"Disaat aku sudah mulai reda, hatiku yang retak hampir utuh kembali, mengapa dirimu kembali hadir? Apakah hadirmu itu obat atau hanya sakit yang akan meretakan hatiku kembali?
"Inaya Rania Nadeeva"Pagi hari yang cerah, sepasang mata teduh menatap jalanan di balik kaca mobilnya.Inaya berangkat bersama sopirnya sedangkan bilal sudah lebih dulu berangkat ke kampus.
"Ceklek..."
"Sudah sampai non" ucap sopir inaya pak Asep sambil membukakan pintu mobil. Inaya langsung turun dari mobilnya.
"Makasih ya pak nanti bapak gausah jemput saya, nanti saya pulang bareng abang Bilal"
"Iya non siap"
Kini kaki jenjang Inaya perlahan menelusuri ruang demi ruang hingga tibalah dia di kelasnya.
"Assalamualaikum" ucap Inaya memasuki ruang kelasnya.
"Hay nay, udah sampe aja kamu nay" ucap gadis berkerudung abu abu yang duduk tepat di kursi samping inaya, sambil melambaikan tangannya pada inaya.
Dia adalah sahabat inaya sedari kecil namanya * Zahra Naila Taleetha* gadis cantik yang sering kali bersama inaya bahkan orang tua inaya sudah mengganggapnya seperti anak mereka sendiri, sebaliknya pun sama orang tua Zahra sudah menganggap Inaya seperti anaknya sendiri.
"Iya udah dong raa, kamu udah lama ya ra?"
"Belum nay, belum lama baru aja sampe juga" ucap Zahra membalas ucapan inaya sambil tersenyum.
"Kamu udah ngerjain tugas belum nay?"
Tanya Zahra pada inaya. Kemudian langsung di angguki oleh inaya."Alhamdulillah udah raa, kamu emang udah raa?" Tanya inaya balik menatap curiga sahabatnya yang sering kali lupa mengerjakan PR nya karena lupa.
"Hehe, biasa aja naya natapnya, aku udah dong nay kali ini aku ngga lupa"
Ucapnya tersenyum manis.Tak lama kemudian terdengar suara derap kaki melangkah, terlihatlah seorang dosen lelaki bertubuh tinggi kulitnya yang sawo matang.
"Selamat pagi anak anak" ucapnya pada seluruh mahasiswa.
"Selamat pagi pak" ucap seluruh mahasiswa, termasuk Inaya dan Zahra.
"Baiklah pelajaran kita mulai saja ya".
Dan pelajaran pun berlangsung.~~~~~~~~~~
Setelah pelajaran selesai Inaya dan Zahra langsung pergi ke kantin dan makan bersama disana."Baksonya enak ya raa" tegur inaya pada Zahra yang kini terlihat menyantap makanannya dengan lahap.
"Iya nay aku suka nay, enak banget pokoknya nay" ucapnya sambil mengacungkan jempolnya dan pipinya yang terlihat mengembung karena mengunyah.
"Hahaha Zahra- Zahra biasa aja ra makanya sampe mengembung gitu pipinya" ucap inaya sambil tersenyum manis ke Zahra.
"Hehe iya nay iya" ucapnya lagi pada inaya kini mereka melanjutkan makannya.
Tak lama kemudian terdengar suara derap kaki melangkah ke arah keduanya, Inaya dan Zahra sontak langsung menoleh ke arah suara. Inaya terkejut melihat Ashraf yang menghampiri dirinya sambil memasukan tanganya sebelah ke dalam saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Dan Kamu (On Going)
Teen FictionBagaimana jika dulu orang yang menyakiti hatimu tapi ternyata dialah yang tertulis di lauhul Mahfudz mu? *Inaya Rania Nadeeva seorang gadis yang sudah di lamar oleh seorang lelaki bernama Ashraf Faisal Haris seorang lelaki tampan siswa semester akhi...