Dilemma

18 1 1
                                    

Suara sorakan kemenangan pada sekolah mereka terdengar sangat riuh sekali.

Semua murid pergi ke tengah lapangan untuk merayakan kemenangan sekolah.

Ruby berhenti di tepi lapangan dia tidak ingin berdesak-desakan di tengah lapangan.

"Lo gak ikut?" Tanya Junkyu.

Ruby menggeleng. "Kamu kok disini?, nggak fotoin mereka?"

"Tugas gue cuman fotoin pemain basket."

"Eh iya juga sih."

"Lo gak kasih selamat sama Jihoon?" Tanya Junkyu.

"Nanti aja."

Ruby melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 5 dia harus segera pulang, tapi dia tidak melihat fia di kerumunan itu.

"Kyu, aku cari fia dulu ya." Ruby berlari ke tengah lapangan.

Junkyu mengangguk.

Ruby berusaha mencari fia tapi dia hanya terbentur kesana kemari.

"Aduhh." Ringis Ruby.

"Lo gapapa?" Tanya laki-laki itu.

Ruby kita itu adalah Jihoon ternyata dia adalah anggota pemain basket yang lain.

"Iya gapapa, maaf aku permisi."

Saat Ruby melihat fia yang sedang berfoto baru saja dia ingin memanggil fia namun pandangan nya tertutup.

Ruby mendongak. Ya itu adalah Jihoon.

Ruby tersenyum kaku. "Hai."

"Gitu cara Lo ngasih selamat ke gue?"

Ruby mengerjap dia meraih tangan Jihoon lalu menjabat nya.

"Selamat atas kemenangan kamu dan tim Neo Galaxy."

Jihoon menghela nafasnya. "Bukan gini."

"Terus?"

Jihoon merentangkan kedua tangannya. "Peluk."

Ruby melotot. "Ih gak mau."

"Peluk Ruby Alexander Clarissa."

"Gak mau." Ruby tetap menolak dan hendak menghampiri fia.

"Fia-"

Ruby terdiam saat Jihoon menahan tangannya.

Jihoon membalikan tubuh Ruby dan memeluknya.

"Gue capek dan gue butuh Lo sekarang." Ujar nya.

Ruby masih diam.

Mereka tidak sadar bahwa sekarang mereka menjadi pusat perhatian para siswa disana, bahkan ada yang bersorak atas aksi Jihoon.

Ruby langsung menyadari. "Ji, udah malu di liat sama orang-orang."

"Gue gak peduli, gue butuh Lo sekarang." Ujar Jihoon mengeratkan pelukannya.

Ruby diam.

"Apa gue bisa dapet jawaban Lo?" Tanya Jihoon membuat Ruby terkejut.

Ruby menghela nafasnya. "Jujur aja aku belum tau harus jawab apa."

Jihoon melepas pelukannya dan mengajak Ruby pergi dari sana.

Mereka berhenti di parkiran.

Jihoon menatap Ruby. "Gue tanya sama Lo, apa perasaan Lo saat Lo Deket sama gue?"

Ruby menatap Jihoon, jujur saja saat berada di dekat Jihoon dia merasa senang kadang jantung suka berdebar-debar, tapi dia juga merasakan itu ketika bersama Haruto dan juga Junkyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First Love | Jihoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang