•Doa di langit yang sama

32 1 2
                                    

Bukanya aku memaksakan takdir,tapi hadirmu adalah salah satu hal yang paling aku syukuri, dan memintamu pada rabbku adalah salah satu usahaku untuk meluluhkan hatimu kembali"
"Ashraf Faisal Haris"

Setelah semua jam selesai, Inaya langsung pulang kerumah dengan bilal.
Bilal yang merasa cemas dengan adiknya yang bergeming sedari tadi mulai membuka pembicaraan.

"Nay adek abang ini kenapa hmm?

"Hah? Beonya sembari menoleh ke arah bilal.

"Kamu kenapa nay dari tadi abang perhatiin diem terus" ucap bilal sambil mengerutkan keningnya heran.

"Gapapa bang naya cuman -"

"Nay kalau kamu kepikiran soal tadi,abang minta maaf abang cuman gamau kamu deket² sama dia nay kamu tau kan nay gimana khawatirnya abang sama kamu nay"

"I-iya bang naya paham naya-,
naya sebenarnya masih ada rasa sama kak Ashraf bang, tapi naya takut"

"Nay gapapa, perasaan kamu itu juga bukan hadir tanpa sebab, allah juga hadirin rasa itu ke kamu pasti ada hikmahnya"

"Iya bang" jawabnya singkat.

"Tapi jujur abang masih kecewa sama Ashraf nay, abang harap kamu ngerti perasaan abang, dia itu sahabat terdekat abang, tapi dia malah nyakitin kamu nay" jawabnya sendu.

"Iya bang naya paham yaudah gausah dipikirin lagi bang kita pulang aja" ucapnya menatap lurus kedepan.

~~~~~~~~~~~
Sesampainya dirumah inaya dan bilal langsung turun dari mobil.

Ceklek

"Assalamualaikum" ucap keduanya sambil membuka pintu.

"Wa alaikumusalam" jawab aminah dan Adam. Yapss benar sekali Adam adalah ayah inaya dan bilal.

"Ayahhhh...." Ucap inaya sambil berlari kecil ke arah Adam lalu memeluk pria paruh baya itu .

"Ehhh... Anak ayahhh" ucapnya sambil mengusap pelan kepala inaya yang tertutupi hijab.

"Naya kangen banget sama ayah,masa naya di tinggalin terus sih yahh"

"Yaa gimana lagi nayy ayah harus kerja untuk kita nay, kebetulan proyek ayah yang ini bagus nay jadi sayang kalau ditinggal" ucapnya sembari tersenyum kepada inaya lalu melepas pelan pelukanya dari putrinya.

"Hehe iya juga ya yahh nanti naya gabisa beli ice cream yang banyak lagi hehe" kekehnya.

"Kebiasaan anak ayah ice cream aja terus pikirannya"

"Biasa yahh anak ayah manja banget yahh mana ngeselin bilal lagi" sahut bilal sambil terkekeh pelan.

"Ngeselin ngeselin gini juga adek abang looo" jawab inaya dengan mengerucutkan bibirnya.

" Ada ada aja kalian,lagian lal kamu juga kalau ga ada inaya juga kesepian" kekeh aminah pada bilal.

"Yaudah cepetan mandi ganti baju terus kita makan siang dulu" ucap amina lagi pada mereka dan langsung di angguki oleh seuanya.

~~~~~~~~
Sore ini inaya duduk di halaman depan rumah nya sambil menatap senja yang indah.

"Senja yang indah,tapi hadirnya hanya sesaat,dia menghilang setelah menciptakan keindahan"

monolog inaya meatap sendu langit langit senja yang indah,dia jadi kembali teringat pada Ashraf saat mereka menyaksikan senja bersama.

~~~~~~~~~~~~
Setelah berdiam lama di halaman rumah adzan maghrib pun berkumandang.

Inaya langsung masuk kerumah dan melaksanakan shalat magrib. Tentu inaya tidak langsung bangkit dari sejadahnya dia murajaah, berzikir sambil menunggu waktu shalat isya tiba.

"Alhamdulillah akhirnya udah selesai" gumamnya sambil melipat sejadah dan mukenahnya

Setelah itu inayah langsung menaiki tempat tidurnya dan langsung terlelap.
~~~~~~~
Huaghhhh..... Ucap inaya sambil mengusap pelan kedua matanya saat dia melihat jam di dinding waktu yang pas untuk melaksakan tahajud.

Inaya langsung melaksanakan shalat tahajud lalu berdoa pada sang pencipta.

"Ya Allah hamba tau engkau yang menghadirkan perasaan ini dan atas izin darimu pula rasa ini masih menetap disini, seandainya dia adalah takdir hamba maka hilangkan rasa benci di hati hamba padanya, dan mudahkan jalanya, dan seandainya dia bukan takdir hamba bantu hamba mengikhlaskanya tanpa harus membencinya " ucap inaya berdoa kepada sang pencipta.

Di sisi lain tak hanya inaya yang terbangun di sepertiga malam ternyata Ashraf pun melakukan hal yang sama dan berdoa pada rabbnya.

"Ya Allah bukan hamba tak percaya takdirmu bukan hamba memaksakan takdir,tapi rasa yang ada di hati hamba semuanya adalah atas segala izinmu jika dia yang tertulis di lauhul mahfudz hamba,maka luluhkanlah hatinya untuk menerima hamba kembali, dan jikalau bukan dia yang tertulis di lauhul mahfudz hamba maka hanya dengan cara inilah hamba merayumu ya rabb takdirkanlah dia untuk hamba,jika memang dia memang bukan takdir hamba ikhlaskan hati ini ya rabb". Ucap Ashraf sambil mengusap pelan wajahnya dengan kedua tanganya

Gimana nih readers kata untuk mereka berdua?🥰

Antara Aku Dan Kamu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang