-Thirty Three-

2 0 0
                                    

"Ayo ikut aku" Albar ingin mengajak Natalha kesuatu tempat.

"Kemana?" Natalha heran kemana Albar akan membawanya?.

"Udah ikut aja ayo" Albar menggandeng tangan Natalha sampai dimotor Albar.

Mereka menaiki motor dan menuju kesuatu tempat. Setelah perjalanan 25 menit mereka sampai disatu mansion yang besar dan juga banyak pengawal.

Natalha cukup peka dia sekarang ada dimana. "Kenapa kesini?" Natalha belum siap jika harus bertemu orang tua Albar sekarang dan penampilannya sungguh sangat tidak pantas jika pertama kali ingin bertemu dengan orang. Natalha memakai seragam sekolah dan wajahnya terlihat kusam karna pulang sekolah.

"Udah ayo masuk, tadi Ibu nyuruh aku bawa kamu kesini, katanya mau diajak makan malam, aku udah izin ke Papa kamu kok" Albar sudah mengantongi izin dari Papa Natalha, jika tidak maka siap-siap dia akan menjadi buronan keluarga Nadhir dan Mahatma.

"Tapi aku jelek banget Bar, minim kamu anterin aku pulang dulu, ganti baju dan benerin wajah aku" Natalha gugup sekarang, bagaimana ini?.

Albar mengkikis jarak dengan Natalha dan mengarahkan wajah Natalha agar menatap dirinya. "Natalha, kamu jangan pernah bilang kamu jelek didepan aku, kamu akan selalu cantik dimata aku bahkan kamu dalam keadaan terburuk apapun" Albar mengusap lembut pipi Natalha.

"Ayo masuk" Albar menggenggam tangan Natalha dengan erat.

Saat memasuki mansion semua pekerja menatap Natalha. Jadi ini gadis yang selalu membuat tuan mudanya lebih ekspresif setiap hari.

"Pantes tuan muda suka benget sama nona Natalha"

"Iya ternyata secantik ini"

"Pesona keluarga Nadhir ga usah diraguin"

"Udah cantik, dari keluarga terpandang lagi, mereka memang pasangan serasi"

"Udah jangan ngomongin mereka, kalian mau dipecat dari sini kalau tuan muda tau kita membicarakan kekasihnya?"

Para maid, bodyguard dan pekerja lainnya sampai terkagum dengan pesona Natalha, pantas saja tuan muda mereka rela menunggu lama gadis ini.

Natalha hanya tersenyum mendengar bisikan-bisikan para pekerja dirumah Albar ini, segitu penting kah dirinya untuk Albar? Natalha menatap Albar yang ada didepannya.

Seakan Albar berkata dengan bangga dia memiliki Natalha, Natalha senang sekali ada seseorang yang bangga mempunyai dirinya, karna selama ini orang-orang hanya melihat Natalha adalah anak keluarga Nadhir sedangkan Albar melihat dirinya adalah Natalhanya.

Tetap genggam tangan aku ya Bar walau kita nanti sedang tidak berdaya~ Batin Natalha yang masih menatap punggung Albar.

Natalha ingin Albar jadi akhir dari pencariannya, Natalha ingin Albar yang menjadi rumahnya nanti, karna memang Albar yang selalu berusaha paham dengan sikap dan sifat Natalha.

Sesampainya mereka diruang keluarga, Natalha disambut oleh keluarga kecil Albar, disana ada Bagas Ayah dari Albar, Dita Ibu Albar, Bella Adek perempuan Albar dan Sultan Adek laki-laki Albar.

"Assalamualaikum" Mendengar suara salam semuanya menoleh kearah mereka berdua.

"Waalaikumsalam" Jawab mereka dengan kompak.

"Siapa ini?" Dita sebenarnya sudah tau siapa dihadapannya ini karna Albar sering melihatkan foto Natalha kedapanya dan mereka memang sering bertemu pada acara kantor.

"Ibu Ayah ini Kak Natalha yang Bella critain tadi, cantik kan" Bella mendekat dan menggandeng tangan Natalha agar lebih dekat dengan Ayah dan Ibunya.

"Ya ampun ini cantik banget" Dita berjalan mendekati Natalha dan Bella.

"Kakak cantik" Teriak Sultan kegirangan.

"Ini cewe yang buat anak-anak Ayah tergila-gila?" Bagas tidak heran memang pesona anak-anak keluarga Nadhir dan Mahatma begitu kuat sampai Albar, Bella dan Sultan sangat excited menceritakan tentang Natalha.

"Halo Om Tante, nama aku Natalha Olivia Nadhir, kalian panggil aja Natalha" Natalha menyalimi tangan Dita dan Bagas.

Dita membelai rambut Natalha, memang benar kata anak-anaknya bahwa Natalha gadis yang baik dan sangat cantik, dia harap Natalha memang jodoh terbaik buat Albar.

"Ayo kita makan malam, udah waktumya makan malam" Ajak Bagas.

Ruang makan yang biasanya hanya terisi suara anak-anaknya yang memanggil namanya sekarang sudah berganti mereka memanggil Natalha dan berusaha menarik perhatian Natalha bahkan Bella juga ikut-ikutan.

Natalha membawa warna baru untuk keluarga Narendra, Natalha dengan senyum yang selalu membuat orang-orang disekitarnya menghangat, hanya Natalha yang mampu meluluhkan hati anak-anaknya secepat itu.

Natalha jangan pernah pergi dari hidup Albar nak, Ibu tau akan sehancur apa Albar nanti~ Batin Dita, karna dia sendiri yang menjadi saksi suka dan duka Albar dalam memperjuangkan Natalhanya.

Kamu anak baik Natalha, tidak salah Radit mendidikmu selama ini, tumbuh menjadi gadis baik, Ayah harap kamu memang pendamping terbaik buat Albar~ Batin Bagas.

"Kakak cantik itu punya Sultan" Sultan tidak terima Abamgnya selalu dekat-dekat dengan Natalha.

"Ngga, Natalha punya Abang, kamu nanti cari cewe lain aja" Albar tentu tak terima karna Natalha ini hanya miliknya.

"Apa sih, orang Kak Natalha Kakak aku, jangan mau Kak sama mereka" Kini giliran Bella.

Natalha terkekeh gemas dengan tingkah mereka. "Udah ya, gausa rebutan, aku punya kalian oke?" Mereka bertiga mengangguk pasrah.

"Mau rebutan Kak Natalha udah bilang belum sama orang tuanya? Nanti orang tuanya marah kalau Kak Natalhanya kalian ambil" Sahut Dita.

"Kalian itu baru ketemu aja udah nyaman banget ya?" Bagas tersenyum dengan sikap anak-anaknya.

"Dih apaan orang aku sama Natalha udah kenal 27 bulan, nih mereka berdua yang baru ketemu" Sultan menatap Albar.

"Ngga ya! Orang Sultan yang ketemu duluan sama Kakak cantik, Abang ketemu Kakak cantik aja karna Sultan, iya kan Kakak?" Memang benar kan perkataan Sultan? Dia yang mempertemukan Natalha dan Albar dipesta itu saat dia tersesat.

"Iya betul banget Sultan" Natalha ingat beberapa tahun lalu dia memang bertemu Sultan dan Albar di acara keluarganya, tapi waktu masuk sekolah dia lupa kalau pernah bertemu Albar sebelumnya.

***

Lalala helo guys apa kabar?

Mau titip salam? Kebetulan cuunao masih deket sama orang tua Albar karna memang masih sering bertemu hehehe. Sampai sekarang cuunao dan Ibunya Albar kalau ketemu udah seperti Ibu dan anak, deket banget soalnya.

Waktu itu rapotan kan disekolah cuunao dan ketemu lha sama Ibunya Albar, terus ngobrol nyeritain Albar gimana waktu ngga sama cuunao, padahal waktu itu cuunao dan Albar udah putus tapi masih berhubungan baik dengan orang tuanya hehehe.

Sampai teman cuunao ngira itu Mamanya cuunao, terus pas cuunao bilang itu Ibunya Albar mereka kaget karna cuunao sedeket itu sama Ibunya Albar.

Okey semuanyaa, sampai jumpa lagi!!! Ini detik-detik masuk kepart konflik beratnya yaaa.

AlTa (S E L E S A I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang