🔸𝐈𝐔𝐃 { 𝐒𝐄𝐃𝐈𝐊𝐈𝐓 𝐓𝐄𝐍𝐓𝐀𝐍𝐆𝐍𝐘𝐀 }

26 11 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Maaf bila ada sedikit kesamaan dari tokoh atau alur. Jujur, cerita ini masih pure dari pemikiran saya sendiri.

Warning dengan typo atau kata yang kurang jelas, ya..

ᩚᰔᩚᰔᩚ

Selamat membaca...!



Selesai melaksanakan akad nikah. Imam dan Alvin langsung bergegas pergi ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat ashar.

Pernikahan di laksanakan tidak begitu lama. Hanya beberapa jam saja, setelah ijab qabul selesai hanya ada pembacaan do'a-do'a kecil lalu di lanjutkan dengan acara makan bersama.

Hingga acara tersebut selesai di waktu yang tepat, yaitu waktu Ashar.

Imam dan Alvin pergi ke masjid sebelum acara akad tersebut selesai. Sebenarnya memang tidak sopan jika si pemilik acara meninggalkan acaranya begitu saja hanya untuk pergi ke suatu tempat. Tapi, Imam kini hanya tengah ingin memantapkan hatinya mengenai suatu hal di masjid dengan cara berdzikir.

Sebelum pergi, Imam juga sudah berpamitan kepada semua anak santri dan para pengurus pesantren yang hadir disana, untuk menikmati acara akad nikah kecil-kecilan tersebut, hingga selesai.

Dan pada saat Imam berpamitan, acara tersebut pun langsung di ambil alih dengan cepat oleh Kang Adam--pengurus administrasi Pesantren Baiturrahman.

Setelah selesai melaksanakan sholat Ashar berjama'ah. Imam memundurkan diri dari hadapan anak santrinya, memilih mengambil saf bagian belakang. Sebelum melanjutkan dzikir nya, banyak anak santri yang memberinya ucapan selamat dan salam kepada Imam.

Imam membalas ucapan dan salam mereka dengan hangat. Di rasa tak ada lagi yang salam dan ucapan, Imam pun kembali berdzikir dengan tasbih hitam di tangan kanannya, dengan khusyuk.

Sebenarnya sebelum menikahi adik dari Alvin, Imam sudah meminta petunjuk lewat sholat istikharah sebelumnya. Namun, dikarenkan fikiran negatifnya mengenai sesuatu tentang istrinya. Imam jadi ingin lebih memantapkan hatinya mengenai keputusannya, dengan cara berdzikir.

Apakah nanti istrinya akan menerima pernikahan mereka? Apakah nanti istrinya akan menerima segala kekurangan nya? Atau bagaimana jika nanti gadis yang di sebut Dara itu tidak mau menerima dirinya sebagai suami sah nya?

Fikiran negatif yang entah datang dari mana, tiba-tiba saja memenuhi isi kepala Imam. Sebisa mungkin Imam tetap berfikir positif. Ia pasrah, menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.

Hingga kini di dalam masjid Imam terus berdo'a dan tak henti-hentinya berucap syukur. Imam terus berdo'a agar istrinya di beri kesehatan hingga mereka bertemu.

Bila sudah mengetahui jika Imam adalah suaminya, ia ingin istrinya nanti bisa menerima pernikahan mereka dengan lapang dada tanpa rasa keterpaksaan sedikitpun.

'Ya Allah, hamba memohon kepadamu. Lancarkan lah segala perjalanan dan kisah kami, ridhoi setiap langkah kami agar semakin dekat denganmu. Jangan pisahkan kami kecuali maut dari mu yang membuat kami harus berpisah jauh. Jadikan dia satu-satunya bidadari syurga saya kelak, Ya Allah. Aamiin ya Rabbal Alaamiin.'

IMAM untuk DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang