada milik wanita itu. Namun, rumah ini tidak gelap dan tradisional seperti yang Hermione sangka, serta sangat setuju dengan pilihan warna yang Draco pilih; warna-warna netral dengan beberapa kilatan hijau tua.

Pria itu memandu Hermione ke sebuah kamar dengan tempat tidur berukuran besar, dinding berwarna krem, dan perabotan mahal, termasuk meja tulis dan sofa. Kamar itu sangat mewah dan bergaya, dan wanita itu hanya bisa membayangkan seperti apa kamar Draco jika ini adalah kamar tamu. Pria itu menyalakan lampu dan Hermione memberikan anggukan kecil tanda setuju.

"Ada beberapa buku di meja jika kau ingin membaca sesuatu," kata Draco dengan nada datar, sambil berjalan ke dalam kamar. "Aku cukup yakin ada salinan Hogwarts: A History."

Hermione tetap berada di ambang pintu saat pria itu mengeluarkan beberapa buku dari laci dan meletakkannya di atas meja. Draco membuka pintu di ujung lain ruangan untuk menunjukkan kamar mandi dalam, sebelum berjalan ke lemari pakaian. Wanita itu tidak dapat melihat apa yang ada di dalam lemari itu, tetapi Draco mengacak-acak isinya sejenak sebelum memilih sebuah kemeja longgar dan melemparkannya dengan sembarangan ke tempat tidur.

HUNTED [Terjemahan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang