🔸𝐈𝐔𝐃 { 𝐇𝐀𝐑𝐈 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐒𝐀𝐊𝐑𝐀𝐋 }

76 13 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Maaf bila ada sedikit kesamaan dari tokoh atau alur. Jujur, cerita ini masih pure dari pemikiran saya sendiri.

Warning dengan typo atau kata yang kurang jelas, ya..

ᰔᰔᩚᰔᩚ

Selamat membaca...!



Kehebohan tentang berita pernikahan anak kedua dari pendiri pesantren Baiturrahman sudah menyebar begitu cepat.

Niat hati ingin melaksanakan pernikahan tersebut secara rahasia, justru malah terbongkar, karena sudah ketahuan akan menikah. Akhirnya sang mempelai pria memutuskan untuk melaksanakan pernikahannya di pesantren tanpa ada rahasia satupun.

Banyak yang bingung ketika melihat anak kedua dari pendiri pesantren menikah tanpa di dampingi sang mempelai wanitanya. Namun, ketika mendengar penjelasan singkat dari beberapa ustadz yang ikut menyaksikan acara tersebut, mereka pun mengerti.

Kini acara pernikahannya akan di laksanakan. Dengan gugup sang mempelai pria meraih tangan kanan penghulu.

"Bismillahirrahmanirrahim,"

"Ya Muhammad Raden Imam Al Ibra, Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka, Dara Putri Aqila binti Muhammad David Anggasio. alal mahri sitiyn milyunan wamajmueatan min 'adawat alsalat, hallan."

"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu biha, wallahu waliyut taufiq."

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!"

"Alhamdulillah..."

Mendengar dan menyaksikan jalannya pernikahan dengan begitu khidmat, membuat mereka semua yang menjadi saksi dalam pernikahan itu ikut terharu dan bertanya-tanya.

Siapa perempuan yang telah berhasil mengambil hati sang pengajar dambaan santriwati dan asatidzah di Baiturrahman? Hingga sang pengajar tersebut ingin mengikatnya dalam kata pernikahan yang suci, dan menjadikan dia satu-satunya istri sekaligus bidadari surga-Nya.

Ketika ucapan 'sah' telah di jawab oleh para saksi dan penghulu, ketika itu pula mereka yang sedari tadi menyaksikan jalannya pernikahan, akhirnya berucap syukur.

Pernikahan terlaksana begitu khidmat dan serius. Tak ada yang indah dari pernikahan tersebut.

Semuanya terasa campur aduk, tak sedikit dari mereka masih bingung ingin memberi reaksi apa atas terlaksana nya pernikahan itu. Tapi yang pasti, ucapan syukur lah yang menjadi kata utama setelah suara lantang sang pengajar, Imam. mengucapkan kata 'Qabiltu' di depan penghulu dan para saksi.

Disaat hari bahagia tengah terlaksana. Pengantin wanitanya tidak ikut hadir disana. Bahkan untuk sekedar menunjukkan diri saja, gadis itu tidak terlihat sama sekali kehadirannya.

Apakah sebenarnya Imam menikahi seorang wanita dalam bentuk ghaib? Alias tidak terlihat?

Tentu tidak! Imam telah menikah! Dirinya telah menikahi Dara Putri Aqila, adik dari sahabat lama nya yang masih berusia 18 tahun, secara rahasia.

IMAM untuk DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang