-Twenty Four-

0 0 0
                                    

Beberapa bulan telah berlalu tapi hubungan antara Ardika dan Natalha tidak ada kejelasan.

Natalha, Avril, Lyly dan Licha sekarang berada di kantin untuk mengisi perut mereka.

"Eh tau ngga si kalian..." Ucapan Lyly tergantung karna ada seseorang yang datang menghampiri mereka.

"Maaf gue boleh gabung ga?" Rara tiba-tiba datang dengan wajah yang dibuat melas.

"Lo ga liat banyak meja kosong? Buat mata lo?" Licha sangat kesal jika ada yang mengganggu dirinya dan para sahabatnya apa lagi tengah bergibah seperti ini.

"Gue ga punya temen, jadi boleh kan gue gabung?" Ucap Rara.

"Bukan urusan kita juga kan lo ga punya temen, emang lo siapa hah?!" Lyly juga sangat emosi, dia tau dari teman-temannya kelas lain untuk menjauhi Rara, karna Rara ini adalah biang dari semua masalah dikelasnya dulu dan Rara sering membuat ulah mengacaukan hubungan orang lain.

"Uda Ly, Cha, kasian, lo duduk aja Ra gapapa" Sahut Natalha.

"Makasi ya Nat" Rara duduk disebelah Avril.

"Ih Avril gamau duduk sama dia, Avril mau sama Natalha aja" Avril beranjak dari tempat duduknya dan berpindah disamping Natalha.

"Ngga boleh gitu Vril, semua orang sama" Nasehat Natalha.

Anj lo semua, gue bakal ancurin kalian satu per satu, terutama lo Natalha~ Batin Rara.

"Terserah Avril, emang kalo Avril susah dia mau bantu Avril? Dia kan cuman benalu" Kata Avril. Memang Rara ini terkenal jadi benalu, bahkan dikelas sekalipun dia nempel-nempel sama yang lebih kaya dari dia, bahkan dia selalu mencaperi cowo-cowo yang ada dikelasnya dengan berteriak-teriak ga jelas.

"Avril!" Natalha mencoba mengingatkan Avril.

"Iya Nat, tapi Avril bener-bener gamau temenan sama dia!" Perkataan Avril diangguki setuju oleh Lyly maupun Licha.

"Gapapa Nat, gue emang kadang suka digituin kok, gue sadar diri karna gue murid beasiswa" Rara seolah merasa paling tersakiti.

"Karepmu" Sahut Lyly sudah jengah dengan tingkah Rara.

"Talha" Tiba-tiba Ardika menghampiri Natalha.

"Eh Ardika, ada apa nyariin?" Kalau kalian menduga Rara yang menyahuti benar dugaan kalian, Rara yang menyahuti dan membenarkan posisi duduknya biar terlihat anggun.

"Gue mau cari Natalha" Perkataan Ardika sungguh membuat Rara malu karna Lyly, Licha dan Avril sudah tertawa puas.

"Nat kamu mau nanti pulang sekolah kita ke perpus dulu?" Tawar Ardika kepada Natalha.

"Mau, gue mau ikut" Dan lagi-lagi yang memberi jawaban itu adalah Rara.

"Heh bangsat dia kaga ngajak lo, jangan ke pd an deh" Sahut Licha, sungguh Licha ingin sekali mencabik-cabik muka Rara.

"Apa sih, perpus kan tempat umum, jadi gue bisa dong datang ke sana, lo kok kasar banget sih jadi cewe" Rara sungguh ingin memancing emosi sahabatnya Natalha agar mereka bisa melakukan sesuatu kepada Rara dan Rara bisa membuat fitnah yang akan membuat malu mereka.

"Bacot ah, males ngomong sama yang modal caper" Sahut Lyly, Lyly tau apa renacana yang telah dibuat oleh Rara, yaitu ingin memancing emosi mereka dan nanti Rara akan memfitnah mereka dan akan mengadu pada guru agar mereka di panggil BK.

"Iya nanti kita ke perpus" Natalha membuka suara untuk Ardika.

"Yauda ya pulang sekolah nanti jangan lupa" Ardika menatap Natalha.

"Gue mau ikut ya Ar? Boleh lha kan perpus tempat umum" Perkataan Rara membuat sahabat Natalha merotasikan mata.

"Rara udah gila ya, ngomong-ngomong sendiri, dijawa sendiri" Celetuk Avril dengan sengaja.

"Lo kok bilang gitu sih, gue salah apa sama lo?" Rara ingin mendapat pembelaan dari Ardika. Tapi Ardika malah fokus berbicara dengan Natalha hingga melupakan dirinya yang dari tadi berusaha mengajaknya berbicara.

Awas lo Natalha!!~ Batin Rara.

"Sekali lo cari masalah sama Natalha, gue pastiin lo bakal jadi santapan Harimau dirumah gue, paham lo!" Perkataan Licha tak mau dibantah.

Rara hanya tersenyum sinis menghadapinya, tidak mungkin Licha tega berbuat seperti itu, mungkin itu hanya gertakan saja. Belum tau saja jika Natalha dan teman-temannya berbicara hal yang tak mungkin akan menjadi mungkin apa lagi kalau berurusan dengan orang bodoh seperti Rara.

"Gue bakal rusakin semua yang baik-baik aja sejak awal, kalian harus ngerasain sakitnya jadi gue!" Ucap Rara hanya kepada mereka ber3 saja.

"Natalha salah apa sih sama lo? Perasaan kita aja baru ketemu lo kelas 11 ini, gausa sok kenal deh" Sahut Lyly.

"Karna Natalha punya semua yang gue mau! Bagaimana pun gue harus rebut semua yang Natalha punya, karna itu punya gue!" Rara memang seiri itu dengan Natalha.

"Gue tunggu permainan lo, gue bakal jadi ending paling sadis dikehidupan lo!" Ujar Licha, ingat Licha tak pernah main-main dengan ucapannya.

"Gue bakal bikin malu dengan kenyataan yang lo lakuin sendiri Rara!" Kini Avril juga ikut ambil dalam melindungi Natalha. Avril yang sebenarnya polos tapi banya yang tidak mengetahui sisi lain dari seorang Avrilza Aqiliya.

"Kita tunggu permainan lo" Perkataan Lyly, setelah itu menuang jus kearah seragam Rara.

Mereka tersenyum senang dengan apa yang mereka perbuat, sedangkan Rara menahan amarahnya karna disini banyak orang.

"Hahaha mampus lo, murid beasiswa aja songong"

"Ga punya malu tuh orang"

"Udah caper gatau diri lagi"

"Najiez banget punya temen kaya dia"

"Jangan deket-deket dia, pelakor bjir"

"Simpanan Om-Om anj dia itu"

Ucapan murid-murid yang ada dikantin bersahut-sahutan. Mereka sudah tau gimana Rara sebenarnya jadi mereka tidak heran bagaimana Rara sebenarnya.

***

Hyyy guysss ini cerita rill bgt yaaa.

Karakter Rara itu memang ada dan dia awalnya sahabat cuunao, tapi dia ngerusak semua kebahagiaan cuunao, dia ngerebut semuanya dan bikin temen-temen cuunao menjau dari cuunao.

Katanya cuunao ngerebut karakter Ardika dari dia, padahal cuunao deket sama Ardika itu jauh sebelum dia kenal Ardika.

Okeyyy guyssss sampai jumpa dipart selanjutnya, see you!!!!

AlTa (S E L E S A I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang